Angelo pov :*
Semalam saat aku mendapatkan wolfku, aku langsung mendapatkan mate.
Ya,,, ternyata cila merupakan mateku, aku sangat senang sekali.Awalnya aku tak menyadarinya sampai wolfku menyebut cila adalah matenya, barulah aku mencium wangi yang sangat harum berasal dari tubuh cila, memabukan sekali rasanya.
Pagi pun tiba, aku kembali mencium bau wangi yang berasal dari tubuh cila yang tepat berada di sebelah kamarku.
Aku sangat tergoda untuk mendekatinya sekarang, tetapi aku sadar ada angela disana. Aku pun mencoba menahannya dan langsung bersiap siap untuk turun dan sarapan.Saat aku sudah turun dan menunggu angela beserta cila untuk turun, aku bilang pada orang tuaku ingin bertunangan dengan cila saat lulus SMA.
Orang tua ku setuju, dan sangat senang , mereka juga memberikan selamat padaku karena aku sudah menemukan mateku.
Tak lama pun turun cila dan angela yang sudah siap dengan seragamnya.
Kulihat cila tersenyum melihatku dan angela pun mulai menggoda kami, terutama cila. Terlihat cila semakin salah tingkah dan pipinya mengeluarkan semburat merah."sudah lah sayang, jangan kau goda lagi koko mu dan cila" ucap mamaku
"ya ma, soalya lucu saja" ucap angela kembali
Setelah selesai sarapan, kami pun langsung pergi sekolah dan aku sendiri memberanikan diri untuk mengengam tangannya.
Entah mengapa saat mengetahui cila merupakan mateku, aku menjadi canggung untuk berinteraksi dengannya, tetapi bagaimanapun dia mateku, aku mencintainya dengan sangat cepat.
"aku senang saat mengetahui kalau kau adalah mateku, kau tau,,, aku sangat mencintaimu sedari dulu dan berharap kau adalah mateku, dan ternyata benar kau mateku" bisikku padanya.
Kulihat ia semakin salah tingkah akibat perkataanku dan mencepatkan langkahnya dan ingin menyusul angela.
Tetapi sebelum ia berhasil meraih angela, aku menangkap tangannya kembali dan menariknya pelan kearahku kembali.
Dia semakin salah tinggah didekatku, aku sebenarnya juga grogi dan sedikit malu mungkin, tetapi rasa itu ku tepis jauh jauh."berhentilah menggodanya angelo, dia bersembunyi akibat ulahmu dan dia menyuruhku untuk mengambil alih tubuhnya" ucap sena wolf cila
"oh begitu, tak apa lagi pula kau juga mateku bukan" ucapku padanya
"ya, tapi aku mencari eleno hehehe" ucapnya lagi
"dasar, tak eleno tak kau, sama saja ternyata" ucapku sambil menyuruh eleno mengambil alih tubuhku.
"hai sena, rindu pada ku huh?" tanyanya pada sena
"ya, ayo kekelas" ucap sena
Mereka memang seperti itu, sena jauh lebih berani dari pada cila, cila sangat pemalu sekali.
Sedangkan eleno sama saja sepertiku, hanya saja iris mata kami berbeda warna. Aku berwarna abu abu, sedangkan eleno berwarna hitam pekat. Siapa pun yang melihat mata eleno kebanyakan akan kagum sekaligus takut.
Alvero pov end :*
.
.
.
.
.
.
Angela pov :*
Sangat menyebalkan sekaligus lucu, koko yang begitu dingin kepada wanita sekarang bertekuk lutut pada cila.Memang ya jodoh itu tak akan lari kemana pun, ngomong ngomong tentang jodoh, sejak aku meninjakkan kaki di sekolah ni tadi, aku mencium aroma kopi yang sangat wangi, apakah itu mateku..
Aku pun langsung mencari aroma itu, dan aroma itu berasal dari kelasku, jika dia mateku artinya dia tau keberadaanku bukan. Apa aku langsung masuk saja atau menunggu ya,, aku bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Luna [END]
WerewolfHidupku baik baik saja, sampai akhirnya umurku menginjak 20 tahun. Semuanya tampak aneh bagi diriku, banyak teka teki didalam hidupku mulai tersusun. Aku sangat penasaran akan apa yang menanti diriku dikemudian hari, apakah berakhir biasa saja atau...