"ingat ini baik baik, jika kau terus saja menyakiti hatinya, aku tak akan segan untuk merebut nya darimu, aku tak akan peduli bahwa kau matenya" ucap pria itu dan ia menghilang.
.
.
.
.
.
.
Author pov :*
Disisi lain, ada seseorang perempuan yang menangis dengan pilu ditempat yang selalu membuatnya nyaman.Di rumah pohon buatan papa nya, ia menangis dan meronta, pemandangan yang cukup memilukan untuk disaksikan oleh orang.
Ia pun menyuruh kokonya untuk meninggalkannya sendirian.
Jadilah ia sendirian disini, menangis dan meringkuk, hatinya sangat sakit saat melihat pria yang mulai dicintainya membalas pelukan bahkan ciuman seorang perempuan.Awanya ia pikir, pria yang dicintainya itu akan menolak, ternyata ia salah dan melihat pemandangan itu bersama kokonya.
Koko nya yang mengetahui bahwa ia sedang tidak ingin melihat pria itu langsung membawanya kesini dan ia pun menangis disini sendirian.
Ia memandangi foto danu bersama dirinya, yang sedang tertawa dan sangat bahagia "kenapa kau pergi meninggalkan ku dan membiarkan diri ku mencintai pria itu, sekejam itukah takdir mempermainkan ku" ucapnya sambil menangis dan memeluk foto pria itu.
"seandainya saja kau tak pergi meninggalkan ku, pasti sekarang kita sudah bahagia" uapnya yang tetap menangis
"aku harus apa danu, bilang pada kuu, aku tau kau mendengarkan ku dari atas sana, aku tertekan danuu" ucapnya sambil terisak keras
Ia terus menangis dan meronta
"aku tak ingin tersakiti lagi, perlukah aku untuk menyusulmu danu, aku tak ingin tersakiti untuk yang kesekian kalinya, kupikir ia bisa menggantikan dirimu danu, ternyata tidakkk, ia pria dingin yang sangat jahat danu, aku benci padanya" ucapnya yang terus saja menangis dan meronta, tubuhnya bergetar menahan kekecewaan yang mendalam"aku putus asa danu, koko membela nya dan bilang bahwa ia terpengaruh sihir, aku percayaa,,, hanya saja terlalu sakit melihatnya danu,,, aku percaya, jika ia benar tulus padaku, ia akan bisa menolak perempuan itu" ucapnya lagi dan masih terisak dan bergetar.
"danu kumohon jawab aku" lirihnya dan ia tak sadarkan diri.
.
.
.
"berhentilah menangis sayang, kau terlihat sangat jelek saat menangis" ucap pria yang sedang memeluk perempuan itu
"aku ingin ikut denganmu" ucap perempuan itu yang sudah agak tenang
"tak bisa sayang, kau haruh hidup, apakah kau tak memikirkan nasib keluargamu dan matemu" tanyanya lagi
"keluarga ku,,,mate ku bahkan tak mengharap kan kehadiran diriku danu" ucap prempuan itu yang masih saja menintikkan air mata
"percaya padaku, ia hanya mencintaimu seorang,kau harus percaya padaku,, dan yaa tentang pria misterius yang akhir akhir ini selalu berada didekatmu, kau tak perlu takut atau menghindar,, ia hanya merindukan mate dulunya, dan kau mirip dengan matenya dulu,, ia orang baik" ucap danu padanya
"bagaimana kau bisa tau" ucap angela
"aku melihat semuanya sayang lagi pula matenya bersama denganku tadi, sudah yaa sekarang saat nya kau pulang kerumah, dan ingat ini,, jangan menangis apa pun yang terjadi,, buktikan pada dunia bahwa kau bukan perempuan lemah, aku sayang kau" ucap danu dan wushhhh
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Luna [END]
Kurt AdamHidupku baik baik saja, sampai akhirnya umurku menginjak 20 tahun. Semuanya tampak aneh bagi diriku, banyak teka teki didalam hidupku mulai tersusun. Aku sangat penasaran akan apa yang menanti diriku dikemudian hari, apakah berakhir biasa saja atau...