Danu pov :*
Saat aku ingin pergi ke kamar mandi untuk berganti baju dan mandi mungkin, angela turun dan melihatku. Wajahnya menunjukan keterkejutan yang sangat amat."kau kenapa, kenapa penuh bercak darah begini" ucapnya panik sambil berjalan tertatih tatih karena lututnya yang luka
"tadi danu membantu mama, ada serigala liar yang ingin menyerang mama" ucap mamanya
"benarkahh, kau taka pa kan, mama bagaimana" ucap angela khawatir
"aku tak apa, hanya sedikit kotor haha" ucapku
"yausudah ganti baju saja dulu ya, mandi juga deh" ucap mamanya padaku
"iya tan" ucap ku
Setelah aku selesai ganti baju dan mandi, aku dikagetkan angela yang ternyata bersembunyi untuk mengejutkanku.
"darr, udah selesai?" Tanya nya setelah mengejutkanku
"ya sudah, dan kau hampir membuat jantungku copot" ucapku. Kulihat ia tersenyum dan menarikku
"ayo kita ke rumah pohon, aku juga sudah izin dengan mama, aku bosan dirumah" ucapnya sembari menarikku
"yasudah" ucapku
Kami pun sampai kerumah pohon dan mulai memasukinya, banyak sekali foto angela, angelo, dan cila beserta orang tua mereka.
Tetapi ada satu foto yang tidak aku kenali ada wajah pria tampan yang sedang merangkul dua anak kecil, yang aku yakini kedua anak kecil itu adalah angela dan angelo.
"ini siapa angela" ucap ku sambil menunjuk foto itu
"oh ini adalah kakak sepupuku, kak johs namanya, ia sekarang berada di dunia manusia untuk melanjutkan sekolahnya" ucapnya sambil memandang foto itu
"karena kau sudah datang ke rumah pohon ini, ayo foto dan membuat kenangan bersama" ucapnya lagi
"oh oke" ucap ku
Setelah kami selesai mengambil foto, angela langsung mengambil foto itu dan menggantungkannya disamping foto cila dan dirinya.
Saat itu juga, angela langsung mengajakku untuk turun dan bermain air disungai. Aku membantunya turun karena lutut nya masih sakit.
Sesampainya kami dipinggir sungai, angela langsung turun kedalam air yang hanya sebatas betis nya dan ia mulai melemparkan air itu kearahku.
Aku yang hanya berdiri dipinggir sungai lantas menghindar dan membalas perlakuannya. Tak lama setelah itu, aku melihat angela hilang keseimbangan dan aku langsung menangkapnya.
Tetapi bukannya dia berdiri tegak, malah aku ikut jatuh bersamanya karena terpeleset batu, jadilah kami basah basahan.
Ku lihat ia tertawa sangat senang dan aku ikut tertawa, tetapi saat aku tak sengaja melihat kearah bajunya yang basah, aku meneguk saliva ku kasar dan membuang mukaku.
Ku rasakan wajahku memanas, aku yakin pasti merah sekali. Aku juga tak bisa terus disini memandangi dirinya.
"angela, apakah di rumah pohon ada handuk" tanya ku padanya
"ya ada" ucap angela yag tetap sibuk bermain air sampai ia melupakan lukanya
"aku ambilkan dulu ya" ucapku, kulihat ia tersenyum da mengangguk
Saat aku sudah mengambil handuk dan menghampirinya, aku langsung membuka baju atasku dan mengeringkannya.
Ku lihat angela tak mengetahui apa yang sedang aku lakukan, setelah itu aku langsung membungkus tubuhku dengan handuk.
Aku pun langsung menghampiri dia dan bilang padanya kalau hari akan segera sore dan meminta agar kami pulang."angela, hari sebentar lagi akan malam, ayo pulang kerumahmu" ucapku padanya sembari memberikan handuk padanya
"yaahh, aku masih mau main air" ucapnya
"nanti kan kau bisa pergi kesini dan bermain air lagi" ucapku
"kadang koko gak kasih kalo main air kayak gini, ya udah deh mana handuknya" ucapnya
"ini, aku juga mau mengambil baju basahku disana sebentar" ucapku padanya
"iya" ucapnya salting sambil melirik kearah perutku
Setelah selesai, aku memakaikan kembali baju itu dan langsung pulang ke mansionnya.
Sesampainya kami dimansion angela, aku langsung pamit untuk pulang karena hari hampir malam.
Danu pov end :*
.
.
.
.
.
.
.
Author pov :*Semenjak kejadian itu hubungan mereka pun semakin dekat.
Angela, cila, angelo, danu, dina, beserta ferdi sekarang mereka sudah naik kelas dan akan meginjak umur 18 tahun, yang dimana mereka akan mendapatkan wolf mereka saat hari kelahiran mereka dan mengetahui matenya masing masing.
Angelo dan Angela berulang tahun pada tanggal 14 April
Cila berulang tahun pada tanggal 21 Januari
Danu dan Dina berulang tahun pada tanggal 9 JanuariSemua orang akan menemukan matenya ketika keduanya sudah berumur 18, jika salah satu dari pasangan itu masih dibawah umur, maka mereka belum akan tau.
Hari ini merupakan hari dimana angela dan angelo mendapatkan wolf mereka, dan mungkin saja akan bertemu mate mereka.
Tepat tegah malam, wolf mereka bangun dan meronta, mama dan papa mereka sontak bangun dan membantu anaknya untuk mengendalikan mereka.
Setelah mereka tenang, wolf masing masing anaknya memperkenalkan dirinya pada mereka.
Dulu juga sewaktu cila mendapatkan wolfnya, ia seperti itu dan mama angela lah yang menenangkannya.Sewaktu mereka berumur 18, mereka sudah bisa berubah bentuk menjadi werewolf seutuhnya.
"hai mama, aku Elena" ucap wolf angela
"hai ma, aku Eleno" ucap wolf angelo
"hai anak anak anakku, selamat datang panggil saja mama alin ya, dan ada seseorang yang ingin berbicara juga nanti" ucap mama mereka
"halo, panggil papa alvero ya" ucap papa
"hei honey, panggil saja mama lexa ya, mama wolf yang ada ditubuh mama alin" ucap lexa pada mereka tanpa merubah wujudnya
"halo anak papa, panggil papa roxi yaa" ucap roxi pada mereka
"perkenalkan nama ku cila dan aku sahabat angela dan angelo" ucap cila pada mereka lalu warna iris matanya berubah
"dan hai, namaku sena aku wolf cila" ucap wolf cila pada mereka
"mate,," ucap eleno sambil mendekat ke arah sena a.k.a cila
Semua yang melihat itu tentu saja senang, ternyata mereka berdua yang sudah dekat dari dulu adalah jodoh.
Setelah semua wolf sudah berubah menjadi sosok manusia nya, mereka pun melanjutkan tidurnya dan akan membahasnya esok hari.
Author pov end :*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Haee semuaa,, aku kembali huehehee
Btw rencananya aku mau buat cerita lagi nih,,Tapi itu baru rencana loh hihihi
Yaudah deh,, sampai jumpa di part berikutnya..
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Luna [END]
WerewolfHidupku baik baik saja, sampai akhirnya umurku menginjak 20 tahun. Semuanya tampak aneh bagi diriku, banyak teka teki didalam hidupku mulai tersusun. Aku sangat penasaran akan apa yang menanti diriku dikemudian hari, apakah berakhir biasa saja atau...