Chapter 17

4.7K 133 1
                                    


Hallo reader ^_^

Cerita ini adalah REALL imajinasiku sendiri, hasil pemikiran aku sendiri.

Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama karakter, waktu, ataupun tempat. Karena itu hanyalah ketidak sengajaan saja.

And please, don't coppy my story.

Kalian harus tau, menulis itu tidak semudah yang kalian fikirkan T_T

Belum lagi kalau imajinasi kita tiba-tiba hilang begitu saja entah kemana T_T

Walau aku hanya penulis amatir yang masih jauh dari kata sempurna, tetapi setidaknya ini adalah hasil aku sendiri.

Happy reading ~




Viola dan Albert lagi dan lagi menjadi sasaran bahan gosip para karyawan wanita di perusahaan Albert.

Bagaimana tidak?

Tadi saja, saat Albert sudah tiba di perusahaannya, Albert masuk kedalam perusahaanya bersama Viola.

Dan tidak hanya itu saja, Albert masuk kedalam perusahaanya bersama Viola, dengan Albert yang menggenggam tangan Viola.

Albert menggenggam tangan Viola dari mulai mereka turun dari mobil, hingga mereka naik ke lantai 46 pun tangan Albert masih dengan setianya menggenggam tangan Viola.

.

Sebenarnya Viola sudah menolak kepada Albert, dan mencoba melepaskan tangannya dari genggaman Albert.

Tetapi bukan Albert namanya, kalau Albert tidak dapat mendapatkan apa yang dia inginkan.

Walau dengan penolakan dari Viola, Albert terus saja memaksa tangan Viola untuk tetap berada dalam genggaman Albert.

.

Di lantai 1, bagian Resepsionis Perusahaan Matteo Princeton Group.

"Bukannya dia Viola, sekretarisnya bos ya?" Ucap Grizelle sang Resepsionis, saat melihat Albert dan Viola berjalan sambil bergandengan tangan.

"Iya, itu dia" Jawab Faranisa salah satu Resepsionis juga.

"Ini mata aku yang salah, atau gimana sih? Mereka berjalan dengan bergandengan tangan kan guys?" Ucap Chalondra yang juga sang Resepsionis.

"IYA BENER, MEREKA GANDENGAN TANGAN, OH TUHAN" Ucap Grizella dan Faranisa, kaget melihat boss besarnya menggandeng tangan seorang wanita dengan terang-terangan dan itu adalah sekretarisnya.

"Udah .. Udah, jangan dibahas lagi, nanti kalau sampe ketahuan boss atau sampe ketelinga si bos kita malah ngegosip, apalagi yang kita gosipin adalah si boss sendiri. Bisa mampus kita nanti. Ucap Elvina kepada sesama rekan Resepsionisnya itu.

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang