Fever for Someone New.

1.2K 130 0
                                    

Point Of View from Camille

Malam Hari

Sekarang jam 20.00 WIB di Bandung,
Dan sekarang cuaca diiringi suasana dingin yang semerbak.

Kayaknya besok aku gak akan masuk sekolah. Dokter bilang aku gak usah sekolah dulu, kalau aku keukeuh dan maksa ke sekolah, bakalan kayak tadi lagi. Tumbang dan merepotkan orang lain.

Poor Cammie, bukan hanya penyakit aku saja yang relapse, tapi kondisiku saat ini ditemani dengan Si Demam a.k.a Fever. Yap, demam gegara tadi di mobil keringetan dan AC-nya dingin banget. Udah di bilangin gosah di gedein AC, malah makin-makin.

Sebenarnya aku tau apa yang sedang terjadi diantara Daddy dan Miss Vivi.

I'd really fuckin' knew it.

Ada rasa Unfairless di dalam hati aku akan kedekatan mereka. Aku bukannya tidak merestui mereka berdua, hanya saja aku keinget Mama.

Ouhhhhh i really miss you Ma.

Aku masih gak tau apa yang membuat Daddy marah besar ke Mama waktu itu dan aku pun gak mau tau. Jika aku mengetahui semuanya, hanya ada rasa ke-kecewaan disini.

Saat ini aku berada di kamar, hanya bisa rebahan dan memainkan ponsel sambil selimutan and of course ditemani oleh 'bye bye fever ' yang masih setia menempel di jidat aku ini yang luasnya selapang golf :)

Saat asik-asik nya nontonin InstaStory orang, masih saja ada yang membuka pintu kamarku tanpa izin ataupun ketukan dan masuk begitu saja.

Bukan hanya Daddy yang masuk bahkan seseorang yang daritadi berada di belakangnya pun masuk juga.

Gapapa, dan aku pun bodo amat.

Kutaruh ponsel ku di ambalan yang berada dekat dengan ranjangku. Aku langsung menatap kedua orang yang sudah ada di depan aku ini duduk di tepi ranjang.

Aku mencium bau-bau wajah tanpa dosa (mencium gak tuhhhhhh)

"Hai Cam, tante Vivi mau pamit pulang sama kamu."

Saat kalimat yang dilontarkan Daddy tadi, otomatis aku melihat wajah wanita yang dimaksudnya.

Haahh......aku jadi teringat Mama kalau gini caranya.










Flashback On.

2 tahun yang lalu
Di Bulan Februari dan dimana tepat hari ulang tahun ku yang ke-15.
Dirayakan di Ubud, Mandala Suci Wenara Wana.

Sebenarnya tidak ada perayaan sama sekali, seperti layaknya party yang meriah. Tidak, itu tidak ada. And i don't really like it.

Hanya saja sepupuku yang berada di Manhattan dan Pennsylvania ingin ke Bali untuk melihat diriku yang sedang berulang tahun.

Bule, taunya cuman Bali.

Walaupun tidak ada pesta, tetapi kebetulan karena aku tidak meyukainya. Terlalu Active.

Disaat kita semua menuju villa Papap, kakek ku. Mereka sedang berbahagia di gazebo balcony dan benar saja, memangnya siapa sih yang tidak ingin ikut barbeque-an.

Aku suka suasana ini, kapan lagi aku bersenang-senang dengan mereka disini yang selalu terlihat bahagia, tetapi tidak dengan Mama dan Daddy.

Akhir-akhir ini hubungan mereka semakin merenggang. Ada apa?

I'm The Dying Girl -《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang