Kalo kalian ngeh ada dialog bahasa Indo bercetak miring, itu artinya dialog tersebut berbunyi English ya, soalnya aku gak mau tau kalau kalian peka tentang pro-nouns nya ada yg salah.
Intinya...
Aku pun males mikir :)
Point Of View from Camille
Gak kerasa sore udah jadi malam aja nih! For sure, sampe sekarang aku dan Jessi masih mengehindari pesta pernikahan Daddy dan 'Dia'.
Langit malam yang cerah menandakan cuaca sedang mendung. Berselimut awan kalbu pertanda dewi Fortuna akan mendatangi hujan di Kota New York.
"Sittin' on these fuckin' owe rooftop and watchin' the sight of NYC are very posh o ma god. Hey Jessi, i look so flawless tonight, right?"
Kita berdua memutuskan untuk chit chat di rooftop yang ada di hotel ini. Dan tentunya gak ada satupun orang yang tau keberadaan kita. Terkecuali Stellare dan Megie, karena tadi Jessi chat Megie lewat message kalau dia lagi nemenin aku disini.
"You r so silly gurl......" jawab Jessi.
Oh iya, daritadi Stellare hampir buat iphone aku meledak gara-gara notifikasi dari dia. Tapi aku bisa pastikan dia dan Megie lagi nikmatin semua hidangan yang ada di hotel. Cih....
"So, what is she looks like? Tell me! I'll considering her for u, nay or yay."
"Uhhhh Jessi, let's not to talk anything about her, okay?" Gak tau kenapa aku terlalu malas untuk membahas Audrey.
"BIG NO! i'm so curious....c'mon Cammie pleaseeeeeee, as soon as u tellin' me about her, we'll be back to the crowds in the ballroom, yass?"
"Haaahhhh fine!" Mau gimana lagi kan ya.....
"Ehehehehe." Aku terkekeh geli waktu Jessi memasang ekspresi seperri anak kecil yang tidak sabar menunggu orang tuanya mendongeng.
"Ehhmm mulai darimana ya..."
"Dia itu siswi tergenit yang aku pernah temui, dia itu queen bee yang ada di sekolah aku, dia drama queen, dia manja, dia pendek, dia berisik, dia sombong, dia egois, dia sok rapi, dia suka cari perhatian, kadang dia mengesalkan, dia selalu mengatur semua tentang hidup aku....."
"Oh wow aku kira, dia itu orang yang baik, nyatanya tid-----"
Saat Jessi hampir 70% beropini, bahwa Audrey itu orang yang tidak baik, dengan cepat aku langsung memotongnya.
"Tapi di balik semua itu, Audrey adalah gadis yang pintar, siswi peringkat pertama yang paling berprestasi, pikirannya dewasa, dia itu orang yang sangat peduli, ambisius, terkenal akan sifat idealisnya, sifat kekhawatirannya tidak pernah absen untukku, dia selalu ada untuk aku, sekali lagi, Audrey selalu ada di samping aku...."
Rasa penyesalan seketika datang menghampiri.
"Walau aku hanya memandang nya sebelah mata, walau aku selalu bersikap risih kepadanya. Aku sadar kalau aku gak pernah peduli dengan apa yang telah dia lakukan kepadaku, aku sadar kalau aku itu lebih sombong darinya. Dan yang paling penting, aku sadar jika dia selalu menunjukkan sisi baiknya hanya kepadaku...."
"Tapi hei! Dia itu gadis yang dapat memenuhi permintaanku! Bagaimana aku bisa acuh terhadap nya?" Ucap ku menyesal.
Hmmmm...
"Tapiiii....."
"Tapi apa?"
"Tapi dia sudah membuatku kecewa, Audrey berpura-pura dan berbohong kepada teman-temannya. Dia memasang kedok nya untuk menceritakan aku sebagai peran laki-laki, padahal kan aku ini seorang gadis! Dia memalsukan cerita kita kepada teman-temannya. Jika Audrey malu untuk mengakui bahwa dia seorang gadis yang menyukai gadis lainnya, tapi dia tidak boleh sampai mengkhianitiku." Jelas ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Dying Girl -《END》
Novela JuvenilGadis itu adalah murid-nya sekaligus putri tirinya. Gadis itu adalah teman yang selalu membencinya. Camille Sang Gadis, sedang berusaha membuat Pusara Hati-Nya seorang diri. Ingin berjuang untuk melawan parasit yang berada di tubuhnya. Tidak hanya...