Being The Sophomore

1.1K 68 0
                                    

Lagunya cuman 1 menit an di mulmed,
Berarti kalian juga harus baca selama 1 mnt
I challenging you guys
:) ehe

Point Of View frome Camille.

Udah 1 bulan yang lalu aku mulai sekolah lagi. Udah gak terasa lagi parasit menyebalkan ini. Udah cukup untuk aku mengambil waktu rehat.

Dan udah banyak banget mata pelajaran yang kelewatan!

Huaaaaaaa!!!!!!! 😭

Tapi, walau beberapa hari itu aku absen dari setiap pelajaran yang dilewati, para guru pun tau akan permasalahan aku gak masuk sekolah. Mereka memaklumi dan bahkan men-support aku buat fighting melawan semuanya!

Anyway. Daddy sama Miss Vivi bulan depan mau wedding.

Aku mengerti tentang kondisi Daddy saat ini. Dia membutuhkan sesosok istri yang menggambarkan sifat Asketik dan memiliki sikap Animo untuk menyempurnakan kehidupan dari keluarga ini.

Di sisi lain dari semua itu, Aku semakin gak bisa ngebayangin semuanya. Di saat waktu itu tiba, bertambah-lah seseorang di kehidupan kita ini,

And these person was a bit meaning in my life

Semakin aku mengenalnya, semakin pula aku jatuh ke the real black hole. Itulah jenis lubang hitam yang ingin aku hapus dari dulu.

Adalah perasaan yang tidak normal ini.












Point Of View from Me.

At 07.15 AM

Krrriiinggggggggggggg........
(Bel sekolah berbunyi nyaring)

"Ehh naon karek bel, iyeu téh kumaha sih."
(Ehh apaan baru bel, ini tuh gimana sih)

"Guru téh teu boga akhlak pisan nya!"
(Gurunya gak punya akhlak banget ya!)

1 kelas dibuat ricuh dan saling melemparkan perkataan mereka berupa nyinyiran yang negatif kepada guru yang sedang kebagian jadwal piket hari ini. Mungkin beliau lupa.

Sedangkan ada dua insan yang duduk, bersebelahan. Yang satu lagi baca novel, yang satunya lagi berperang dengan ponsel-nya sendiri. "Aaeelahhhh udah jam segini baru bel. Ngaco tuh guru." Ketus Stellare yang masih stay on the phone sambil duduk selonjoran di paha Camille.

Camille masih fokus dengan novel-nya. "Namanya juga manusia, pasti ada khilaf-nya. Bukannya kamu seneng ya kalau bel masuk agak telat, hmm?", Ucapan Camille ada benarnya!

Stellare yang mendapatkan argumen dari Camille hanya bisa dibuat kikuk sendiri. "Ee-eh mmmm.....iya juga si. Tapikan gue mau belajar Cam! Nanti dikira guru lain jam pelajaran mereka baru sekarang dimulainya. Jadi korupsi waktu deh."

"Ya, gak usah lebay gitu. Dasar alay." Kalimat terakhir yang Camille ucapkan volumenya agak dikecilkan dan hampir tak terdengar. Namun telinga Stellare yang tajam ini masih bisa mendengarnya.

"Apa lo bilang! Gue alay huh? Kalo gue alay, ngapain lo masih mau temenan sama gue sampai sekarang? Aahhh waaeeee eonni?! Jinjja Sibal shekiya!!!"

Kalau Stellare udah kayak gini, jadi males deh aku. Batin Camille

Korea merajalela.

Camille lebih mending terdiam daripada meladeni sahabatnya itu.

"Hussshh berisixxx Ler! Udah lah, percuma aja Si Cammie gak bakalan denger." Sahut Agnes risih dengan perkataan Stellare yang terus-menerus ia keluarkan.

I'm The Dying Girl -《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang