Point Of View from Me
■
■
■
■
■
■
■
■
■
■
Hari Rabu, hari ke-3 Ujian.Tepatnya di pagi hari, dirinya sedang berjalan melalui kelas per kelas. Dan pada saat ia tersadar bahwa ruangan yang akan ditempati olehnya sudah ada di depan mata hazel nya itu, tak usah menunggu lama dirinya masuk, setelah itu duduk dengan anggun namun terlihat tegas sambil menyiapkan diri dari sekarang untuk...
she'll playing with her questionnaire of Math exam.
Camille akan melakukan Paradox dengan rintangan² soal Matematika yang ada.
Hmmmm, Matematika itu pelajaran yang paling disukai nya, bahkan setiap Camille mendapatkan jadwal kelas Matematika maupun diadakannya ulangan Matematika itu sendiri dia s'lalu semangat dan antusias.
Tapi entah mengapa, hari ini rasanya berbeda. Mungkin kesehatannya terpengaruhi oleh hari-hari yang telah berlalu. Gak makan, gak tidur. Mencoba untuk fokus ke pelajaran itu sulit. Pikirannya hanya wanita itu dan selaaaaaaaluuu.......wanita itu!
Sialan
Pada akhirnya dia memaksakan untuk belajar lebih ambisius sampai tengah malam dan itu sangat hiperbola.
Tapi hasil nya apa?
Tidak ada.
Sialnya, sampai sekarang Camille tidak bisa fokus. Rasa tidak aman nya itu membuat Camille gugup.Kriiiinnggggg~~~~~~~
(Bel tanda ujian telah berlangsung)Setelah dipastikan Log-in berhasil seperti memasukkan Username dan Password,
Para siswa/siswi langsung mengerjakan soal demi soal yang menurut mereka susah.Camille sendiri?
75% dia yakin bahwa dirinya mengisi soal² itu dengan jawaban yang menurutnya benar. Sisanya 25% dia tidak begitu yakin.
Aahrrggg c'mon Camille focus! tak henti-hentinya Camille menyemangati dirinya sendiri walaupun itu hanya di dalam hati.
■
■
■
■
■
■
■
■
■
■
Hari Kamis, hari ke-4 Ujian."Camille, kamu udah ngerti tentang materi elastisitas sama 'Hukum Hooke'?" Tanya Agnes tiba-tiba kepada Camille yang masih berkutik dengan buku catatan Fisika nya itu.
Dahi nya mengernyit bertanya-tanya dan bingung, pada saat kapan aku harus pakai rumus ini!? Dirinya bergumam.
Physics it's really ruin my day!
Agnes mendapati Camille yang sedang dilanda mood yang buruk dan selalu mengoceh tak jelas, ia langsung pamit kepada Camille dan tidak mendapatkan jawaban.
"Okay, aku gak mau ganggu kamu dulu. Semangat Cams."
Terdengar bell telah berbunyi, Camille dengan cepat mengerjakan soal² yang ada di monitor itu dengan tangannya yang tak akan berhenti untuk mengestimasi soal.Tanpa sadar, kertas buram itu penuh dengan kotretan-kotretan angka, tak butuh waktu lama Camille berjalan ke depan untuk meminta kertas buram (lagi) kepada guru pengawas mereka.
"Pak minta kertasnya lagi ya."
Entah ke-seberapa kalinya Camille bolak balik ke depan untuk mengambil kertas untuk kotretannya sampai-sampai Si guru pengawas pun heran sambil menggelengkan kepalanya pelan.
"Apa bapak perlu ngambil kertas ini se-rim lagi Camille?" Canda Si guru berharap Camille tertawa atas leluconnya.
"Mungkin iya pak." Jawab Camille mantap. Guru pun melongo tak percaya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm The Dying Girl -《END》
Teen FictionGadis itu adalah murid-nya sekaligus putri tirinya. Gadis itu adalah teman yang selalu membencinya. Camille Sang Gadis, sedang berusaha membuat Pusara Hati-Nya seorang diri. Ingin berjuang untuk melawan parasit yang berada di tubuhnya. Tidak hanya...