JENNIE POV
HARI ini hari senin, itu artinya aku ada kelas. Ada beberapa hari saat aku hanya ingin berbaring di tempat tidurku dan tidak melakukan apa-apa, tapi bayangan ibuku yang membersihkan 100 lantai perusahaan memotivasiku untuk bangun dan berjuang untuk kami. Sekarang jam 05.30 pagi, aku akan memiliki banyak waktu untuk mandi dan sarapan. Ibuku sudah pergi sejak jam 04.30 jadwalnya lebih buruk dari jadwalku dan dia bahkan tidak mengeluh. Aku mandi sebentar dan memilih pakaianku. Aku memutuskan untuk memakai celana jins ketat dan atasan hitam karena hari ini dingin. Aku melihat cermin, bisa dikatakan aku bangga dengan tubuhku, meskipun aku tidak punya waktu untuk keluar dan bersenang-senang, aku punya pantat yang seksi dan payudara yang sangat pas di tubuhku. Sialan Jennie Kim.
Aku memutuskan untuk membuat telur dengan bacon. Ketika aku masih kecil, aku ingin menjadi koki dan membuka restoran sendiri. Ketika aku memasak, aku merasa bebas, aku merasa bisa membuat apapun dengan bahan-bahan itu. Ketika Ayah masih bersama kami, ibu seringkali memasak makan malam dengannya, mereka begitu bahagia, dan aku bersembunyi di balik meja untuk melihat mereka. Aku benar-benar merindukan masa-masa itu, tapi itu tidak akan pernah terjadi lagi. Jika aku memiliki kekuatan super, aku ingin kembali ke masa lalu untuk menikmati masa-masa itu.
Setiap hari aku berangkat kuliah menggunakan bus, aku jelas tidak bisa membeli mobil. Untungnya, pagi ini tidak terlalu banyak orang karena aku benci terjebak di kerumunan apalagi saat musim panas. Itu akan terasa seperti orang tidak mandi.
Aku berjalan menuju gedung, tetapi tiba-tiba ada yang menurunkan jendela mobil sport disampingku.
"Permisi nona, apakah anda tau dimana letak restoran Chez Giovanni Pizza? Aku tidak sering lewat sini dan GPS ku terputus..." seorang gadis cantik dengan ranbut pirang dan wajah seperti boneka bertanya dengan sedikit malu. Ya tuhan! Dia sangat manis dan seksi dengan bibirnya yang tebal.
"Tentu saja. Lurus ke depan dan belok kiri di jalan pertama. Restoran ada di sudut..." jawabku sambil tersenyum.
"Oh, terima kasih, kau menyelamatkanku!" katanya sambil mengedipkan sebelah mata padaku.
"Sama-sama." dia tidak terdiam sebentar dan nelihatku sebelum menjalankan kembali mobilnya. Dia pasti sangat kaya, dilihat dari pakaian dan mobilnya, selain itu dia sangat cantik dan menarik, seperti seorang dewi.
🔸🔸🔸
LISA POV
Aku benar-benar akan membunuh chipmunk itu. Dia menelponku pagi ini karena dia ingin bertemu di restoran dengan Seulgi dan Joy. Itu bukan masalah bagiku, hanya saja aku tidak begitu sering lewat sini, dan aku benar-benar tersesat karena tidak mengetahui arah. Aky mencoba untuk menghubungi yang lain, namun sudah 10 menit, ini semua seolah-olah seperti sebuah kebetulan karena tidak ada dari mereka yang menjawab. Tiba-tiba aku melihat seorang gadis cantik dari jauh, dia mengenakkan celana jins ketat hitam dan itu benar-benar membentuk tubuhnya. Aku akan bertanya kepadanya, karena berdian diri di mobil ini dan mengeluh tidak akan merubah apapun.
"Permisi nona, apakah anda tau dimana letak restoran Chez Giovanni Pizza? Aku tidak sering lewat sini dan GPS ku terputus..." aku sedikit malu mengatakannya karena biasanya aku tidak meminta bantuan pada orang asing, aku selalu bisa mengaturnya.
"Tentu saja. Lurus ke depan dan belok kiri di jalan pertama. Restoran ada di sudut..." jelasnya. Aku diam sebentar untuk memperhatikan wajahnya, dia memiliki mata kucing dan, sial! Gummy smile yang manis. Sial! Dia terlihat seksi dan manis pada saat yang sama. Aku berterima kasih padanya dan lagi, sebelum pergi aku sempat mencuri pandang untuk memperhatikan tubuhnya sebelum aku melajukan mobilku, dia memiliki tubuh dewi, dan pantatnya akan sangat cocok untuk penisku. Aku ingin tau rasa bibirnya dan suaranya harus menjadi suara paling indah saat mendesahkan namaku. Aku terlihat seperti pencabul, tetapi aku tidak bisa menahannya, apalagi ketika melihat gadis didepanku. Jika aku bertemu dengannya lagi, tidak akan aku biarkan dia pergi.
🔸🔸🔸
JENNIE POV
Aku akhirnya tiba di gedung kuliah dan berjalan masuk kedalam kelasku pagi ini. Ruangan ini penuh dengan keanehan saat aku mengamatinya dengan mataku, Jisoo memanggilku dari jauh. Aku duduk di sebelahnya.
"Jendeuk, Jum'at malam ini kita akan merayakan pesta ulang tahun Irene." dia mengatakannya dengan gembira seperti anak berusia 5 tahun.
"Unnie, berapa kali harus aku bilang bahwa club malam bukan untukku." Jisoo memutar matanya saat mendengar jawabanku.
"Aishh Jennie! Kau terlihat seperti wanita tua, ayo pergi bersenang-senang! Siapa tau, kau dapat menemukan pria tampan atau sugar daddy." katanya dengan senyum nakal.
"Jisoo, aku tidak butuh pria tampan atau sugar daddy." dia kadang-kadang benar-benar membuatku jengkel.
"Oke! Tapi tolong, itu hebat dan aku berjanji kita akan pulang sebelum tengah malam!" mohonnya padaku.
"Oke, tapi hanya untuk kali ini saja karena aku belum pernah melihat Irene sejak setahun lalu dan itu menjadi satu-satunya waktu agar bisa melihatnya." Jisoo memelukku.
"Yaaahhhh, thank you Jendeuk!"
🔸🔸🔸
S
ore itu cuacanya bagus, aku dan Jisoo memutuskan untuk jalan-jalan di kampus, ada banyak mahasiswa yang berbaring di rumput, beberapa sedang piknik dan yang lain bermain kartu. Ada pasangan yang berciuman di sudut, aku tidak mengerti mengapa mereka bisa melakukannya di depan umum, mereka benar-benar tidak malu bukan?
"Unnie, kenapa orang bermesraan di depan umun?" aku bertanya padanya karena aku selaku bertanya-tanya pada diriku sendiri dan aku tidak menemukan jawabannya.
"Oh my Jendeuk! Aku tidak pernah tau kau tertarik dengan hal-hal seperti itu!" katanya pura-pura terkejut.
"Yaahhhh unnie! Bukan begitu, hanya saja.... Aku tidak mengerti."
"Aku pikir saat kau jatuh cinta, semua orang di sekitarmu menghilang dan hanya tersisa kalian berdua di dunia."
"Tapi tetap saja, itu bukan alasan untuk bermesraan di depan umum." kataku sambil menggelengkan kepala.
"Baiklah Jendeukie, tapi pastikan kau tidak akan melakukan hal yang sama di kemudian hari." dia terkekeh.
"TIDAK AKAN PERNAH."
"Hai Jennie! Aku ada pesta malam ini di rumah, kau mau ikut? Aku bisa menyetubuhimu dengan baik jika kau mau." Jisoo dan aku menoleh untuk melihat orang kotor mana yang mengucapkan hal buruk itu. Itu adalah Taehyung bersama gengnya.
"Fuck you Taehyung! Kau menjijikkan!" aku memutar bolamataku malas. Aku membenci orang ini, dia terlalu percaya diri. Dia adalah anak tim basket dan hampir seluruh gadis di kampus menyukainya.
"Taehyung, tinggalkan dia sendirian." ujar Jisoo dengan tenang.
"Baiklah. Tapi Jennie, kau tau dimana menemukanku jika kau menginginkannya." dia mengedipkan matanya padaku dan pergi dengan teman-teman bodohnya. Menjijikkan.
Hari itu berlalu cukup cepat. Beberapa siswa mengakhiri hari-hari mereka di perpustakaan sementara yang lain hanya menunggu untuk pulang dan mengadakan pesta. Kampus seperti dunia lain, dunia yang aneh. Ada beberapa jenis orang di kampus: yang populer seperti cheerleader dan tim basket, kutu buku yang tidak memiliki kehidupan sosial, dan yang normal sepertiku, aku tidak memiliki tempat tertentu dalam komunitas ini, aku tidak mengeluh, aku hanya tidak suka ketika orang datang untuk mengganggu ku seperti apa yang terjadi sebelumnya. Tapi pada akhirnya, aku berpikir bahwa setelah saya lulus, aku akan kehilangan banyak hal di kampus karena semua hal yang kita alami akhirnya bagian dari diri kita selamanya apakah itu baik atau kenangan buruk.
-o0o-
thx u udh baca, jangan lupa tinggalin krisar biar kesalahnnya bisa gue perbaiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUGAR DADDY - (jenlisa id)
FanfictionJennie Kim, seorang mahasiswa hukum, berjuang setiap hari untuk menghidupi dirinya sendiri. Tidak seperti anak muda lain di usianya, dia tidak pernah pergi ke klub dan menghabiskan waktu untuk minum sampai pagi. Sebaliknya, dia bekerja paruh waktu t...