Part 3 - Kebenaran {Revisi}

4.1K 228 3
                                    

Alvero pov :*
DIhari yang baru ini, aku ditemani oleh mate ku yang sebentar lagi akan menjadi istri ku. Well, itu pun kalau dia mau menjadi istriku. Aku mengajaknya pergi ke hutan dengan tujuan untuk melihat beberapa hewan lucu seperti kelinci dan rusa. Aku juga memiliki niat untuk membuka dan berterus terang kepadanya. 

Aku cemas, perasaan aneh merasuki diri ku. Aku takut jika ia akan ketakutan dan bahkan beralih membenci ku. Namun, aku juga tak bisa terus berbohong bukan? Keputusan ku bulat, aku harus jujur kali ini. 

"lin ayo pergi dengan ku, aku ingin mengajakmu untuk melihat kelinci kelinci dihutan sana" ucapku

"kelinci?? Ayo aku sangat ingin melihatnya."Ucap alin tak sabaran.

Aku bisa melihat matanya berbinar senang, ia menjadi jauh lebih cantik dan sangat lucu saat ini. Aku bahkan terpaku untuk seperkian detik menatap wajahnya yang mengemaskan. 

Tanpa basa basi lagi aku pun mulai mengajaknya pergi kehutan tempat biasanya aku melihat sekawanan kelinci dan rusa sedang bermain.

Sepanjang jalan aku menggenggam tangan mungilnya, sungguh lembut dan halus tangannya. Kami pun sudah sampai ketempat tujuan kami. aku dapat melihat dia sangat senang dan gembira, dia berlari mengejar kelinci kelinci itu dengan semangat.

Tetapi aku masih memikirkan kemungkinan kemungkinan yang akan terjadi nantinya.
Apakah ia akan pergi ketakutan dan meninggalkanku ataukah sebaliknya.

Aku bingung...

"alin, aku ingin menyampaikan sesuatu kepadamu." Ucapku saat dia mengambil duduk disebelah ku

"oh sampaikan saja" jawabnya

"aku sebenarnya bukan manusia seperti yang kamu kira"ucap ku takut takut

"hah? Apa maksut mu, kalau kau bukan manusia. Apakah kau hantu" ucap dia bingung

"bukan! Aku bukan hantu, biar aku tunjukan jati diri aku sebenarnya. Tunggu aku sebentar dan kumohon jangan pergi sebelum aku selesai" ucap ku

Dia terdiam dan aku pun mulai mencari pohon yang cukup besar untuk merubah wujud ku. ... setelah aku memberikan roxi mengambil alih, roxi pergi untuk menemui mate ku.

Aku melihat ia terkejut dengan kehadiran roxi didepannya. Dia kaget.. sial aku benci melihat ekspresi ketakutannya apa lagi itu gara gara diriku. Roxi mencoba mendekati dia dan berbicara dengannya.

"alin jangan takut, nama ku roxi aku adalah wolf yang berada ditubuh alvero. Kumohon jangan menangis, alvero dan aku tak tega melihat kau menangis" ucap roxi

"kalian makhluk apa sebenarnya?" ucapnya 

"werewolf, jangan takut kumohon"ucap roxi

Kulihat dia terdiam dan aku mendekatinya lebih dekat, dia terpejam takut. Roxi mencoba meraih tangannya untuk mengelus tubuh roxi. Aku pun merasakan ia mengelus bulu lebat roxi. Ia memang masih agak sedikit takut tetapi tidak setakut awalnya.

"aku pikir werewolf dan yang lainnya hanya mitos semata yang dibuat buat orang. Ternyata aku melihatnya langsung, dan sedang memegang nya. Bulu mu sangat halus roxy, membuat aku betah mengelusnya." Ucap mate ku

"ya alin, kau adalah mate ku. Mate adalah pasangan hidup untuk seorang werewolf dan aku ingin mengangkat mu untuk menjadi luna secepat mungkin" ucap roxi pada alin

Kulihat alin terkejut dan raut wajahnya menjadi sendu

"aku mengerti sekarang tentang buku yang kutemukan dibawah ranjang ibuku.

Banyak sekali informasi yang ada didalam sana, aku tak tau itu apa dan sekarang aku mengetahuinya." Ucap alin

"ya, maukah kau menikah dengan ku?" jujur roxy, aku kaget karena roxy bersikap seenaknya saja

My Beauty Luna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang