Hay kamuu, kita ketemu lagi.
Sebelum membaca, harap jangan menanamkan benih kebencian karena part ini. Kalau ada yang tidak suka dengan cara kami menunjukkan keberadaan jurusan IPS, kami mohon maaf.
So, lets chill before reading.
Hope you guys enjoy this. Jangan lupa tekan vote yaa. Vote kalian berharga :D
Happy reading ❤❤
"There's something special about me? Hah, you guys just say a joke--Agista Lavinsa."
Langkah kaki cewek berambut pirang yang diikat sempurna dengan motif ponytail begitu riang dan mengundang perhatian. Cewek itu, menebarkan raut wajah tak bersahabat kala banyak pasang mata menatapnya dengan berbeda beda.
Oke! Gue tahu kalo paras gue pas-pasan! Kagak usah liat sampe segitunya napa. Norak banget lihat orang. Batinnya jengah.
Wajahnya itu semakin manis kala bibirnya mengerucut sempurna. Sembari memasang mode jutek, cewek itu melangkah angkuh menuju kelasnya.
Wajahnya yang nampak masam itu mampu mengundang Fariz untuk berkomentar. "Dih adik bosque marah." Agista dapat menangkap nada nyinyir dari Raja lambe turah itu.
"Sewot aja lo! Diem!" kata Agista tak terbantahkan. Hingga Fariz hanya bisa menunjuk dirinya dengan kebungkaman.
"Kenapa lo?" tanya Izly singkat. Cewek berkacamata ini tengah fokus dengan laman instagram seorang dokter muda. Kalo mau tahu, namanya Aiman Alatas atau siapa. Kata Izly, dia dokter idaman.
Agista menjatuhkan kepalanya diatas meja. Ia menghela napas gusar. "Gue nggak suka sama mereka." desisnya.
Izly hanya mengangguk seolah paham. "Iya, jauhin aja."
"Gimana gue bisa jauhin kalo tiap hari ngikutin gue mulu!" hardiknya. Ia menggertak menahan amarah.
"Ya bodo amat aja lah." kata Izly acuh tak acuh. Agista mengerucutkan bibirnya lagi.
"Ihh Zlyy lo nggak pengertiann. Gue sumpahin lo dapet gebetan yang sama sekali nggak kenal lo, nggak suka lo, tapi lo dicomblangin!" ujar Agista kesal dengan wajah cemberut duduk disamping Izly yang sibuk stalk Instagram.
"Haish, lo berlebihan. Kalo lo nggak suka, sikapnya biasa aja dong mbaknya. Ngegas mulu ngebet pengen punya pacar." ujar Izly menimpali.
Agista menegakkan tubuhnya cepat. "Eh Zly, kekantin yukk. Gue laper nih." rengeknya manja.
"Tadi marah-marah. Eh sekarang lembut kek anak kucing!" cibir Izly. Agista sebisa mungkin membentuk wajah imut dengan puppy eyes menghiasinya.
"Mau ya? Ya? Ya?"
Izly mengaku kalah. Perempuan inipun menyimpan ponselnya kedalam saku. "Yaudah ayo. Gue juga pengen makan."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCIENCE 7 : TRUTH OVER DARE
Teen FictionTerdampar di sekolah yang terkenal buruk di kalangan masyarakat membuat sebagian orang merasakan minder yang luar biasa. Apalagi, SMA Gemilang sama sekali tidak pernah mencetak anak emas berprestasi sejauh ini. SMA Gemilang selalu mendapatkan anak b...