Chapter 6

7.9K 304 0
                                    

Hallo ... Ketemu lagi dengan kehaluanku :D

Marhaban ya Ramadhan 1441 H.

Selamat menunaikan ibadah puasa, bagi yang menjalankan.

Happy reading, reader.


Didalam Ruang Rawat Viola.

Albert masuk kedalam Ruang Rawat Viola, kemudian menghampiri Viola yang sedang duduk diatas tempat tidur. "Sudah bisa pulang?" Albert bertanya kepada Viola.

"Iya, sudah, tadi Dokter mengatakan kalau Saya sudah bisa pulang ke Rumah." Viola menjawab kepada Albert dengan ramah.

"Marc," Albert memanggil seseorang untuk masuk kedalam Ruang Rawat Viola.

Tidak lama kemudian, setelah Albert memanggil seseorang untuk masuk kedalam. Seorang pria bertubuh tinggi dan berotot memasuki Ruangan Viola sambil mendorong kursi roda dan menaruhnya di samping tempat tidur Viola.

"Baiklah ayo." Albert menggenggam kursi roda tersebut dan berkata kepada Viola, kemudian menggendong Viola untuk memindahkan Viola menjadi duduk diatas kursi roda.

"Tunggu, mau kemana kita?" Viola bertanya kepada Albert setelah ia duduk diatas kursi roda.

"Tentu saja pulang, kemana lagi?" jawab Albert.

"Bukankah tadi Anda bilang sudah diperbolehkan untuk kembali ke Rumah?" Albert bertanya dengan nada angkuhnya.

"Iya. Tapi Saya belum membereskan barang-barang Saya." Viola kembali berucap kepada Albert dengan sabar.

"Tenang saja, hal kecil seperti itu bisa di urus oleh Marc." Albert menjawab Viola, lalu mendorong Viola keluar hingga mereka kini berada di depan mobil Koenigsegg CCXR Trevita milik Albert .

"Apa makhluk aneh ini selalu berbuat semau dia, tanpa bertanya atau membicarakannya terlebih dulu?" ucap Viola didalam hatinya.

"Dan darimana dia bisa mengetahui kabar tentang kepulangan Ku?" Viola bertanya-tanya dalam hatinya.

"Bukankah selama satu minggu belakangan ini dia berhenti datang dan menjenguk Ku di Rumah sakit?" ucap Viola kepada dirinya sendiri.

"Atau semua ini hanya kebetulan semata saja?" tanya nya sendiri dalam hati.

"Namun, adakah kebetulan seperti ini?" Viola terus saja bertanya-tanya pada dirinya sendiri dan berucap dalam hati, karena Vio tidak mempunyai cukup keberanian untuk menanyakan langsung kepada Albert.

Memang nya siapa dirinya hingga berani bertanya hal seperti itu kepada All? Setidak nya itulah yang difikirkan oleh Vio. Vio cukup sadar diri bahwa dirinya hanyalah Pegawai biasa dan Albert melakukan semua ini hanya sebagai bentuk dari rasa tanggung jawab nya saja. Sama seperti yang All ucapkan sedari awal.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang