Chapter 18

4.2K 137 0
                                    


Hallo reader ^_^

Cerita ini adalah REALL imajinasiku sendiri, hasil pemikiran aku sendiri.

Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama karakter, waktu, ataupun tempat. Karena itu hanyalah ketidak sengajaan saja.

And please, don't coppy my story.

Kalian harus tau, menulis itu tidak semudah yang kalian fikirkan T_T

Belum lagi kalau imajinasi kita tiba-tiba hilang begitu saja entah kemana T_T

Walau aku hanya penulis amatir yang masih jauh dari kata sempurna, tetapi setidaknya ini adalah hasil aku sendiri.

Happy reading ~





Lantai 46, Ruangan Para Sekretaris Albert.

"VIOLAAAAAAAA" Ucap Bella, Devina, Salvatrice, Sherin, dan Veronica kepada Viola dengan serempak.

"Hehehe, emm, apa?" Viola tersenyum kikuk kepada mereka, Viola mengerti akan maksud rekan-rekan kerjanya.

"Vio ... Kamu sama bos ada hubungan?" Sherin bertanya kepada Viola, ucapannya sempat terhenti karena awalnya sedikit ragu, tapi pada akhirnya Sherin melanjutkan ucapannya.

"Tadi kita semua liat boss megang tangan kamu Vio" Ucap Veronica.

"Hmm I know, apa selama ini kamu sering datang bareng boss itu karena sebenarnnya kamu ada hubungan sama boss?" Tanya Salvatrice kepada Viola.

"Dan bukan karena kamu kebetulan ketemu boss di jalan kan Vio?" Devina bertanya kepada Viola.

"Ayo jujur dan cerita sama kita-kita Vio, kita semua teman bukan?" Ucap Bella kepada Viola.

.

Viola masih belum menjawab semua pertanyan dari rekan kerjannya itu.

Sebenarnnya Viola sedang berfikir kalau dia berkata jujur kepada rekan kerjanya, apakah hal ini akan menjadi boomerang untuk dirinya sendiri, atau sebaliknya hal ini tidak akan berpengaruh apa-apa pada dirinya.

Tapi apalah daya, Viola hanya seorang sekretaris Albert, dan Albert adalah bosnya, Albert mempunyai segalanya.

Bahkan hanya untuk harga mobil-mobil Albert per unitnya mencapai diatas 3 Miliar lebih.

Dirinya dan Albert bak bumi dan langit bukan?

Tetapi tidak bisa di pungkiri, bahwa Viola pun menyukai Albert.

Apalagi selama Viola berhubungan dengan Albert. Albert selalu bersikap lembut pada dirinya.

Bahkan sebelum Viola memulai hubungannya dengan Albert, ia pun kerap mendapatkan prilaku lembut dari Albert.

Viola bingung harus bagaimana?

Ini semua salah Albert bukan? Karena dia dengan santainya menggenggam tangan Viola mulai dari mereka turun dari mobil hingga mereka tiba di lantai 46 ini.

Dengan terang-terangan Albert menggenggamnya, tanpa memperdulikan bagaimana pendapat para karyawannya dan bagaimana reaksi mereka semua melihat hal ini.

Pedahal Viola sudah berusaha menutupi hubungannya dengan Albert selama ini.

.

Setelah berfikir cukup lama, Viola akhirnya berbicara menjawab pertanyaan mereka.

"Hmm .. Sebenarnya aku dan boss udah pacaran" Ucap Viola kepada Bela, Devina, Salvatrice, Sherin, dan Veronica.

Dan tanpa mereka semua sadari, ada satu orang yang merasa tidak suka dengan jawaban Viola.

Siapakah orang tersebut?





Jangan lupa tinggalkan jejak.

Dipencet bintangnya.

Ini otak aku lagi buntu, ga nemu inspirasi.

Jadi mohon di maafkan karena pedek yaa.

Cukup sekian dulu yaa reader. See you the next chapter ~

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian,dipencet yaa bintangnya dipencet ^_^

Bagi kalian yang mempunyai saran ataupun koreksian, boleh banget kasih tau aku yaa reader ({})

Tentunya dengan bahasa yang baik yaa reader...

Jangan dengan cara membully, hingga akhirnya membuat aku menjadi down.

Oiaa reader .......

Jika berkenan mampir yuk di cerita kedua aku, judulnya My Beloved Spoiled Woman

Dinasti22,

(Kamis, 02 Juli 2020).

(09:00 AM).

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang