Chapter 31

3.5K 95 6
                                    


Hallo reader ^_^

Cerita ini adalah REALL imajinasiku sendiri, hasil pemikiran aku sendiri.

Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama karakter, waktu, ataupun tempat. Karena itu hanyalah ketidak sengajaan saja.

And please, don't coppy my story.

Kalian harus tau, menulis itu tidak semudah yang kalian fikirkan T_T

Belum lagi kalau imajinasi kita tiba-tiba hilang begitu saja entah kemana T_T

Walau aku hanya penulis amatir yang masih jauh dari kata sempurna, tetapi setidaknya ini adalah hasil aku sendiri.

Happy reading ~





Dua minggu kemudian ...

Dua minggu berlalu, Albert dan Viola kini sudah kembali menjalani rutinitas seperti biasa.

"Pagi babby." Ucap Albert kepada Viola, kemudian mencium kening Viola.

"Pagi Al." Jawab Viola.

"Ayo berangkat sekarang babby." Ajak Albert.

"Ayo Al." Jawab Viola.

Saat Albert dan Viola menuruni tangga, Albert dan Viola disambut oleh Fredella, kepala pelayan di rumah Albert.

"Tuan dan Nona, sarapan sudah siap." Ucap Fredella kepada Albert dan Viola.

"Iya bi, terimakasih." Ucap Viola ramah kepada Fredella.

.

.

Mobil Albert berhenti tepat di depan pintu masuk perusahaan Albert mereka.

Albert turun dari mobil, kemudian membukakan pintu mobil untuk Viola.

"Selamat pagi pak, bu." Sapa seorang satpam yang berdiri menjaga pintu masuk perusahaan Albert.

"Pagi pak." Viola kembali menyapa dengan tersenyum.

Saat memasuki perusahaan banyak karyawan yang membungkuk dan menyapa kepada Albert dan Viola.

Ya ! Sekarang semua orang sudah mengetahui Viola yang sudah resmi berstatus menjadi tunangan dari Albert Matteo Princetton.

.

"Pagi bu boss." Goda Sherin, Bella, Salvatrice, Veronica, dan Devina secara bersamaan.

"Ih apaan sih kalian tuh, jangan bilang gitu dong." Ucap Viola malu.

"Hahaha .. Iya kan kamu udah jadi tunangan si boss dan beberapa bulan lagi kalian kan akan menikah." Ucap Bella.

"Udah ah, ayo kita kerja aja." Ucap Viola.

Sherin, Salvatrice, Veronica, Devina, dan Bella terkekeh melihat Viola yang malu seperti itu.

Kemudian mereka menghentikan aksi menggoda Viola yang dilanjut kerja mengerjakan kerjaan mereka masing-masing.

.

.

Jam istirahat pun telah tiba.

"Eh ayo kita ke kantin, kita udah kangen makan bareng sama kamu." Ucap Devina kepada Viola.

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang