Chapter 13

5.8K 170 3
                                    


Setelah sekian lama akhirnya up lagi.

Semoga kalian masih ingat yaa sama cerita ini, mhehe.

Kalau lupa chapter sebelumnya, bisa kalian baca ulang.


Happy Reading Reader.


Sinar matahari masuk menembus jendela, yang artinya pagi sudah tiba, bahkan mungkin kini sudah siang hari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari masuk menembus jendela, yang artinya pagi sudah tiba, bahkan mungkin kini sudah siang hari.

Albert membuka pintu Kamar tempat Viola tertidur.

Begitu membuka pintu dan masuk kedalam Kamar, hal pertama yang dilihat oleh Albert adalah Viola yang masih tidur pulas diatas tempat tidur.

Albert berjalan mendekati Viola yang masih tertidur, kemudian duduk diatas tempat tidur, Albert duduk disebelah Viola yang masih tertidur pulas saat ini.

Albert memandang intens wajah kekasih nya itu, mengagumi wajah Viola yang masih terlihat cantik walau sedang tertidur, wajah Viola yang masih terlihat cantik walau tanpa polesan make up di wajah nya, wajah Viola yang begitu All kagumi, kulit Viola yang putih mulus, wajah nya yang lembut, dan warna bibir nya yang merah merona alami, juga hidung nya yang mancung. Viola bagaikan Dewi Aphrodite bagi Albert.

Albert menopang dagu nya sendiri kemudian memandangi Viola dengan begitu lamanya.

Tiada bosan Albert memandangi Viola meski pun Viola hanya sedang tertidur.

Albert begitu bersyukur dapat dipertemukan dengan Viola. Meski pun pertemuan nya dengan Viola waktu itu adalah pertemuan yang tidak disengaja dan cukup konyol menurut Albert.

Albert sama sekali tidak pernah membayangkan sedikit pun bahwa hati nya yang sudah lama mati, kini bisa tergerak kembali merasakan cinta didalam hidup nya, dan semua ini terjadi berkat kehadiran sosok Viola dalam kehidupan nya.

Albert begitu menyayangi dan mencintai Viola.

Bahkan rasa sayang dan rasa cinta nya kepada Viola begitu besar, mengalahkan rasa sayang dan rasa cinta Albert untuk manta nya dulu.

Walau dulu Albert juga begitu menyangi dan mencintai manta nya, tapi kini semua itu sudah tergantikan dengan kehadiran Viola dalam hidup Albert, kini rasa itu milik Viola seorang, bahkan lebih besar.

Albert begitu menyangi Viola, hingga Albert merasa takut jika Viola jatuh sakit, takut jika Viola pergi meninggalkan nya, dan takut jika Viola tersakiti.

Albert begitu ingin melindungi Viola, menjaganya, membahagiakannya, dan memiliki Viola seutuhnya.

.

.

Albert mengusap lembut rambut Viola, pipi Viola, hidung mancung Viola, dan bibir Viola dengan gerakan lembut.

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang