Part 8

332 139 51
                                        

Assalamu'alaikum..
Hey Guyss.. 🙋
Maaf yaa, baru update sekarang 🙏
.
Yukk.. Simak kembali kelanjutan kisah Fahri dan Hulya 🙏😇


******

Klik duluyukk..

Happy Reading ❤❤❤
⬇⬇⬇

Hulya

Aku terkejut melihat seekor hewan yang melompat keluar dari sebuah kotak yang masih ku pegang.
Aku sangat takjub melihatnya. Seekor kucing betina yang manis berwarna putih, berbulu lebat lembut, dan berbadan yang gemuk.

"Kucingg??" ucapku antusias

Sedangkan Keysia yang berada disamping ku asyik menertawai kakaknya yang tiba-tiba mematung dengan wajah yang pucat.

"Kalian kenapa??" tanyaku heran melihat kedua kakak beradik ini

"Hahaha.. Itu Kak.. Kak Fahri takut sama kucinggg.!!" jawab Keysia tertawa lepas sambil menunjuk-nunjuk ke Kak Fahri

"Yang bener Key??"

"Iyaa.. Hahaahha" jawab Keysia lagii

"Apaan sih Key? Nggak kok, Hulya jangan percaya Keysia!!" sahut Kak Fahri padaku dan Keysia

"Kak, ini beneran buat aku kan??"

"Iyaa Hulya. Kakak butuh waktu berjam-jam untuk bisa dapetin itu buat kamu!" katanya

"Makasih banget ya Kak.. Aku sayang Kakak !!" ucapku sembari memeluk kucing tersebut. (Bukan ngasih yaa:v)

Sementara Kak Fahri tertegun mendengar ucapan yang terlontar dari mulutku sekarang. Aku tidak khilaf, bahkan
aku mengucapkannya dengan kesadaran.

"Kak Hulya mau kasih nama apa??" tanya Keysia sambil mengelus-ngelus bulu kucing yang ada dipangkuanku

"Hallo kucing maniss.. Aku Hulya! Mulai sekarang kamu, aku kasih nama Molly !!" ucapku dengan mengecup kepala si kucing

"Kak, kayaknya dia mau diajak main deh," ujar Keysia

Aku langsung mengiyakan perkataan dari Keysia.
Timbul pikiran usil dibenakku untuk mengerjai seorang lelaki yang ada diantara kita saat ini.
Aku menyodorkan kucing itu pada Kak Fahri. Bukan malah menyambutnya, tetapi Kak Fahri malah mendorongnya.
Aku dan Keysia tertawa lepas melihat kelakuan kakaknya yang takut pada kucing, ia menjauh  dan kita terus mengejarnya.

Fahri

"Udahh... Udahh.. Kakak capee !! Key, Hulya please !!!" ucapku kewalahan pada kedua gadis kecil dengan membawa seekor binatang yang cukup mengerikan menurutku.

"Ya deh Kak, kalau gitu Keysia balik duluan yaa." ucap adikku berlalu meninggalkan ku dengan Hulya ditaman.

Beberapa saat kemudian, cuaca yang tadinya cerah memang sudah berganti mendung. Satu persatu pengunjung taman ini sudah beranjak pulang. Aku pun mengajak Hulya pulang sebelum hujan turun.

Aku mengantarkannya hingga pintu gerbang rumahnya. Sepanjang perjalanan dari taman kerumahnya, ia hanya asyik bicara dengan kucingnya yang baru. Sementara aku canggung untuk memulai pembicaraan apa lagi dengannya.

"Kak Fahri, makasih ya udah nganterin aku!!" ucapnya yang tersenyum padaku

"Iyaa."

"Kalau gitu aku masuk dulu ya Kak.." ucapnya pamit padaku

Sinar Cinta HulyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang