Part 17

248 84 11
                                    

Klikdulu yukk..

Happy Reading ❤❤❤
⬇⬇


Zhara

Malam ini langit begitu gelap dan sangat tidak bersahabat dengan perasaan ku saat ini.
Apakah perasaan yang ku maksud itu bahagia?? Iya!
Entah kenapa sehabis bertemu dengannya yang baru saja menjadi klienku hari ini, perasaanku mendadak aneh tiba-tiba.

Dari awal memasuki gedung tinggi itu dan melihat suasana disekitar ruangannya, membuatku sangat takjub.
Tetapi pemandanganku tidak terfokus saat berada dalam sebuah ruangan. Dimana saat itu aku hanya bisa fokus pada seorang makhluk Tuhan yang berada dihadapanku.
Dia adalah 'M. Fahri Zeyn Pratama' yang kerap ku sapa dengan sebutan 'Kak Fahri' mengikuti sahabatku dulu.

Andai saja dia ada disini sekarang. Maka akan ku ceritakan semua rasa bahagia ini padanya. Tetapi sayangnya aku dan Hulya sudah lost contact semenjak 4 tahun terakhir.
Aku berharap suatu saat kami akan bertemu lagi. Seperti halnya aku dan Kak Fahri.
'Apa ini yang dinamakan jodoh??' ucapku sendirian yang hanya didengar oleh terpaan angin malam.

Tiba-tiba aku dikagetkan dengan kedatangan seseorang, yang tak lain adalah malaikat pelindungku.

"Mama! Kenapa belum tidur?" sapaku sambil melihat kearah mama dan memegang kedua tangannya.

"Tadinya Mama udah mau ke kamar dan langsung tidur. Tapi Mama lihat pintu kamar kamu masih kebuka. Dan pas Mama masuk, eh ternyata orangnya malah asyikkan disini!" seru mama

"Hehe.. Iya Ma," jawabku seraya melihat lurus pemandangan kosong yang ada dilangit.

"Zhara, kamu lagi ngeliat apa sih?? Dilangit nggak ada bintang dan bulan, sepi! Tapi disini kamu malah keliatan enjoy melihatnya!" tukas mama mulai heran padaku

"Memang nggak ada apa-apa Ma. Tapi angin malam saat ini benar-benar menyejukkan. Sehingga aku nggak perlu datang kepantai hanya untuk mencari angin besok. Hehehe" jawabku sambil tertawa dan memeluk mama

"Isshh kamu ini!! Ada-ada aja dehh! Masuk yuk! Kamu bisa masuk angin lho nak, kalau kelamaan berdiri disini!!?" perintah mama yang langsung ku turuti.

Sebelum memejamkan mata, aku kembali teringat dengannya. Lelaki baik yang begitu menghormati dan menghargai wanita. Bahkan ia lebih memilih menjadikan wanita yang serba tertutup menjadi sekretarisnya, dibandingkan wanita-wanita yang memakai rok span?:v
Pikiranku kembali membuatku mulai bertanya-tanya,
'Eh! Tapi sekretarisnya itu bukan istrinya kan yaa?? Atau benar?? Duuuhh.. Kok aku bisa lupa nanyain itu ya tadi sama dia,' seruku sendirian sambil menepuk jidatku sendiri.

Aku mulai memaksakan mataku agar bisa segera tertutup tanpa harus mengingat-ingat kembali soal tadi siang, hingga memikirkannya lagi. Dan aku pun menegaskan dalam pikiranku kalau pria yang baru ku temui tadi siang, adalah 'suami idaman para wanita!!' tukasku kemudian mulai menutup mata dengan senyuman penuh arti milikku:v

Author

Didalam rumah keluarga Gautama, semuanya terlihat sibuk melakukan tugasnya masing-masing. Seperti Bi Inem yang sibuk membawa beberapa bunga melalui tangga kekamar atas, dan Hana yang asyik mondar-mandir sambil sesekali melihat ke benda pipih yang ada ditangannya.

Sinar Cinta HulyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang