LISA POV
AKU berjalan ke toilet, tapi aku melihat seorang gadis yang didorong oleh pria mabuk bodoh, dia hampir jatuh ke lantai, untungnya dengan reflek aku menangkapnya. Dia menempel padaku. "Nona, kau baik-baik saja?" tanyaku padanya. Aku sedikit khawatir karena wajahnya yang pucat pasi.
"A-Aku... Aku baik-baik saja. T-terima kasih." gagapnya. Aku menatap matanya, mata sialan itu terasa tidak asing bagiku, mata kucingnya, tatapan menggoda dan bibirnya yang ingin aku rasakan.
"Apakah aku mengenalmu? Bukankah kau gadis yang menolongku terkahir kali?" Ya aku yakin, itu adalah gadis yang sempat aku tanyai.
"Ya, aku mengingatmu sekarang." Dia terlihat sangat cantik dengan kostum ini. Dia melihatku dengan cara yang seksi dan polos pada saat bersamaan. Itu membuatku terkekeh, "Maukah kau berdansa denganku, maksudnya jika sekarang kau merasa lebih baik?" aku berpura-pura malu untuk menunjukkan sisi imutku.
"Ya, pasti." dia menunjukkan gummy smilenya padaku. Sial! Senyumnya! Jenis senyuman yang ingin aku lihat setiap pagi ketika aku bangun.
Aku menarik pinggangnya dan dia melingkarkan lengannya pada leherku. Aku bisa merasakan payudaranya dan aromanya membuatku gila. Aku bisa melihat matanya yang menggoda karena aku sedikit lebih tinggi darinya dan aku bersumpah aku sedang tersesat dalam matanya. Aku bisa merasakan sesak pada celanaku, hanya dengan berdekatan dengan tubuhnya bisa membuatku turn on. Aku melihat bibirnya, bibir yang mengundangku untuk menciumnya, aku ingin merasakannya di sekitar penisku. Kami mulai menari seperti remaja liar.
"Jadi, siapa namamu?" tanyaku di dekat telinganya.
"Jennie. Namaku Jennie, bagaimana denganmu?" dia menyeringai.
"Lisa. Senang bertemu denganmu, Nona Jennie." aku suka namanya, itu akan terasa lebih baik jika aku mendesahkan namanya.
Aku menggerakkan tanganku di punggungnya dan aku menurunkannya hingga aku memegang pantatnya, sial! Aku tidak kecewa. Aku bergerak mendekati telinganya dan berbisik, "Kau tau? Ketika aku melihatmu hari itu, aku berjanji pada diriku sendiri bahwa jika aku kebetulan melihatmu lagi aku tidak akan membiarkan kamu pergi. Terima kasih, tuhan mendengar do'aku." kataku dan menjilat daun telinganya hingga dia mengerang.
Ya, aku benar-benar yakin aku ingin mendengar dia mengerang setiap hari. Aku tidak bisa mengendalikan hormonku lagi, jadi aju memutuskan untuk menciumnya. Dia tidak menjawab, aku pikir ini terlalu cepat tapi fuck, aku tidak bisa pergi sebelum mencobanya. Beberapa detik kemudian aku dapat merasakan dia membalas ciumanku, bibir kami bergerak sinkron. Bibirnya sangat lembut dan terasa seperti stroberi. Aku meremas pantatnya dan memperdalam ciuman kami. Aku menjulurkan lidahku meminta untuk masuk, dan itu butuh waktu beberapa detik sebslum dia membiarkan aku menerobos mulutnya. Dia menarik lembut rambutku dengan tanganku dan membuatku semakin bergairah. Aku menghisap lidahnya dan mengerang diantara ciuman panas kami. Sial! Gadis ini benar-benar memiliki sesuatu.
"Apakah kita akan melanjutkannya ditempatku?" kami terengah-engah. Dahi kami saling bersentuhan.
"Dengan senang hati." katanya menggoda. Bagaimana dia bisa begitu seksi dan berperilaku seperti seorang gadis polos sekaligus? Gadis ini adalah titik lemahku. Aku tidak membuang waktu dan membawanya ke pintu keluar. Aku akan memberi tau yang lain lewat pesan jika aku punya waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY SUGAR DADDY - (jenlisa id)
FanfictionJennie Kim, seorang mahasiswa hukum, berjuang setiap hari untuk menghidupi dirinya sendiri. Tidak seperti anak muda lain di usianya, dia tidak pernah pergi ke klub dan menghabiskan waktu untuk minum sampai pagi. Sebaliknya, dia bekerja paruh waktu t...