Part 16

261 87 11
                                    

Klikdulu yukk..

Happy Reading ❤❤❤
⬇⬇⬇

Hulya

Aku berjalan menelusuri bagian kecil dari bumi Allah yang tandus tanpa sehelai daun yang tumbuh disana. Kian langkahku beriringan dengan pergeseran matahari ke ufuk barat.

Dan menyaksikan beberapa pengendara unta disana yang hendak pulang kerumahnya masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan menyaksikan beberapa pengendara unta disana yang hendak pulang kerumahnya masing-masing.
'Masyaa Allah..' ucapku takjub menikmati pemandangan yang begitu indah ini.

Aku menatap hamparan luas didepan ku dengan penuh makna.
Dimana dinegeri padang pasir inilah aku menghabiskan masa remajaku, kemudian beranjak ke usia dewasaku.
Dan disinilah tempat awal ku mengenal cinta yang hadir tanpa permisi pada jarak dan waktu.
Rasa yang tiba-tiba muncul seperti halnya saat matahari terbit, kemudian terbenam. Begitu juga seterusnya.

Dan begitu banyak hal yang telah ku lalui dikota ini. Siang berganti malam. Waktu berputar dengan hari silih berganti disini yang menyaksikan segudang cerita yang pernah terkarang dikota ini.
Tapi semuanya tidak ada yang kekal. Seperti sungai nil yang terus menerus mengaliri Mesir. Ia hanya berlalu menuju muaranya. Tanpa berniat untuk berhenti disini.

Begitupun juga denganku.
Aku berada disini hanya karena satu alasan, yaitu orangtua. Berhubung dengan hal itu, aku bisa mencari apa yang tidak bisa ku temukan disana, Indonesia. Seperti hari ini aku telah berhasil mendapat seonggokkan ilmu tentang jati diriku yang sesungguhnya, yaitu agama Islam.
Dan hari ini juga adalah detik-detik terakhirku berada dinegeri yang penuh kenangan ini.
Karena lusa aku akan kembali untuk cinta dan harapan yang ada di tanah kelahiranku.

Aku berharap dengan seiring terbenamnya matahari saat ini tidak akan mengubur semua asa dan ceritaku selama ini. Kemudian disepertiga malam nanti aku akan berbincang dengan Rabb-ku tentang semua pengalaman yang telah kudapatkan dikota ini.
Dan aku akan meminta pada-Nya agar seiring terbitnya fajar di esok hari, aku pun masih bisa membuka mata untuk menatap kembali betapa indahnya dunia milik Sang Pencipta. Dan dengan izin-Nya lah, aku bisa kembali ke bagian lain dari bumi ini untuk memenuhi janjiku pada cinta yang telah menungguku disana.
'M. Fahri Zeyn Pratama, Indonesia!' ucapku perlahan mengerdipkan mata bersamaan dengan tenggelamnya benda bulat yang menyinari seluruh bumi itu.

Author

Sebuah mobil merah berhenti di parkiran depan gedung yang menjulang tinggi ke langit.
Seorang pengendaranya mulai melangkahkan satu persatu kakinya untuk turun dari mobil tersebut, kemudian langsung memasuki lobi ruangan gedung itu dengan jalannya yang anggun.

Sinar Cinta HulyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang