Homesick Remedy

911 70 3
                                    

this part is quite a bit to read

Point Of View from Camille.

+×÷1 BULAN KEMUDIAN+×÷

Disinilah kita bertiga.

Duduk manis sambil menyantap hidangan yang berada di plate masing-masing. Mungkin hari ini adalah hari yang paling Daddy nantikan.

Klarifikasi perencanaan pernikahan mereka berdua.

Aku meminta Daddy untuk melakukannya. Karena, malam dimana kita pertama kali dinner bersama, itu adalah kejadian yang berunsur ketidaksengajaan.

Apaan?! Ngasih tau tapi kok gak gentle banget!

Kira-kira seperti itulah tanggapan yang aku berikan kepadanya saat malam itu. Jadi, sekarang ini Daddy seolah-olah terlihat canggung dan gugup atas kehadiran aku disini.

Kayak mau lamaran kerja aja, di hadapan ada ibu-ibu HRD.

Aku suka ini,
Secara tak langsung,
Seorang anak telah menindas orang tuanya sendiri :)

25 menit kemudian.

"Udah kan makannya? Yuk ngomong yuk." Ajak ku setelah makan malam bersama. Daddy menjadi tegang saat aku berbicara seperti itu, sedangkan Miss Vivi daritadi senyum-senyum sendiri.

"Nanti dulu dong! Kamu cuci piring dulu. Baru Daddy omongin tentang klarifikasinya.", sarkasme sekali bule ini gengs. "Idih, bilang aja belum siap ngomongnya. Dasar, udah tua aja masih malu-malu bagong."

"Bagong?", dengan serempak mereka menanyakan hal yang sama. Aku sangat suka moment seperti ini. Disaat seseorang gak tau istilah annoying ini.

Mungkin Daddy dan Miss Vivi memang sudah lama tinggal di Bandung. Tetapi, jika dibandingkan dengan diri aku yang sudah dari lahir berada di lingkup ini, pastinya sudah tau akan pergaulan.

Apasih, aku ngomong apa?

"Bagong, itu lho yang ada di salah satu tokoh wayang."

sebenarnya bukan itu yang aku maksud :)

Oke lanzutttttttt

"Jadi, gimana?", basa-basi dulu lah.....

"Iya, yang sudah kamu ketahuin aja kayak gimana.", acuh Daddy.

"Dad, sumpah ya. Kalau gini terus caranya, aku lebih mending ke kamar deh!", aku muak. Padahal aku tau apa yang akan di ungkapkan olehnya.

"Tapi, apakah sesusah itu untuk ber-Aksioma." Lanjutku,

Aksioma (pernyataan yang dapat diterima sebagai kebenaran tanpa pembuktian).

Kalau readers pinter-pinter pasti tau artinya.
Kalau kagak, IQ kalian di bawah rata-rata. Iwwwhhh


"Cam, please....Daddy juga butuh waktu. Sekarang Daddy tanya kamu balik ya. Apakah sesusah itu untuk duduk dengan tenang sambil menunggu agar bisa mendengarkan apa yang akan Daddy katakan--------------Daddy harap kamu tau, kondisi Daddy saat ini yang membutuhkan seseorang untuk kamu juga. Bukannya tidak sanggup, tapi Daddy fikir, Daddy bukanlah orang tua yang penuh dengan jasa terhadap anaknya sendiri. Yang seharusnya s'lalu ada disaat kamu kesusahan, yang s'lalu ada di samping kamu untuk menjadi seorang Garda anaknya. Daddy merasa gagal tentang semua ini. Karena tidak bisa menjaga dan mengurus anaknya dengan baik, pada akhirnya Cancer is Suck itu datang kan Cam? Gakpapa kok kalau kamu menyalahkan Daddy kamu ini------------"

Aku yakin, ini belum 100% Daddy berargumen. Tapi jujur! Aku sangat terkesima oleh perkataannya dalam setiap inci. Aku pun sadar dalam setiap kata yang diberikan, membuat aku bisa mencerminkan pribadi diri sendiri juga.

Daddy mengaku gagal karena ulah anaknya kan?

"Yang Daddy mau, kamu itu bisa menjadi anak yang Intens di masa depan. Daddy gak mau kamu berniatan untuk mengurangi kesuksesan kamu. Ya........semacam 'Bipolar' yang akan timbul di dalam mental kamu, dikarenakan tidak adanya kehadiran peran orang tua. Maka dari itu, Daddy telah mencari orang yang tepat untuk terakhir kalinya. Dia..........(sambil mengarahkan pandanganya) Wanita yang selama ini mengisi kejenuhan seorang pria yang malang."

Aku hampir menjatuhkan cairan hangat nan asin ini yang masih berada di pelupuknya.

"Camille my daughter, can i ask for her hand to givin' some ring? And also, will you approve for both of us?", kalimat yang simple tetapi penuh makna.

"Petama-tama, you are the most person that i love. kedua, orang tua mana yang bisa sehebat Daddy. Ketiga, ohhh c'mon Dad, aku bukan anak yang punya penyakit Bipolar-------"

Daddy maupun Miss Vivi tertawa renyah karena kedatangan jokes ku tiba-tiba.

Akhir kata,

"Go ahead Dad ! I approved both of y'all !"

Diakhiri dengan air mata yang menggenang dan adanya serangan pelukkan dari keduanya berhamburkan kepadaku.

Setelah moment berpelukan, Daddy mengambil benda berbentuk kotak dari kantung celananya, kotak yang diseluruh bagian materialnya berbahan bludru. Aku yakin itu, berisikan sebuah cincin yang akan dipakai Miss Vivi.

Camille POV END.

























Ini Saatnya Camille membuka lembaran yang baru.

Ini Saatnya Camille membuka lembaran yang baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






































8.00 PM,
Malamnya, di Kamar.












Catatan harian Camille

untuk kalian berdua,
Dan Mama yang jauh disana.

Aku rindu dengan INI.
Aku rindu,
memiliki rasa keharmonisan dalam sebuah keluarga,
Lagi.

I saw happiness again, just now.
Melihatnya bahagia, aku pun merasakannya.
Dia adalah orang yang akan menjaga 'dia' yang wanita.
Tetapi, bagaimana dengan kedapannya?
Hanya 95% kesenangan ini di dalam diriku.

5%?......,
Kekecewaan.
Walau aku tak tahu kapan perasaan ini berakhir,
Aku tetap menyayangi kalian dengan sungguh.

Dan untukmu,
Wanita yang akan menjadi pendamping hidup-Nya,
Disini aku masih menghargai apa yang kamu mau sekarang.

Please give ur attention for me.
Berikan perhatianmu,
sebagaimana seorang ibu dan anaknya,
Itu sudah lebih dari cukup :)

Untuk Mama,
Sorry mum.......But i'll not forget to pray and blessin' for You too!
Cepat-cepat dapat jodoh lagi ya Ma!
Aku pun selalu kangen Mama disini.

Inilah yang dinamakan,
Obat perindu rumah

I love you guys, always!

I'm The Dying Girl -《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang