Point Of View from Camille
Hari Senin,
Menurut aku, Senin sih hari yang biasa aja, But why orang-orang bilang Senin itu adalah hari yang paling menyebalkan, paling meyusahkan, paling menyedihkan,Alay kalian.
Senin adalah hari yang UTAMA, karena di hari itu, aku memulai hari pertama di sekolah. Disini aku menjadi siswi kelas 11 SMA di semester genap.
"Drttt drttt.....drttt drttt....." bunyi alarm ponsel di jam 04.30 WIB. Aku buka mata, ku bangunkan jiwa, dan ku bangkitkan raga ku. Anjay gak tuh....
Jam segini emang udah terbiasa buat aku bangun dari tidur. Karna kalau aku bangun lebih dari jam yang udah ditentukan, Daddy bakal marah-marah gak jelas. Hufffttt.
"Cam...Cammiiieee....wake up honey, waktunya mandi sayang, Daddy udah siap-in airnya di Bathtub."
Nah lho...benerkan yang aku bilang. Daddy udah memulai aksinya, ya walaupun dia gak terlalu teriak sampe nyaring ke dalam kamar.
Aku langsung bergegas, aku gak mau Daddy hari ini kehabisan suaranya karena berteriak-teriak memanggil putrinya yang sulit dibangunkan tidur. So i'll take a towel, take a bath bomb, take a shower cap, and also mengambil speaker JBL ku, biasa mau concert dadakan.
Ini alasan mengapa aku selalu bangun jam pagi. Ya karena membersihkan tubuh dengan benar itu perlu waktu yang banyak sist, sorry to say aku bukan type orang yang selalu mandi cowboy atau mandi kuda.
After i take a bath, aku memakai seragam putih-abu ku, dengan almamater sekolah yang aku banggakan. Setelah bersalin, cacing-cacing di perut ini meminta ku untuk memberinya asupan bergizi untuk hari ini.
'Okey i'll take a breakfast for u all.'
Saat Daddy yang sudah berada di dapur, membuatkan aku sarapan, aku hanya bisa melihatnya dari belakang sambil duduk manis di kursi yang ada di Island Table.
"Morning my hero!" Sapaku padanya, membuatnya berbalik badan sambil memberikan senyuman khas-nya kepadaku.
"So...whut is the menu for today sir ? Mr. Marteen Mckenny Archianto?" Tanyaku.
Dia gak jawab tuh, bahkan Daddy langsung menyajikan hasil masakannya untukku.
Uuhhhh it's looks like yum.
"Ini Omu-rice, Daddy baru cobain masak ini. Kalo gak enak ya wajar dan ini special appetizers for u, ada chicken nuggets dan kentang goreng~~~~~."
Mataku terbinar melihat semua sesuatu yang berada di depan ku ini. Tidak lupa, ku ucapkan terimakasih padanya.
Tapi.........
"Dad r u serious about all of this? Aku bakalan mati kalau aku makan mereka semua, hahah." Perkataanku membuat raut mukanya menjadi shock karena ia melupakan tentang sesuatu itu.
"Oh gosh i'm sorry hon, Daddy lupa. Kalau kamu makan semuanya, bisa-bisa kamu di sekolah bakalan muntah-muntah yang gak ada tamatnya, hahaha.", Dia mengejekku dengan candaannya, buat aku kesel aja.
Setelah, chit chat dan bercanda ria dengannya, jam sudah menunjukkan pukul 5.45 WIB, waktunya aku berangkat ke sekolah menggunakan mobilku pemberian ulang tahun dari Papap (kakekku) dan Daddy.
haaahhh..... aku suka sekali mobil Francis ber-logo singa ini. My baby Peugeot 3008, mobil pemberian mereka membuatku bahagiaaaaaaaa.
Saat mengambil keyless, Daddy langsung menarik tanganku, membuatku confuse akan aksinya,
"Daddy yang anterin kamu ke sekolah!" Hardiknya.
"Tapi Dad, aku kan ma---" belum selesai aku mengatakan kalimat, Daddy menjawab,
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Dying Girl -《END》
Genç KurguGadis itu adalah murid-nya sekaligus putri tirinya. Gadis itu adalah teman yang selalu membencinya. Camille Sang Gadis, sedang berusaha membuat Pusara Hati-Nya seorang diri. Ingin berjuang untuk melawan parasit yang berada di tubuhnya. Tidak hanya...