Chapter 9

6.6K 228 0
                                    

Viola termenung mengingat ucapan-ucapan orang yang menghina dirinya, dengan keji nya mereka mencibir, menghakimi, menyalahkan, bahkan sampai menghina dirinya dengan menyebut Viola sebagai seorang jalang, seorang penggoda!!

Karena merasa kesal, Viola memutuskan untuk mengubah tujuan nya, yang tadi nya Vio akan kembali ke Ruangan nya, Vio lebih memilih untuk naik ke atap gedung Perusahaan Matteo Princeton Group. Disanalah tempat tertenang bagi Viola ketika sedang merasa kesal dan ingin menenangkan diri sendiri.

Dari atap gedung Perusahaan Matteo Princetton Group, Viola bisa menghirup udara segar, melepas penat, melihat Kota Jakarta dari atas ketinggian.

"Memang nya mereka tau apa aja yang Gue lakuin?" Viola berucap sendiri dengan penuh emosi.

"Memang nya mereka melihat dengan mata kepala mereka sendiri kalau Gue menggoda Boss?" ucap Viola sambil menghentakkan kaki nya sendiri ke lantai dengan kesal.

"Memang nya Gue punya salah apa sih sama mereka, sampai mereka tega mengatakan hal keji seperti itu?" Viola terus saja berucap sendiri kepada dirinya sendiri. Hingga tanpa terasa, kini Viola mengeluarkan air mata.

Viola berjongkok sambil menekuk lutut nya dan menangis sendiri.

.

.

Di Ruang Sekretaris

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di Ruang Sekretaris.

"Viola?" Sherin berkata di telepon.

"........"

"Viola tidak ada disini, Pak." Sherin kembali berucap didalam telepon.

"........"

"Tadi Dia izin untuk pergi ke toilet, tapi sampai saat ini Dia belum kembali lagi, Pak." Sherin berucap didalam telepon, setelah itu Sherin kembali menyimpan gagang telepon pada tempat nya yang berada di meja kerja nya.

.

.

"Ada apa, Rin?" Salvatrice bertanya kepada Sherin.

"Boss nanyain Vio, Sal." Sherin menjawab Salvatrice.

"Ehh .. ngomong-ngomong si Vio emang udah cukup lama juga semenjak tadi Dia izin ke toilet sampai sekarang belum balik lagi itu anak." Bella ikut berucap kepada rekan kerja nya.

"Iya juga ya." Delvina, Sherin, dan Salvatrice berucap dengan serempak dan saling berpandangan.

"Mungkin Dia lagi pup kali, mangkanya lama, udah tenang aja dia juga udah gede ini kok, engga mungkin juga kan tuh anak tiba-tiba ilang gitu aja," ucap Veronica kepada rekan kerja nya.

"Yakali Verooooooo .. Emang nya Vio hantu apa hah, tiba-tiba ilang." Bella menimpali ucapan Veronica dengan terkekeh.

Dan di waktu yang bersamaan Viola terlihat sedang berjalan mendekati Ruangan para Sekretaris.

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang