SECRET OF LOVE [SELESAI]

40| SAVAGE

Kamu terlalu percaya akan opini yang mereka buat untuk menjatuhkanmu sehingga kamu berpaling untuknya, karena bagiku kepercayaan nomor satu

________

Hari kedua UAS alhamdulillah lancar, selancar move on dari mantan. Ya walopun rada deug-deugan juga di lirikin mantan mulu maklumlah orang cantik suka buat mantannya susah mop on huehe.

Kini kami bertiga tengah menyeruput nikmatnya es teh di siang bolong begini, surga banget dah.

Zafira dan kedua temannya saling bercanda bertukar cerita semasa ujian, mereka tidak satu ruangan.

"Gimana ujian lo lancar?" Arafah bertanya kepada gadis di hadapannya siapa lagi kalo bukan Zafira.

"Alhamdulillah lancar kok, ya walaupun sedikit rada ngeganjel."

"Oh ya gue ada gosip masih hangat."cetus Tasya sembari mengunyah bakwan miliknya.

"Apaan tu?"

"Mantan lo Zaky gue liat tadi pagi boncengan sama Nadia."

Zafira memutar bola matanya malas, "terus?" tanyanya acuh, yeu dahal dalem hatinya anjlok banget.

"Emang ya jantan gak ada akhlak! Masa baru aja putus sama Zafira udah jalan aja sama cewek."

"Mantannya." koreksi Arafah

"Biarin ajalah suka-suka dia."

"Lo gak cemburu atau nyesek gitu Zaf? Ato lo udah mop on? Cepet banget."

"Buat apa gue cemburu? Toh semua juga gak bakal balik kaya dulu lagi." desahnya dengan suara berat.

Tasya yang berada di sampingnya pun mengusap pelan punggung Zafira, ia sangat tau bagaimana di posisi Zafira sekarang pasti sakit.

"Lo yang sabar ya Zaf, lagian gue heran kok Zaky belum menjemput karma nya sih!"

ucapan Tasya spontan membuat mereka berdua tertawa renyah.

"Karma bakalan dateng sendiri sya. Gak usah di jemput."

"Lagian gue juga udah punya inceran kok."

"Weileh, serius? Siapa tu boleh gue tau?"

"Seloo, namanya Reyhan dia lelaki yang menjadi cinta pertama gue, sebelum gue pindah kesini gue sempet suka sama dia, bagiku Reyhan adalah lelaki yang unik lelaki yang berbeda dengan lainnya, sifatnya dingin, cuek tapi diam-diam punya rasa peduli, terakhir kali ketemu dia waktu gue ungkapin perasaan sama dia, terus gue memutuskan untuk sekolah disini dan tinggal sama oma gue."

Mereka berdua memandang iba ke arah Zafira, kenapa suasana jadi melow begini astaga!

"Terus waktu lo ngungkapin perasaan sama dia apa responnya?"

Zafira menggeleng lemah, luka lama terbuka kembali. Seharusnya ia tak menceritakan masalah pribadinya saat ini, tapi lidah nya sudah gatal tak sabar ingin menceritakan masa lalunya yang kelam kepada para temannya, Zafira yakin mereka teman yang baik.

"dia gak ngerespon apa-apa,"

"Kalo kata gue, lo harus perjuangin dia lagi!"