Still a Teen (15+)

1.1K 50 5
                                    

Masih ada adegan 'bulan hitam' kok,

Ini yang kalian tunggu-tunggu.

BAH




















Point Of View from Vivica

Dari detik pertama kita ciuman sampai sekarang, dia masih mengunci tubuh ini untuk tetap diam dan seolah-olah tubuh ku terasa di hipnotis olehnya. Salah satu tangannya masih mencengkram pundak kanan ku kuat dan meremas payudara kiri ku sampai aku merintih kesakitan.

Semakin panas saja atas apa yang sedang kita lakukan....tangannya yang telah beralih menyentuh ahhh tidak lebih tepatnya sekarang ini tangannya menelusup ke tengkuk ku, mencekik leher ku pelan, dan memberikan tarikan yang kuat utk tetap....intinya aku sulit utk bernafas!

Tenggorokanku sulit melakukan apa-apa, seperti tersumbat sesuatu "Hahhh ahkk"

"Ehmmmzz ah.." dia sebenarnya siapa?! Sampai aku gak tahan diperlakukan oleh nya seperti ini. Kenapa aku menikmati semua ini?!

Camille ya tuhan anak ini....kondisi dimana aku sangat bingung disertakan ketakutan, dia hanya terus-terus menghisap bibir ku lembut tapi penuh nafsu.

"Cammie...ken--aapaa!?" Bahkan aku sulit untuk berbicara. Karena nya, Cammie membungkam seluruh bagian bibir ku dengan bibirnya. aku hanya bisa bergeming dan bergeming.

"Eunggghhhh!!"

Sekarang bibirnya menghisap leherku pelan dan lidahnya yang basah sukses membuatku merinding.

DAG

"Awhhh it's hurtt!!" Aku mengerang kesakitan karena dia baru saja mendorong ku ke dinding kamar nya kencang, seketika ia menatap ku nanar.

And she didn't say anything?!! Dan melanjutkan ciumannya padaku.

Enggak, ini bukan Camille. JESUS dia kerasukan!

Apa dia bercanda atau apa?! Ya tuhan berikan aku kekuatan. Aku bahkan tak bisa utk berontak ataupun menolak apa yang dia lakukan padaku sekarang ini. Oh Lord! Apakah sekarang ini waktunya aku yang dijadikan bahan percobaan nya juga? Seperti apa yang telah dia lakukan pada Audrey saat itu?

No, ku mohon jangan!

Please Vi, pada akhirnya kamu jangan sampai menikmati kegiatan terlarang ini!

Di dalam hati aku berkata. Camille, aku mohon kamu jangan kayak gini. Jikalau kamu memang sulit mengikhlaskan aku untuk Marteen, ayo kita bertiga membicarakannya dengan kepala dingin.

Tunggu dulu, kenapa pipi ini terasa basah?

EH!!???......









Point Of View from Me

Suara isakan kecil yang terdengar di kamar, membuat Vivi ketakutan plus khawatir. Tak tahu mengapa Sang lawan enggan memisahkan tautan bibirnya?

~~Sniff ~~

Suara seseorang yang sedang mengendus, menarik lendir panas dari hidungnya (?)

"Hey hey heyyy! Camille don't do this, enough!" pada akhirnya Vivi sukses memberhentikan kegiatan yang cukup panas itu saat dirinya berhasil mendorong tubuh Camille perlahan utk memberikan jarak dari keduanya.

"Hah?" Vivi benar-benar sedang ada di ambang kebingugan nya. Setelah ia mengendorkan jarak dari Camille, Vivi 100% melihat ekspresi sekarang ini yang terukir di wajah Camille.

Kok nangis? Tapi kayak yang marah, Eh gak tau. Hanya itu saja yang ada dipikiran Vivi, selebihnya dia cuman bingung dan tak tahu harus berbuat apa.

Lantas, jika Marteen datang dan menemui putrinya (Camille), Vivi harus menjelaskan asal-usul kejadian ini seperti apa?

I'm The Dying Girl -《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang