Chapter 19

4.4K 132 2
                                    


Hallo reader ^_^

Cerita ini adalah REALL imajinasiku sendiri, hasil pemikiran aku sendiri.

Tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun.

Mohon maaf apabila ada kesamaan nama karakter, waktu, ataupun tempat. Karena itu hanyalah ketidak sengajaan saja.

And please, don't coppy my story.

Kalian harus tau, menulis itu tidak semudah yang kalian fikirkan T_T

Belum lagi kalau imajinasi kita tiba-tiba hilang begitu saja entah kemana T_T

Walau aku hanya penulis amatir yang masih jauh dari kata sempurna, tetapi setidaknya ini adalah hasil aku sendiri.

Happy reading ~





Diruangan Para Sekretaris Albert.

Setelah Viola mengatakan hubungannya dengan Albert kepada rekan kerjanya yang juga sekretaris diruangan para sekretaris Albert, mereka mulai membondongi Viola dengan berbagai pertanyaan.

Seperti sejak kapan mereka mulai hubungan?

Siapa yang menembak duluan?

Dimana hal itu terjadi?

Dimana, dan bagaimana pertemuan pertama mereka?

Dan bahkan sampe ada yang menanyakan apakah mereka sudah pernah berciuman?

Setelah mereka puas dengan pertanyaan mereka masing-masing, akhirnya merekapun memulai mengerjakan tugas mereka masing-masing.

.

Diruangan Albert.

"Halo, ada apa Ngel?" Ucap Albert kepada Angel didalam telpon.

"Gue mau ngajak Vio ke butik, buat ngecek pesanan gaun pengantin gue Al, katanya pesanan gaun pengantin gue udah jadi. Engga apa-apa kan kalau gue pinjem Vio? Ucap Angel kepada Albert.

"Oh gitu, yaudah lu tanya aja langsung sama Vio, dia nya mau ga? Kalau gue sih terserah Vio." Ucap Albert.

"Yaudah, gue mau ajak dia sekarang ya. Gue nelpon lu Cuma mau minta izin aja biar Vio bisa keluar sama gue sekarang."Ucap Angel.

Albert hanya mengangguk dan berdehem menjawab ucapan temannya itu.

"Awas aja lu, sampe Viola lecet gue ga akan biarin lu" Ucap Albert.

"Yakaliiiiiiiiiii Al, Viola juga sahabat gue lah, mana mungkin gue biarin dia kenapa-kenapa, ga akan lah, lu tenang aja" Ucap Angel.

"Gue pegang omongan lu ya" Ucap Albert, kemudian dia mematikan telponnya.

.

.

Viola sedang sibuk dengan komputer dan berkas-berkas yang ada di meja kerjanya.

"Ddrrrttt .. ddrrtt .. dddrrrrtttt .." Ponsel Viola bergetar.

Viola melihat kearah ponselnya, ternyata Angel yang menelponnya, Viola pun mengangkat telpon dari Angel.

"Halo Ngel" Ucap Viola kepada Angel di telpon.

"Halo Vio, gue mau ngajak lu keluar sekarang, gue jemput lu ya" Ucap Angel kepada Viola.

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang