Part 26

199 50 11
                                    

Klik ⭐ dulu yukk..

Happy Reading❤❤❤
⬇⬇⬇

Fahri telah memasuki sebuah butik khusus pakaian pengantin terkenal di Jakarta.
Ia langsung menuju bagian kasir dan menanyakan soal Hulya.

"Maaf, Mas!! Mbak Hulya nya tadi berpesan kalau semua keputusannya diserahkan saja sama Mas! Jadi Mbak Hulya nurut aja," kata kasir tersebut

"Baiklah! Kalau begitu tolong carikan gaun pengantin wanita yang tertutup dan paling bagus di butik ini !!" perintah Fahri dengan tegas

"Baik, Mas!! Secepatnya akan kami kabari," ucap kasir itu lagi

"Okey!"

Fahri pun mengerti maksud dari calon istrinya itu. Karena tentu tidak mudah bagi Hulya bisa melupakan kejadian semalam yang membuatnya sangat terluka. Dan semua itu disebabkan oleh Fahri sendiri.
Ia segera melajukan mobilnya menuju kediaman keluarga Gautama.

Tidak butuh waktu lama dalam mengemudi, akhirnya Fahri sampai dirumah Hulya.

"Assalamu'alaikum.." serunya

Mendengar suara tersebut, Bi Inem segera berlari keluar untuk membukakan pintunya.

"Waalaikumussalaam.." balas Bi Inem sembari membuka pintu

"Bi! Hulya nya ada kan??" tanya Fahri dengan tergesa-gesa

"Ada Den, ada !!" jawab Bi Inem

"Boleh saya masuk?" tanya Fahri lagi yang langsung diangguki oleh Bi Inem

Tanpa menunggu lama, Fahri pun segera masuk dan mencari keberadaan Hulya.

"Hulya...?? Hulyaa !! Aku datang Hulya !!" teriaknya seraya melirik ke segala arah

Melihat keresahan diwajah Fahri, Bi Inem segera menyusulnya.

"Maaf, Den !! Non Hulya teh nggak ada disini atuh," seru Bi Inem

"Trus Hulya dimana Bi??"

"Ikut Bibi, Den !!" perintah Bi Inem

Fahri pun segera mengikuti langkah wanita paruh baya itu. Mereka mulai berjalan ke arah taman belakang rumah.

"Non Hulya ada disana Den," seru Bi Inem seraya menunjuk ke suatu arah disana

Fahri menoleh kearah yang ditunjuk oleh Bi Inem. Dan menemukan sosok seseorang yang ia cari sejak tadi.

"Terimakasih, Bi !" ucapnya

Fahri mulai berjalan mendekati Hulya yang tengah membaca sebuah buku.

"Assalamu'alaikum.." ucap Fahri

"Waalaikumussalaam.." balas seraya menoleh kearah suara

Hulya terkejut melihat sosok yang telah berdiri dihadapannya. Ia kembali teringat pada waktu ia dan Fahri masih berada di usia remaja dulu. Saat ia sedang mengaji, Fahri datang menemuinya ditempat sama saat ini. Tapi ingatan itu kembali luput dan berubah pada bayangan buruk.

Sinar Cinta HulyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang