Miss your comment guys/girls. Hope u enjoy this chap.
Happy reading ❤❤
Satya dilanda kegalauan luar biasa karena diacuhkan Aliza. Sebelumnya, Aliza mau membalas chatnya walaupun singkat. Satya bisa mendapat nomor Aliza karena perempuan bermata hijau itu memberinya sendiri. Entah karena apa alasannya, Satya kurang tahu Sekarang, Aliza benar-benar mengacuhkannya. Untung saja, Aliza tidak memblokir nomornya.
"Yaelah Sat, itu cuman Aliza. Ngapain lo pikir kenceng." ujar Dava prihatin melihat Satya yang biasanya ceria, humoris, dan enerjik tiba-tiba menjadi cosplay sadboi seperti ini.
"Bener tuh, daripada usaha lo nggak dihargain Aliza, mendingan lo ganti cewek aja." ujar Galang acuh. Ia menyayangkan ketuanya itu yang tengah dimabuk asmara berat.
"Salah, daripada mikirin cewek, kan mendingan dzikir aja." sergah Hendra.
"Titisan malaikat diem." Dava melempar kacang atom milik Hendra.
"Nyampah terusss Va."
Itu Yossi, TTK Farel. Ia menatap Dava nyalang dan bersiap mengambil IPadnya.
"Ampun deh Yos, ampun."
Dava berlagak mengatupkan tangannya. Sedetik kemudian tawanya menggelegar dan ia berucap, "TAPI BOONG!"
Yossi memanas melihat inti geng itu menertawakan dirinya. Kecuali Hendra yang tampak tidak mau ambil bagian dengan melihat layar ponselnya.
"OH, TAPI BOONG YA?"
Yossi mengutak-atik IPadnya. Sedetik kemudian, senyuman Dava luntur mendengar notifikasi dari ponselnya. "APAAN INI YOS? UNDANGAN KAWIN LO?"
Dava terlalu ngawur dan Yossi memilih mengacuhkannya. Perempuan dengan rambut oranye itu berlagak tidak tahu dan jual mahal.
"Jingan tuh cewek, kayak Malaikat Atid aja." gerutu Dava melihat deretan tugas kebersihan yang harus ia selesaikan. Ia telah resmi menjadi tim kebersihan sekolah semenjak, lima belas detik yang lalu.
"Sabar Va, anggep aja hiburan." timpal Fian kalem.
"Hiburan pala lo peyang. Ini hukuman anjir." balas Dava merenggut tidak suka.
"Teman-teman, karena kita sudah lama tidak membayar kas maka hari ini kasnya naik menjadi duapuluh ribu ya." ujar Stella memberi pengarahan di depan mimbar kelas. Suara yang pas, tidak melengking ataupun bass. Enak sekali didengarkan namun sayang, kalimat yang diucapkannya sungguh kurang mengasyikkan.
"Halah halah halah, kas kok terus." protes Satya kemudian. Ia menyisir rambutnya dan mengalihkan pandangan matanya.
"Kas teros Stell." sindir Juan tak suka.
Stella menatap Juan sinis. "Ya udah kali nggak usah bayar! Nanti gue bakal coret kalian dari daftar pembelian buku!"
"Heyeh dasar tukang ngancem." cibir Abay pelan. Namun Stella mendengarnya dan melototinya tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCIENCE 7 : TRUTH OVER DARE
Fiksi RemajaTerdampar di sekolah yang terkenal buruk di kalangan masyarakat membuat sebagian orang merasakan minder yang luar biasa. Apalagi, SMA Gemilang sama sekali tidak pernah mencetak anak emas berprestasi sejauh ini. SMA Gemilang selalu mendapatkan anak b...