Klik ⭐ dulu yukk..
⤵
Happy Reading❤❤❤
⬇⬇⬇
Author
Malam ini Fahri beserta kedua orangtua nya kembali berkunjung ke kediaman keluarga Gautama dalam rangka lamaran sekaligus menentukan hari pernikahannya dengan Hulya.
Fahri memilih untuk bicara dengan Hulya, dibandingkan bergabung dengan para orangtua mereka yang tampak serius memperhitungkan hari pernikahan mereka di ruang tamu.
Fahri dan Hulya sudah berada diruang TV saat ini. Dan tentunya mereka juga akan bicara serius dari hati ke hati terkait dengan beribu kata yang mereka saling pendam selama ini.
Eitts!! Bukan hanya mereka berdua saja yah, ada Arya juga diantara mereka:v"Kak Fahri! Kak Keysia kenapa nggak diajak sih??" tanya Arya
"Tadinya dia mau ikut. Tapi teman-teman kuliahnya mendadak datang untuk mengerjakan tugas bersama dirumah. Makanya dia nggak jadi ikut." jawab Fahri pada Arya yang asyik dengan gadgetnya.
Bersamaan dengan kedatangan Hulya dengan membawa nampan berisi minuman dan snack kecil ditangannya.
"Kenapa kalian tidak stay dirumah sebelah saja??" tanya Hulya sembari meletakkan nampan itu dimeja
"Kita memilih untuk tinggal dirumah itu karena dekat dengan kantor dan juga kampusnya Keysia," jeda
"Tapi kalau kamu mau, suatu hari nanti aku akan kembali kerumah itu!" seru Fahri"Oh ya!! Kapan waktunya?" tanya Hulya antusias sambil menduduki salah satu bagian sofa dihadapan Fahri.
"Setelah menghalalkanmu!" ucap Fahri serius dengan senyuman.
Arya yang mendengarnya mulai berdehem sehingga membuat kakaknya semakin salah tingkah.
"Gapapa lagi Kak! Lanjut saja! Dan anggap saja aku nggak ada disini! Okey, :v" tukas Arya cengengesan
"Bagaimana Hulya?? Apa kamu setuju??" tanya Fahri lagi
"Tapi rumahmu yang baru? Kamu bilang lebih dekat dengan kantormu kan?" Hulya balik bertanya pada Fahri
"Itu benar! Tetapi yang lebih benar adalah membuatmu nyaman dan senang berada dirumah itu. Karena tujuan hidupku saat ini hanya membuatmu bahagia, Ya!" ucap Fahri yang lagi-lagi membuat Hulya tersanjung.
Andai saja ia tidak mengenakan cadar, maka akan terlihat jelas wajahnya yang sudah memerah seperti kepiting rebus saat ini. Hihihi
"Terimakasih! Aku harap, kamu tidak hanya fokus pada kebahagiaanku saja. Kau juga berhak bahagia!" cetus Hulya
"Aku sudah mendapatkan hak dan juga kebahagiaanku." jeda
"Seperti saat ini! Berada dihadapanmu dan melihat kau masih memakai cincin yang dulu pernah ku pasangkan dijari tengahmu karena kebesaran dijari manismu. Itu sudah lebih dari cukup bagiku!!" ucap Fahri dengan tersenyum bahagia sembari melirik cincin yang masih melingkar di jari tangan Hulya saat ini."Seperti janjiku dulu padamu," jawab Hulya tersenyum menghadap Fahri.
"Hulya, menikahlah denganku!! Lengkapi ibadahku menuju Jannah-Nya!! Dan kita tidak akan pernah terpisah seperti bulan, bintang, dan langit. Aku mencintaimu seperti ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang tak akan habis berkisah. Aku mencintaimu seperti butiran tasbih, yang tak pernah putus bila diserukan.
Hulya, aku mencintaimu hanya karena Allah SWT." ucap Fahri dengan penuh cinta dan harapan
![](https://img.wattpad.com/cover/220397372-288-k643445.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinar Cinta Hulya
Storie d'amore"Hulya, menikahlah denganku!! Lengkapi ibadahku menuju Jannah-Nya!! Dan kita tidak akan pernah terpisah seperti bulan, bintang, dan langit. Aku mencintaimu seperti ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang tak akan habis berkisah. Aku mencintaimu seperti butir...