Kau dan Aku Belum Berakhir

810 51 0
                                    

Point Of View from Me

"Kenapa Ci, kok lu rusuh amat si?" Jagannath bertanya kepada kakak-nya yang terlihat dari ekspresinya itu penuh dengan Ketakutan? Kegugupan? Atau bahkan tak percaya apa yang baru saja terjadi?

Stellare yang berada di samping Jagannath mengalihkan pandangannya dari ponsel, melihat seseorang yang sedang diajak berbicara oleh Jagannath.

"Napa lo? Cammie mana?", Stellare mengintimidasinya.

Matanya yang merah kayak yang habis nangis, Cammie apain Audrey sebenernya?
Batin Stellare.

Sedangkan Audrey mengalihkan pertanyaan mereka berdua dan duduk di bangkunya terfokuskan dengan fikirannya yang entah kemana.

Beberapa menit kemudian, kelas Multimedia dihadiri Camille yang terlihat sangat lesu, dia terdiam di ambang pintu. Vivi melihat Camille khawatir. Dia khawatir karena takutnya ada sesuatu yang barusan terjadi kepadanya.

Seketika Camille berjalan gontai kearah teman-temannya, dia duduk di bangkunya kembali yang dimana bangku itu berada di sebelah Audrey. Anehnya, Camille sengaja memberikan jarak diantara mereka berdua.

Agar ia benar-benar bisa menghindari Audrey.

Jagannath mengisyratkan kepada Stellare, matanya seolah bertanya : ada apa sebenarnya?

"Gue juga gak tau.", ujar Stellare.

Stellare ber-inisitif untuk bisa mencuri perhatian dari Camille. Stellare mengambil secarik kertas di dalam tas nya, kemudian ia menuliskan sesuatu di kertas tersebut.

Camille merasakan ada seseorang yang menepuk bahunya beberapa kali. Merasa terganggu, Camille menengok ke belakang dan ia melihat Stellare sedang berusaha memberikan sebuah remukan kertas itu.

'Is everything okay?' - it's me Stellare.

Tentu saja Camille membacakan kalimat apa yang tertera di kertas tersebut.

"NO IT'S NOT!", bentak Camille, ah tidak lebih tepatnya ia berteriak membuat orang-orang yang berada di Multimedia termasuk Vivi tersentak kaget.

Hari ini memang bisa dikatakan adalah hari yang penuh dengan kejutan.

"Lo kenapa Cam?! Bilang sama gue!", ucap Stellare. "Kenapa ini? Ada apa?", Vivi satu-satunya guru yang berada disini, harus bertanggung jawab atas keributan kecil yang terjadi. Apalagi Si Pelaku tersebut adalah Camille yang notabene-nya anak dari calon suami-nya.

"Hei kenapa berantem? Coba cerita.", rajuk Vivi lembut menghampiri mereka berdua.

Oh c'mon guys, she's such a kind teacher!

"Aku cuman mau pulang sekarang.", ucap Camille lirih. Vivi bisa mendengarkan suara parau dari Camille terdengar seperti orang yang sedang menahan tangisnya.

"Kenapa mau pulang, sakit? Stellare, kondisi Cammie lagi sakit atau apa?" tanya Vivi yang sambil mengusap-usapkan kepala Camille dengan tangannya lembut.

Stellare pun sepertinya merasa bersalah. Walaupun ia tak tahu, apa penyebab Camille menjadi seperti ini, sifatnya seakan berubah menjadi penuh dengan insecurities.

"Kayaknya, dia lebih baik pulang ke rumah aja deh. Saya khawatir Miss, takutnya ada apa-apa." Jawab Stellare dengan lirih karena ia menundukkan kepalanya.

Di sisi lain, Stellare mempunyai insting nya yang bisa mengakses fikiran Camille saat ini. I mean, she has an instinct, which is Stellare feels what Camille just felt. Sesaat Stellare menatap Audrey dari belakang.

I'm The Dying Girl -《END》Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang