Chapter 5

10.1K 280 5
                                        

Happy reading reader .

Marhaban ya Ramadhan 1441 H.

Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankan.

.

.

.

.

Di Ruangan Dokter.

"Setelah mengalami kecelakaan, kakinya menjadi bengkak dan terdapat luka juga, setelah di rontgen hasilnya tidak ada yang mengkhawatirkan, hanya saja mungkin disebabkan karena edema atau adanya penumpukan cairan pada kaki yang biasanya disebabkan karena kecelakaan ditambah lagi dia baru saja terjatuh dan menambah bengkaknya semakin parah maka dari itu Saya sarankan agar mengistirahatkan kakinya, jangan terlalu banyak dipakai aktifitas."

"Adapun hal yang harus dilakukan, sebaiknya angkat kakinya saat beristirahat atau duduk agar aliran darah berkurang pada bagian yang bengkak dan tidak menyebabkan bengkak semakin besar."

"Kompres dengan air hangat, setelah 3 hari dengan es agar bengkak yang ada dapat diserap kembali oleh pembuluh darah."

"Dan oleskan juga salep yang diberikan oleh pihak Rumah Sakit, jaga agar area luka tetap kering terutama bila mandi." Dokter menjelaskan dengan panjang lebar kepada Albert.

"Baik Dok, akan Saya usahakan sesuai instruksi dari Dokter." Albert berucap kepada Dokter.

"Dan untuk Suster, tolong bersihkan lukanya dengan larutan steril, ganti perban, dan lakukan itu setiap hari" Dokter berucap kepada Suster yang sedari tadi berdiri menyimak obrolan Dokter dan Albert.

"Baik, Dok." Suster menjawab dengan sopan.

"Apakah ada hal lain yang harus Saya ketahui, Dok?" tanya Albert.

"Untuk saat ini tidak ada." Dokter menjawab dengan sopan.

"Baik, kalau begitu Saya permisi, Dok." Albert berucap kepada Dokter dan diangguki oleh Dokter, kemudian Albert meninggalkan Ruangan Dokter untuk kembali ke Ruang Rawat Viola.

.

.

Ruang Rawat Viola.

Setibanya di Ruang Rawat Viola, Albert duduk di sofa yang berada didalam Ruang Rawat Viola, kemudian menatap Viola yang saat ini sedang tertidur pulas.

Albert berdiri dan berjalan menghampiri Viola yang sedang tertidur pulas. Kemudian Albert menatap lekat wajah Viola yang benar-benar tampak damai saat ini. "Cantik," tanpa disadarinya, Albert berucap sendiri.

Setelah puas menatap Viola, Albert kembali menuju sofa, duduk diatas sofa hingga Al tertidur.

Waktu pun berlalu, Albert membuka matanya, tanpa Albert sadari dirinya tertidur diatas sofa, Albert melihat jam, yang ternyata sudah menunjukan pukul 05:00 dini hari.

Albert bangun dari atas sofa kemudian menuju kamar mandi untuk sekedar membasuh muka dengan air, lalu Albert berjalan mendekat dan menghampiri Viola yang masih sedang tertidur.

Albert melihat wajah Viola ketika dia sedang tertidur. "Ternyata dia cukup manis dan .. Cantik juga. Hanya saja ketika dia membuka matanya, dia berubah seperti singa betina yang kelaparan, begitu berisik, sangat cerewet, juga menyebalkan." Albert berucap sambil tersenyum memandang wajah Viola.

Kemudian pandangan Albert berpindah ke nakas yang ada di samping tempat tidur Viola, Albert melihat sebuah gelas yang kosong tanpa air didalamnya, lalu Albert mengambil gelas tersebut dan mengisi penuh dengan air didalamnya agar kejadian seperti Viola terjatuh tidak terulang lagi, terutama saat Albert tidak ada didekatnya.

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang