Part 30 (AA) - Sekejam Itukah Takdir??

827 56 0
                                    



Ayah mario yang melihat itu terkejut, karena anaknya tak pernah menunjukan senyum setulus itu lagi.
Setelah itu, Mario pun kembali keatas, dimana kamarnya berada.
Author pov end :*

.

.

.

.

.

Sekejam itukah takdir mempermainkan ku? Aku baru saja ditandai, dan harus kehilangan dirinya. Cobaan apa ini Tuhan,, - Angela 

.

.

Angela pov :* 
Aku terbangun ditempat asing, dan ya jantungku sangat sakit, aku tak mampu mengeluarkan suaraku. 

Tak lama indra penciumanku menangkap bau kopi yang sangat harum dan memabuk kan. Wolfku yang telah lama tertidur mengeluarkan suaranya.

"mate, mate, mate kita datangg" ucap elena yang semakin keras

"apakah danu berada disini elena" tanyaku padanya

"sebenarnya aku tak merasakan kris disini, aku hanya merasakan satu sosok, dan aku yakin itu mate kita, itu bukan danu" ucap elena yang sukses membuat diriku terkejut

Tak lama, aroma itu semakin mendekat dan itu sukses membuat diri ku menjadi mabuk dan merasa lebih sehat.

Saat aku sibuk meresapi wangi ini bersama elena, aku tak menyadari bahwa ada seseorang yang masuk kekamar ini dan menatap ku dengan pandangan yang tak bisa aku artikan.

"hmm, kau sudah bangun" ucapnya yang sukses membuat aku terkejut

"kau,, siapa kau" ucapku terkejut sekaligus kagum pada sosok didepanku ini, tubuhnya tinggi gagah tampan sekali.. tatapan nya sangat menusuk.

"aku mate mu" ucap nya yang membuat aku kembali terkejut

"mate? Tapi tak mungkin aku memiliki dua mate bukan" ucap ku

"mate pertamamu, sudah meninggal kemarin, saat aku membawamu kesini" ucapnya yang sukses membuat air mataku jatuh, tanganku pun terulur ingin menyentuh leherku, dan yaa, tanda kepemilikan danu sudah tak ada lagi.

"kau yang membunuh nya" tanyaku secara tak sadar dan mulai meminta penjelasan nya.

.

.

.

Dia pun menjelaskan semuanya padaku, dari awal sampai sekarang dan kenapa aku bisa ada disini.

Aku menangis mendengar nya, aku menangis dan meronta ingin pergi ketempat danu. Tetapi saat aku bangun, jantung ku kembali terasa sakit dan aku jatuh dipelukan nya.

"kau masih lemah, nanti aku antarkan kau ke makam dia saat kau sudah pulih" ucap nya dan tersirat nada khawatir didalam ucapan nya yang dingin

"aku hanya ingin melihat nya untuk terakhir kali" ucapku sambil menangis dipelukannya

"aku mohon, kondisimu sedang tak baik, aku tak ingin kau pergi dalam kondisi seperti ini" ucapnya lagi

"baiklah, tapi kau janji akan mengantar ku kan" ucap ku pada nya

"aku janji" ucapnya dan ia membawaku untuk berbaring kembali dikasurnya

"aku tau ini mendadak sekali untuk dirimu, ku harap kau bisa menerimanya dan menerimaku" ucapnya tiba tiba dan pandangannya menjadi sendu

"ya, aku juga masih membutuhkan bantuanmu" ucapku mencoba tersenyum dan kulihat ia tersenyum tipis.

Degg,,
jantungku tersentak saat melihat senyumannya, apakah aku akan jatuh cinta kepadanya secepat ini. Tetapi aku masih memikirkan danu,,,

My Beauty Luna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang