hai! terima kasih sudah membaca!
don't forget to give me a little star called vote.
happy reading ❤
"Saat takdir berjalan tidak seperti yang kau kira—Briliano Zaga Aldebaran."
Abay berjalan menyusuri lorong kelas dengan langkah cepat dan tergesa-gesa. Rambutnya yang tak tertata rapi seperti habis bangun tidur menjadi penampilannya saat ini. Namun tak bisa dipungkiri wajahnya itu masih tampan rupawan dan menarik dipandang bagi kaum hawa.
Abay melenggang masuk kedalam kelas bertuliskan XI IPA 7 tanpa adanya salam dan sapaan. Pintu saja ia tabrak dengan kasar.
Terlihat, kondisi kelas sudah lengkap beserta seluruh personilnya. "Anjay, hari pertama berangkat telat."
Umpatan itu seketika menusuk indra pendengaran cowok berambut coklat kekuningan. "Bacod." ujarnya dengan fasih dan terlatih.
Fariz mencibir. "Heleh, Dewa Perang mah bebas! Nggak ada yang mau negur."
Seketika, sebuah buku kosong tebal mengenai wajah Fariz dengan mulus tanpa ada halangan suatu apapun.
"Anjir, wajah gue masih tampan nggak ya?" gumam Fariz mengusap dagunya bermonolog.
Agista bercengkrama dengan Izly dibangku mereka. Tepatnya dipojok paling belakang. Jauh dari kerumunan dan keramaian. Letaknya persis dikelilingi penegak kelas tersebut.
"Gue denger, adek kelas kita bar-bar." kata Agista membisik, jaga jaga jika ada yang menguping mereka. Ia tidak suka jika sedang asyiknya bergosip dengan Izly dan ada yang mendengarnya juga.
"Bar-bar gimana?" kata Izly khas dengan nada datarnya. Tenang dan tidak ngegas ataupun bernada memerintah.
"Rata rata mereka udah pada pake make up tahu." ujar Agista. Netra biru safirnya dengan tenangnya menatap satu persatu temannya.
Izly mengangguk dan seketika mengubah raut wajahnya "Itu bener banget. Gue kemarin lihat Bu Esa bawa sekotak kardus make up keruang BK. Gila banget banyaknya." katanya sedikit histeria.
"Tapi cowoknya ada yang ganteng." serobot Alexa. Cewek berjiwa korea itu tiba tiba berada disamping Agista dan menatap mereka berbinar.
"Eh ngapain lo disini." tegur Agista. Bermaksud dalam artian, mengusir dengan cara halus.
"Gue? Gue mau ikut gosip ria sama kalian. Sebelumnya, annyoeng hasseo." katanya centil lalu tertawa sendiri. Membuat Agista menatap Izly dengan mengernyitkan alisnya.
"Gue rasa lo salah grup. Tuh sono, grup lo lagi gosip op-pa." tunjuk Agista ke sekumpulan makhluk yang berkerumun membentuk meja empat.
"Enggak ah, tadi malem Alexa udah pacaran sama Sehun. Jadi hari ini libur dulu koreanya."
Agista mendengus. Ia merasa mengusir Alexa akan lebih sulit dari perkiraannya. "Gini deh, kenapa lo bisa bilang adek kelas itu ganteng?" ujar Agista. Izly hanya menyimak.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCIENCE 7 : TRUTH OVER DARE
Ficção AdolescenteTerdampar di sekolah yang terkenal buruk di kalangan masyarakat membuat sebagian orang merasakan minder yang luar biasa. Apalagi, SMA Gemilang sama sekali tidak pernah mencetak anak emas berprestasi sejauh ini. SMA Gemilang selalu mendapatkan anak b...