Season II - Chapter 10

8K 140 12
                                    


Before that, don't forget to give your support in a way vote, comment, favorite, and follow me.

.

WARNING!! (21+)

THIS CHAPTER ONLY FOR ADULT!!

Yang belum cukup umur, lebih baik skip aja.

Jangan salahkan aku. Karena dari awal chapter ini aku sudah kasih peringatkan dulu.

Maka bijaklah dalam membaca. 21+ ini hadir hanya sebagai bunga saja dalam sebuah cerita.

Happy reading readers ...

.

.

.

.

Albert mencium kening Viola kemudian mengigit gemas hidung Viola, dan turun menjadi ke bibir ranum milik Viola.

Ciuman yang Albert berikan awalnya lembut namun lama kelamaan ciuman tersebut berubah menjadi lumatan yang menuntut dan penuh nafsu.

Puas dengan bibir Viola. Albert beralih mencium leher Viola hingga meninggalkan bercak kemerahan di leher putih milik istrinya.

"Ngghhhhhh ..." Viola mendesah.

Kedua tangan Albert tidak dibiarkan diam begitu saja. Albert meremas bukit kembar milik istrinya, memilin, menekan, dan menggigit pu*ting istrinya hingga Viola kembali mengeluarkan desahannya.

Albert mengangkangi tubuh istrinya dan menekuk lututnya menjadikan tumpuan tubuhnya agar tidak menindih Viola.

Kemudian Albert mengarahkan juniornya ke mulut istrinya. Viola tampak bingung dengan apa yang sedang Albert lakukan sekarang.

"Bukalah mulutmu, Babby ," ucap Albert memberi perintah.

Sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh suaminya. Viola membuka mulutnya kemudian dengan segera Albert memasukkan juniornya kedalam mulut istrinya dengan gerakan maju mundur.

"Eemmmmmmhhhh ..." junior Albert semakin keras dan panjang bahkan memenuhi mulut Viola meskipun tidak muat semuanya di mulut mungil Viola.

"Ini sangat nikmat, Babby," ucap Albert dengan serak kenikmatan.

Albert terus saja menyodokan juniornya dan bergerak maju mundur di mulut Viola hingga lama kelamaan menjadi semakin cepat.

"Aargghhhh ..." Albert mengerang nikmat bersamaan dengan menyemburnya cairan putih yang memenuhi mulut Viola, istrinya.

Kemudian Albert mundur dan membuka lebar paha Viola. Satu jari Albert masukkan kedalam vag*ina milik istrinya kemudian bertambah menjadi dua jari hingga tiga jari.

Albert mainkan ketiga jarinya dan menggesekannya sehingga membuat Viola kelimpungan atas perlakuan dari sang suami. "Aahhsss'' desah Viola ketika sudah mencapai puncak dan mendapat klimaks.

Tidak berhenti sampai disitu Albert menundukkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke vag*ina milik istrinya. Lidah Albert bermain dengan lihai dan memporak-porandakan milik istrinya.

Viola meremas rambut Albert. "Aasshhh, Al .." desah Viola.

Hingga lidah Albert sampai pada klitoris Viola dan membuat Viola kembali mengeluarkan cairannya. Albert menjilati cairan yang dikeluarkan oleh istrinya.

Tidak bisa dipungkiri cara Albert barusan dengan cara memutar ke atas lalu ke bawah kemudian mengigit klitorisnya Viola dan menghisapnya itu membuat sensasi baru untuk Viola.

Viola dan CEO TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang