MY SUGAR DADDY - (jenlisa id)

Chapter 19: Manoban

Yaiks, berasa jadi manusia nokturnal, aktifnya malem mulu,
Kalian jangan begadang! Rentan penyakit tau, ntar yang baca daddy Lisa nggak ada :(

-----o0o-----

LISA'S POV
-----🎲-----

Dua malam yang indah dengan Jennie. Kami menghabiskan waktu bersama menonton film dan serial kartun, mendengarkan musik dan bertukar selera musik, dia mengatakan padaku beberapa anekdot bahwa aku ini lucu dan tentu saja, kami menghabiskan sebagian besar waktu untuk saling berciuman, dan berhubungan seks.

Gadis ini membuatku gila, aku merasa seperti dia tidak nyata karena banyak dari dirinya yang membuatnya terlihat sempurna. Aku sudah berpikir untuk memperkenalkannya kepada orang tuaku sejak lama. Aku tidak pernah memperkenalkan mereka;(maksud daddy disini sugar babbynya) kepada siapa pun, mereka tahu aku tidak terlalu serius tentang hubungan.

Mereka bahkan meninggalkan gagasan bahwa aku tidak bisa memulai sebuah keluarga. Aku tahu mereka akan mencintai Jennie, dia memiliki segalanya untuk menyenangkan hati dan aku yakin dia akan bergaul dengan baik dengan ibuku.

Setelah aku meninggalkan rumah Jennie, aku pergi ke apartemenku. Aku menelepon orang tuaku dan mengatakan kepada mereka bahwa kami akan ke restoran malam ini karena aku harus memperkenalkan mereka kepada seseorang. Orangtuaku terkejut dan mereka tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Ayahku berteriak di telepon bahwa aku akhirnya menemukan seorang istri. Ibuku bilang dia sudah pergi untuk mengatur pernikahan dan mengundang semua orang yang mereka kenal. Orang tuaku bisa bersikap seperti anak-anak tapi melihat mereka bahagia membuatku bahagia.

Kemudian aku mengirim text kepada Jennie dan menjelaskan bahwa aku akan menjemputnya malam ini pukul 8:00. Aku menyuruhnya mengenakan pakaian koleksi Chanel terbaru yang kuberikan padanya. Jennie benci saat aku membelikannya barang mewah tapi aku tak bisa menahannya, aku suka memanjakannya. Setelah semuanya, aku adalah sugar daddy nya. Sisa hari ini aku habiskan waktuku dengan mencari pakaian. Akhirnya aku memilih celana hitam dan kemeja biru dengan sepasang sepatu putih. Selama sekitar dua puluh menit aku ragu parfum yang mana dan jam tangan mana yang harus saya kenakan. Memang, aku seorang kolektor parfum dan jam tangan Rolex. Aku memesan salah satu restoran cina paling terkenal di Seoul. Saat itu di daerah Gangnam.

Aku juga bekerja pada proyek yang perusahaan miliki, proyek ini benar-benar penting bagiku dan aku ingin itu berhasil. Hanbin mengirimiku beberapa informasi melalui e-mail. Berbicara tentang dia, rasanya lebih baik untuk tidak melihat dia di sekitar kami, dia menjengkelkan, aku bahkan tidak bisa bernapas jika udara yang kuhirup sama dengan dia tapi sayangnya, aku harus melakukan proyek itu dengannya. Itu mungkin karmaku. Aku seperti orang yang tidak memiliki apapun lagi untuk dilakukan, jadi aku memutuskan untuk menelepon Rose. Aku harap dia tidak bekerja hari ini. Sudah lama sejak kita menghabiskan waktu bersama dan aku harus mengakui aku merindukannya sedikit. Aku juga ingin tahu apa yang terjadi antara dia dan Jisoo. Aku bisa melihat bahwa dia benar-benar mencintainya, matanya bersinar setiap kali dia melihat Jisoo.

Anyway, aku pikir mereka pergi dengan baik bersama-sama, tupai itu layak untuk mendapatkan kebahagiaannya. "Wow Wow Wow Romeo! Kau menghabiskan dua malam dengan gadismu?"

"Ya, itu sempurna."

"Hahaha sialan Lisa! Kau begitu mabuk!"