47|PAGI DUNIA

92 16 1
                                    

Kamu adalah ingatan yang masih menetap walau berulang kali di lupakan

_____

Gadis itu mengerjapkan matanya berulang kali ketika cahaya matahari mulai mengganggu tidurnya. Menguap sembari mengumpulkan nyawa, seketika matanya membulat kala melirik jam di dinding.

Zaza mengucek-ngucek matanya lagi memastikan bahwa jam dindingnya sedang akur, masih tidak percaya apa yang di lihatnya lalu Zaza beralih mengambil ponsel yang tergeletak di sebelahnya, ia menggeleng tak percaya ketika jam menunjukan pukul 9 pagi.

"Gila, gue tidur seharian." umpatnya tak percaya, bagaimana tidak? Zaza tidur dari siang ke pagi lagi, untung gak kelewatan.

Sepertinya Zaza begitu kelelahan setelah melewati perjalanan yang cukup jauh, gadis itu mengitari sekitarnya dari bangun tidur tadi Zaza baru sadar kalau ia sudah berada di kamar ini, kamar yang sangat ia rindukan kamar yang pernah ada duka seorang gadis dan kamar yang pernah menjadi tempat singgahan teman-temannya.

"Kalau gak salah gue di dalam mobil terus sama Reyhan, dan tiba-tiba pas gue bangun udah di sini." gadis itu mengkerutkan keningnya bingung, seketika matanya berbinar.

"Atau jangan-jangan waktu gue ketiduran di mobil Reyhan gendong gue? iya gak sih?"

"Duh! Kalau beneran gue gak bisa ngebayangin kayak apa bentuk muka gue waktu di gendong Reyhan."

"Eh, tapi mana mungkin Reyhan mau gendong gue, secara dari dulu ilfil banget sama gue."

"tau ah pusing pala princess."

Suara pintu terbuka membuyarkan lamunan gadis itu, wanita paruh baya berjalan mendekat sembari tersenyum.

"Syukurlah kamu sudah bangun, bibi khawatir tadi."

Zaza membalas senyuman bi Ratih, "maafin Zaza bi, mungkin Zaza kelelahan mangkanya tidur seharian." cengirnya

"iya gak pp, sini peluk dulu sudah kangen, kan?" ucap bi Ratih merentangkan tangannya dan langsung di balas pelukan oleh Zaza.

"Kangen banget," ucap Zaza sembari mencium sekilas kening bi Ratih.

"Ya sudah mandi dulu, bang Galang sudah nunggu kamu di bawah buat sarapan bareng dia."

Zaza mengernyitkan dahinya, "bibi gak sarapan?"

"Bibi sudah sarapan tadi pagi sama pamanmu, Galang katanya mau menunggu kamu bangun dulu biar bisa sarapan berdua sama kamu."

Zaza tersenyum harus, "bang Galang sosweet, deh."

Bi Ratih mengelus kepala Zaza dengan lembut sembari terkekeh pelan.

"Habis sarapan, bibi mau membicarakan sesuatu sama kamu."

"Serius banget kayaknya bi,"

***

"Surprise!"

gadis itu seketika berbinar rasa terharunya tak kunjung mereda ketika melihat berbagai masakan ala chef Galang di depannya.

"Mari duduk tuan putri." ucapnya sembari menarik kursi dan mempersilahkan Zaza untuk duduk.

"ini bang Galang yang buat?"

SECRET OF LOVE [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang