[38] De Javu

1.1K 184 98
                                    

a/n: Sudah diedit, jika ada kesalahan pengetikan, mohon dengan sangat untuk dikoreksi, terimakasih.

Selamat membaca <3

~Science 7~

Sehari kemudian, sekolah tampak berjalan seperti biasa. Walaupun ada peningkatan kasus komentar kebencian di laman instragram, sekolah tetap mempercayakan penuh masalah ini kepada OSIS. Mereka belum memutuskan jika OSIS belum menyerah mengatasi perkara ini.

Hari-hari mendekati pekan raya juga semakin dekat. Setelah mid semester kemarin, siswa-siswi yang terpilih wajib mengikuti bimbingan dan pelatihan lomba. Para siswa pun tidak memakai seragam resmi karena ini hari bebas sampai hari H pekan raya.

Kembali lagi, pada sebuah kelas Silver  yang suasananya teramat sepi karena banyak dari mereka yang mengikuti pemadatan. Mereka ikut andil cukup banyak dalam kegiatan ini.

Kenan mengikuti pertandingan sepak bola sebagai Kapten timnya. Zaga mengikuti pertandingan softball dan menjadi tim intinya. Royvan dan Abay mengikuti pertandingan basket dan bergelar MVP. Lalu ada Fian yang mengikuti kontes telekomunikasi.

Sementara kaum hawanya, mereka rata-rata mengikuti olimpiade sains. Aliza mengikuti fisika, Lizka mengikuti biologi, Athilia mengikuti matematika, Gwen mengikuti kimia, Vanesa mengikuti geografi, Fifi mengikuti sosiologi, Indira mengikuti astronomi, Alexa mengikuti kimia, dan Melsa mengikuti biologi pula.

Tidak mengejutkan banyak personil kelas Silver itu mengikuti banyak bidang. Bahkan sampai bidang IPS. Itu tidaklah aneh. Namun itu keputusan guru yang mengajar. Walaupun sebenarnya itu justru terlihat meragukan klan murni pelajaran geografi dan sosiologi. IPS.

"Ca, nonton cogan latihan yuk," ujar Agista mengajak. Ia dirundung kebosanan melihat suasana kelas yang sepi. Hanya tinggal Firenze yang membuat keributan di belakang. Mereka semua sedang bersiap untuk latihan. Lalu, di depan ada beberapa perempuan yang sedang curhat-mencurhat.

"Bentar Ta, gue lagi nungguin Abay," ujar Izly menaikkan bingkai kacamatanya. Ia menatap ke arah pintu yang terbuka lebar. Menanti kedatangan lelaki berambut kuning yang mendapat predikat berandal itu.

"Kenapa?" Agista kebingungan. Sedetik kemudian, ekspresinya berubah begitu pula nadanya. "Apa lo kangen ya sama Abay?" Ujar Agista menahan tawanya.

"Ck, nggak lah," decak Izly begitu saja. " Gue nunggu dia buat absen. Katanya dia tadi pagi berangkat, tapi gue belum lihat batang hidungnya," ujar Izly menjelaskan. Tentu saja, ia tidak akan pernah lupa akan tugasnya menjadi seksi absensi. Terlebih lagi ini jam-jam bebas. Ia ditugasi oleh guru BK untuk merekap absen selama jam bebas.

"Oh Abay ya?" Gumam Agista. Ia menyambar ponselnya, mencari kontak Abay di Whatsapp. Lalu ia mengetikkan pesan kepadanya. Ada satu hal yang Agista suka dari Abay. Dia adalah satu dari sekian juta orang di dunia ini yang fast respon.

Abay

Bay lo dimana? Berangkat sekolah nggak?

Agista menunggu balasan Abay yang sedang online. Lalu di menit Agista mengirimkan pesan, Abay sudah mengetik.

Abay

Gue di markas. Kenapa? Ade kangen?

Agista mendecih, risih melihat kata 'Ade' yang merujuk pada Adek. Lelaki itu rupanya terlalu suka bercanda soal hubungan Kakak Adik tak resmi mereka.

SCIENCE 7 : TRUTH OVER DARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang