Point Of View from Camille
SHIT!
AHHRGGGG!
KESELLLLL...Minggu depan, aku bakal pergi ke Manhattan, setelah itu aku bakalan jadi saksi mata untuk mereka berdua!
Daddy with his chosen woman will getting married.
Di sini, aku cuman nahan untuk tidak emotional, and cryin', bahkan aku gak bisa made my own day.
Cam, don't be foolish girl.
Aku mau kelihatan bahagia disaat mereka saling mengucapkan "Yes i do" but, no. I can't, for sure.
Anyway, minggu ini adalah minggu yang akan membuat diriku sendiri terasa tercekik. Pekan yang dipenuhi oleh hari-hari penekanan. Karena, dari Senin hingga Jum'at aku melaksanakan Ujian Akhir kenaikan kelas.
And yeah! Hari Sabtu nya aku udh mulai berangkat ke Amrik...
▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○
○▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎
Pukul 05.55 WIB
Tin tin~~
"Hey! Mau bareng gak?" ucapku sedikit teriak kepada seseorang di seberang sana yang sedang berada di teras rumahnya. Dia mengangguk dan langsung masuk ke dalam mobilku.
"Let's go then." ujarnya lembut. Aku tersenyum kikuk kepadanya.
Iya, kikuk ditambah canggung. Why? Karena waktu kejadian itu (rencana yang dianggap kita gagal) aku sama Stellare jadi suka malu-malu gitu kalau setiap salah-satu diantara kita yang ingin memulai percakapan.
Bahkan aku amat sangat yakin, jika nanti di perjalanan bakalan hening tak bergeming.
☆
☆
☆
☆
☆
☆
☆
☆Point Of View from Me
Saat kondisi keduanya masih diperjalanan....
"Cam, ehmm sekali lagi gue minta maaf ya tentang kejadian di Hari Jum'at itu. I was such a shit of friend." ucap Stellare seperti bergumam tetapi masih bisa terdengar jelas oleh Camille.
"Ler, padahal aku udah ngelupain hal kemarin lho, masa kamu ngingetin lagi aku tentang itu---------
Jawab Camille sedikit kesal tapi kekesalannya terhadap Stellare tidak begitu lama. Nyatanya Camille kembali tersenyum walaupun terlihat ada sedikit rasa pahit di dalam hatinya.
"Udahlah berhenti untuk minta maaf dan hey! Kamu sahabat aku yang gak bisa dibandingi sama temen-temen yang lain Ler. Stop humble yourself !"
"Hahah...buktinya kan kita berhasil, untuk bikin Audrey ngehindar dari aku." lanjut Camille disertai tawa yang kelihatannya tidak nyaman.
Stellare di dalam hatinya merasakan sangat bersalah.
30 menit kemudian, keduanya telah sampai di Sekolah dan langsung memasuki kelas mereka.
Dua sejoli ini masih dengan kondisi canggung dan saling menolak untuk berbicara.
Hufffttttt Stellare menghelakan nafas kasar
"Kalau gini caranya, lo gak akan betah, when she will be your mom soon." sahut Stellare tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Dying Girl -《END》
Teen FictionGadis itu adalah murid-nya sekaligus putri tirinya. Gadis itu adalah teman yang selalu membencinya. Camille Sang Gadis, sedang berusaha membuat Pusara Hati-Nya seorang diri. Ingin berjuang untuk melawan parasit yang berada di tubuhnya. Tidak hanya...