Klik ⭐ dulu yukk..
⤵
Happy Reading❤❤❤
⬇⬇⬇Malam ini tengah berkumpul dua keluarga di sebuah ruang tamu. Lebih tepatnya di kediaman pria yang kerap disapa Mr. Zeyn itu.
Disana sudah terlihat Hulya dan Fahri bersama kedua orangtuanya masing-masing.
"Pak Wira, Bu Hana! Saya beserta istri tidak tahu harus bicara apalagi. Yang pasti, kami ingin pernikahan kedua anak-anak kita tetap berlanjut." ucap Rino mulai buka suara yang diikuti anggukan oleh Prita disampingnya
"Kami juga mencoba mengerti soal masalah ini, Pak!" jawab Wira penuh pemahaman
"Jadi, maksud Pak Wira?" tanya Rino penasaran
"Pernikahan kedua anak-anak kita bisa saja tetap terlaksana." jeda
"Asalkan wanita yang merupakan istri pertama dari Fahri memberi izinnya pada hubungan Fahri dan Hulya." lanjut Wira"Tapi, Om..." perkataan Fahri langsung dipotong oleh Hana
"Fahri!! Ini demi kebaikan kamu dan Hulya."
Fahri pun tertunduk mengerti dengan maksud dari calon ibu mertuanya itu.
Prita meminta Keysha untuk segera membawa Mayra ke hadapan mereka semua. Karena bagaimana pun juga, perannya sangat terlibat dalam pernikahan ini.
Tak lama kemudian, wanita berambut pirang yang ikal itu datang bersama Keysha disampingnya.
"Keysha! Kamu masih harus belajar, kan?" tanya Prita yang langsung diangguki oleh Keysha
Tidak ada tempat lain disana, kecuali sofa disebelah Fahri. Dengan terpaksa, Mayra harus duduk disana.
Melihat hal itu, perasaan Hulya semakin teriris olehnya.
Ia segera menunduk untuk mengalihkan pandangannya kebawah.Sementara Hana, masih tetap mengusap bahu putrinya untuk memberikan ketenangan padanya.
"Perkenalkan diri kamu sama mereka!" perintah Fahri sama Mayra
Mayra pun menganggukinya. Kemudian ia mulai buka suara.
"Aku Mayra Rafsania. Aku juga berasal dari Jakarta. Tapi beberapa tahun yang lalu aku ikut ke Bandung dengan lelaki yang waktu itu masih menjadi suamiku. Dan sebelum Fahri menikahiku, aku hanya hidup sebatangkara disana. Hingga tiba saatnya, dia kembali membawaku ke kota ini lagi dan bertemu dengan keluarga baruku disini." jelas Mayra singkat seraya melirik pada Fahri dan mertuanya
Wira mengangguk paham dengan pernyataan Mayra barusan.
"Baiklah. Nak Mayra!! Saya ayah dari Hulya, putri sulung kami. Dia dan Fahri telah bertaaruf sejak usia mereka masih remaja. Dan minggu lalu setelah Hulya kembali dari Mesir, kami sesama orangtua telah mengatur rencana pernikahan mereka yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini." jeda
"Apa kamu tidak keberatan soal hubungan yang akan mereka jalani itu??" tanya Wira menegaskanSesaat Mayra melihat pada Fahri, kemudian melirik Hulya yang tengah menunduk disana.
"Sebelumnya aku minta maaf! Karena kehadiranku disini telah menjadi duri bagi suatu hubungan yang suci. Tapi aku mohon, jangan pernah menganggapku sebagai penghalang didalamnya !!" jeda
"Aku sangat bersyukur karena Fahri telah membawaku kesini dan memberiku kehidupan baru disini. Untuk itu aku tidak punya alasan apapun dalam menghalangi pernikahannya dengan Hulya! Sama sekali aku tidak keberatan," ucap Mayra dengan tulus
KAMU SEDANG MEMBACA
Sinar Cinta Hulya
Romance"Hulya, menikahlah denganku!! Lengkapi ibadahku menuju Jannah-Nya!! Dan kita tidak akan pernah terpisah seperti bulan, bintang, dan langit. Aku mencintaimu seperti ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang tak akan habis berkisah. Aku mencintaimu seperti butir...