Part 28

217 53 11
                                        

Klikdulu yukk..

Happy Reading
⬇⬇⬇





Hari ini adalah akhir dari proses persiapan pernikahan yang telah direncanakan sejak tempo hari yang lalu.
Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu oleh sepasang insan manusia.

Tepatnya setelah shalat maghrib pernikahan Fahri dan Hulya akan dilaksanakan. Waktu tersebut adalah pilihan dari  keduanya.

"Saya terima nikah dan kawinnya Miftahulya Anisha binti Wira Gautama dengan mahar tersebut dibayar tunai !"

"Bagaimana para saksi? Sah!?"

"SAH !!" jawab semua saksi dan tamu undangan lainnya dengan serentak

Setelah pembacaan doa dan meminta restu dari kedua orangtua mempelai masing-masing, acara tersebut dilanjutkan dengan berfoto dan juga menyantapi hidangan yang telah tersedia.

Terlihat jelas kebahagiaan terpampang nyata pada wajah kedua pengantin yang sedang bahagia itu.

Di sisi lain juga ada Mayra yang menyaksikannya. Ia ikut tersenyum melihat suaminya tengah berbahagia bersama seorang wanita yang tak lain adalah madunya sendiri.

Tapi Mayra tidak mau menganggapnya begitu. Bagaimana pun juga kehadirannya lah yang sebenarnya menjadi orang ketiga dalam hubungan Fahri dan Hulya.

"Kak Fahri! Tolong jaga kakakku. Aku tidak mau jika setiap saat dia harus menangis karena mu!" seru Arya di sela-sela pelukkannya dan Fahri

"Tentu, Arya!! Dia tanggung jawabku sekarang. Dan Insyaa Allah, aku tidak akan lalai dalam tugasku," jawab Fahri

Arya pun membalasnya dengan senyuman.
Kemudian ia beranjak pada kakaknya.

"Kak, jika kamu merasa tersakiti olehnya. Segera beri tahu aku. Aku tidak akan mengampuninya lagi," ucap Arya seraya melirik pada Fahri

"Ternyata adikku sudah se dewasa itu ya," kata Hulya lalu memeluk adiknya

Kemudian acara foto keluarga pun dilaksanakan. Setelah pengambilan beberapa sesi, Hulya meminta agar Mayra diikutsertakan dalam foto tersebut.

"Hulya! Kenapa harus mengajaknya? Inikan acaramu, Nak." protes Rino tidak setuju

"Maaf, Ayah! Mayra juga menantumu. Dia bagian dari keluarga kita. Jadi aku mohon. Seperti tadi Ayah dan Bunda telah merestui ku dan Fahri, kalian juga harus merestui hubungannya dengan Fahri !!" jawab Hulya dengan nada memohon

Melihat Hulya yang tengah menunduk dengan kedua tangannya tersusun didada, Rino jadi tidak tega. Kemudian ia pun menuruti keinginan menantunya itu.

Rino dan Prita saling melirik satu sama lain. Lalu Prita memanggil Mayra agar mendekat ke arah mereka.

"Fahri!! Mintalah restu Ayah dan Bunda bersama Mayra !" perintah Hulya yang diangguki oleh Fahri

Mayra tersenyum haru saat meminta restu ayah dan ibu mertuanya bersama Fahri disampingnya. Ia sangat bahagia karena orangtua Fahri sudah bisa menerima hubungannya dan Fahri dirumah itu.

"Ayah, Bunda! Maafkan lah aku! Insyaa Allah aku janji. Akan selalu bersikap adil pada kedua menantumu," seru Fahri disela-sela pelukkannya

"Itu harus, Nak!" tegas Rino

Sinar Cinta HulyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang