Part 19 (AA) - Hadiah {Revisi}

986 65 1
                                    


Angela pov :*
Entah mengapa koko sangat menyebalkan, aku sangat penasaran dengan kado yang diberikan oleh teman teman ku. Beruntung aku memiliki cila yang setia menemani diriku saat ini, rasa kesal ku perlahan reda dan menjadi perasaan yang sangat bersemangat. 

Aku dan cila pun membersihkan diri dan bersiap untuk tidur, dan menanti hari esok tiba.

Pagi tiba,,,
Saat aku bangun, aku tak mendapati cila yang berada disebelah ku. Kebiasaan bangun pagi yang sudah sedari dulu ia lakukan membuatnya tidak bisa tidur hingga siang hari. Aku sendiri bisa mendengar suara air yang berasal dari kamar mandi, aku yakin jika cila sedang mandi. 

Aku sendiri acuh lalu kembali pada posisi berbaring ku, seperkian detik aku menutup mata, aku teringat akan kado yang menggunung. 

Aku semakin tak sabar jadinya, membayangkan semua kado itu membuatku sangat senang. "kenapa kau senyum senyum seperti orang gila" ucap cila yang sudah selesai mandi

"hanya membayangkan hal yang menyenangkan" ucapku

"cepatlah mandi, aku tau kau tak sabar lagi ingin membuka kado kan" ucap cila

"hanya kau yang mengerti diriku" ucap ku sambil tersenyum ceria dan berlalu kekamar mandi.
Saat aku selesai mandi, aku tak menemukan cila dikamarku.

Pasti dia sedang membantu para maid memasak, masakan cila memang sangat enak, tetapi mama melarang dia membantu memasak, karena cila tinggal dengan kami bukan untuk menjadi maid atau pun pembantu.

Cila tinggal bersama kali untuk menjadi sebuah keluarga. Tetapi ya begitu lah dia selalu bilang tak ingin merepotkan siapa pun dan memilih untuk bantu bantu disini.

Kemarin saja saat perayaan ulang tahun aku dan koko, cila yang paling sibuk menyiapkan semuanya, padahal ia juga harus mempersiapkan dirinya, jika saja mama tidak memaksanya ia juga akan berada dibelakang bersama para maid.

Aku pun keluar dari kamarku dan berniat pergi ke ruang keluarga untuk segera membuka kado, tetapi deheman papa menghentikanku.
Saat aku berbalik, aku sudah melihat semuanya berkumpul dimeja makan ya kecuali cila.

Pasti dia sedang mengambil makanan yang ada didapur, itulah kebiasaan barunya. Selalu menyiapkan makanan, walaupun sudah dilarang oleh mama dan papa.

"makan dulu sayang, buka kadonya selesai makan saja, kami juga ingin melihatnya bukan" ucap mama

"ya ma" ucapku lemas

Setelah semua lengkap kami pun memulai acara makan pagi dengan senyap dan tekun.
(kayak ngerjain tugas aja)

Setelah kami selesai sarapan, kami pun langsung pergi ke ruang keluarga untuk membuka semua kado yang menggunung itu.
Tentu saja aku yang paling antusias, aku dan koko membuka kado yang hanya bertuliskan nama kami, sedangkan sisanya akan dibuka bersama.
Ada yang memberikannya secara digabung, tetapi ada juga yang memisahkannya.

"kau mau buka dari yang mana dulu sayang" ucap mama

"dari yang terkecil saja sepertinya" usul koko

"oke dari yang terkecil, cila kau bantu aku yaa" ucapku

"membantumu membersihkan nya atau membuka nya" ucap cila

"tentu saja membantuku membuka nya, jika membersihkan nya kan ada maid ,cila" ucapku padanya

"baik lah angela ku sayanggg" ucap cila dengan nada malasnya

Satu persatu kado telah kami buka, beragam sekali kado yang ku dapat, dari mulai tas sampai barang terkecil seperti jepit rambut yang sangat cantik.
Tetapi semua kadoku kebanyakan tas dan dompet yang lucu lucu sekali, ada satu lagi kado kecil yang belum kubuka.

Aku sangat penasaran dan langsung menyuruh cila untuk mengambilkannya, memang tidak ada tulisan siapa yang memberikannya tetapi ada ukiran namaku ditempat kado itu.

Tampilan tempat kado itu sangat cantik dan menawan, saat ku buka aku terkejut, ternyata itu adalah sebuah jam tangan beserta cincin yang sangat cantik sekali.
Aku menemukan secarik kertas yang dihiasi oleh ukiran love dipinggirnya, yang bertuliskan.

'aku mencintaimu dari awal kita bertemu disekolah, kau cantik dan menawan, dan kau pasti akan cocok sekali memakai jam tangan ini, aku selalu memperhatikanmu setiap kau berada didekatku, tetapi tenang saja aku tidak akan mengganggu mu sampai waktunya tiba, aku berharap sekali kau menjadi mateku suatu saat nanti. Dari aku yang mencintaimu dalam diam'

Sontak wajah bingungku membuat koko menjadi penasaran dan merebut kertas itu dari tanganku.
Aku yang kaget hanya bisa diam dan kulihat wajah koko ikut bingung dan seulas senyuman terbit diwajahnya.

"koko tau loh siapa yang tulis ini, koko tau tulisan ini hihi" ucap kokoku

"benarkah, siapa dia aku sangat penasaran ko" ucapku

"nanti saja, biarkan nanti dia yang memberi tau dirimu" ucap koko lagi

"ayo lah ko, aku sangat penasaran sekarang" ucapku

"tenang lah adik ku, jika kau tau orangnya kau akan terkejut" ucap koko berseta kekehannya

"sudah lah berdebatnya, sekarang saatnya membuka bersama bukan" ucap mama melerai pembicaraan aku dan koko

"baik lah, berikutnya kado besar ini dulu, dari siapa ya ini namanya Elen, seingatku temanku tak ada yang bernama Elen" ucapku bingung

"aku juga mendapatkan kado dari orang itu juga" ucap koko

"itu nama teman mama sepertinya, ibu dari teman kalian itu loh, anaknya juga kembar seperti kalian" ucap mama

"ibu danu dan dina ma?" Tanya koko

"yap betul" ucap mama

"oke ayo buka bersama" ucapku

"wah baju yang sangat bagus, couple ya kalian" ucap mama

"ya, sangat bagus. Apa mungkin karena anaknya kembar ceco (cewek cowok) makanya dia tau ya" ucap koko

"ya, itu benar" ucap mama

Setelah kami membuka semua kado yang ada, banyak sekali sampah yang berserakan, banyak kardus bekas kado beserta kertas kadonya.
Aku yang melihatnya saja pusing apalagi cila yang cinta sekali kerapian dan kebersihan.

Saat ia hendak membersihkannya, aku langsung menariknya kekamarku untuk membantuku mencoba baju, sepatu, gaun dan semua kado yang ku dapat.

"apakah hanya mencoba gaun dan bajumu, aku harus membantumu angelaa" ucap cila dengan nada malasnya lagi

"tentu saja cila sayang, dari pada kau sibuk membersihkan sesuatu yang bukan tugasmu, lebih baik kau membantu dan menilaiku bukan" ucapku padanya

"baik lah tuan putriii" ucap cila dengan pasrah

"baik lah kita mulai dari gaun yang diberikan tante Elena, sangat simple tetapi cantik bukan, cil bantu aku menaikan resleting ini dong" ucapku

"iya, sini aku bantu" ucap cila

Setelah kami selesai mencoba semua gaunku, aku memberikan baju kaos untuk cila, kebetulan kaos itu ada 2.
Aku ingin kembar dengan dirinya juga sehingga aku memberikannya satu, lagi pula kan untuk apa 2 baju yang sama. 

Awalnya dia menolak, tetapi saat aku bilang aku ingin kembar dengannya, dia menerimanya dan berterimakasih.

Angela pov end :* 

.
.

.

.

.

.

.

.

.

Aku kembali huahahaha

Typo juga masih bertebaran gaes,, jadi hati hati yaa,,

Aku sayang kalean semua 
Sampai bertemu dipart berikutnya. 




{makin dibaca, makin gaje, tapi yaudahlah, enjoyyyy}
{10/04/24}

My Beauty Luna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang