[21] Skandal

1.3K 171 113
                                    

Selamat 7k readers, 1.2k voters, dan 1.4k comments. Nice.

Tulis disini dong siapa aja tokoh yang kamu kangenin.

Author juga boleh kok :/

Cuz nikmatin bab ini. Nggak tau mau up kapan lagi. Yang nunggu cerita pertama tamat selama dua tahun pasti tahu ngaretnya lama banget.

Scene Agista, Satya, dan Abay ditunda dulu ya. Wkwk.

Maklum ya ges, 😓

Happy reading ❤❤

Pagi yang cerah dengan mentari bersinar sempurna dan minim awan di dekatnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah dengan mentari bersinar sempurna dan minim awan di dekatnya. Untung saja, SMA Gemilang memiliki tempat yang indoor dan nyaman untuk siswanya. Namun, tempat yang dipanggil kantin itu menjadi tempat berkumpulnya seluruh bahan gosipan manis yang mengiris.

"Kenapa sih anak IPA tujuh banyak yang famous?!"

"Denger denger, ada yang deket sama ketua PKS kita! Orang OSIS kalo nggak salah."

"Jason juga katanya suka sama anak IPA tujuh! Rese benerrr."

"Kak DA kita gimana ya?"

"Alah, ketua ROHIS aja demen sama kutubuku kelas itu. Parahnya, si ceweknya bloon nggak peka!"

Kantin terasa begitu kotor dari segi lahir batin. Jiwa agamis Hendra memberontak ingin keluar dari tempat yang mirip sekali dengan pasar.

"Balik yuk, gue belum minum dari tadi." ajaknya. Padahal di kantin ini, berjejer jejer stand makanan dan minuman komplit yang menyegarkan jiwa dan raga. Namun Hendra memilih membawa sendiri dari rumah. Katanya, ia tidak nyaman saat meminum air yang bukan buatan rumahnya.

"Nih minum punya gue Ndra." tawar Fian. Hendra mendengus, lalu perlahan ia meminum air putih dari rumah Fian.

"Nanti dulu dong Ndra, nanti mie ini gue kemanain." ujar Galang, membujuk.

"Halah bilang aja lo mau cari mangsa kan?" balas Hendra selepas meneguk minuman Fian.

Galang mengedarkan pandangannya ke penjuru kantin. "Jadi orang nggak boleh suudzon Ndra." ucapnya.

"Kenyataannya emang lo memperlambat kita."

Pasalnya, semua hidangan hanya tersisa milik Galang saja. Itu alibinya untuk berlama-lama di kantin sambil mencari gebetan. Galang sudah muak ditekan dengan mantan yang punya baru lagi.

"Asal lo tahu Ndra, banyak nih ciwi-ciwi yang deketan sama kita." ujar Dava, memprovokasi.

"Terus?"

"Lo harus kepincut satu dong."

"Wajib?"

"Iya."

"Kalo nggak?"

"Dosa lah Ndra."

"Atas dasar apaan lo ngomong gitu?"

SCIENCE 7 : TRUTH OVER DARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang