Author cinta kalean semua,, unchh :))
Angelo pov :*
Saat pemilihan pengurus kelas selesai, kelas kami pun dibubarkan dan semua orang pulang ke rumahnya masing masing.Saat aku ingin menghampiri angela, aku melihat cila berlari dan menangis, ada apa dengan anak itu...
Saat aku mencari angela kembali, ku lihat angela mengikuti cila."dek, cila kenapa" tanyaku yang menghampiri adik ku
"gak tau ko, waktu aku mau ke kelas koko, cila udah lari sambil nangis. Aku khawatir dia kenapa napa" ucap adikku
"yaudah ayo kita lihat" ucapku
Kami pun mengikuti cila sampai kerumahnya, dia terburu buru memasuki rumahnya dan suara tangisannya semakin besar.
Adikku yang panik langsung menghampiri cila dirumahnya, aku pun mengikutinya.Betapa terkejutnya aku dan adikku, ibu cila terbaring dengan posisi tak sadarkan diri.
Aku langsung memanggil tabib kerajaan melewati mindlink."cila, ibumu kenapa" ucap adik ku
"aku tak tau, perasaanku tiba tiba tak enak dan memikirkan ibu, aku langsung berlari pulang dan sudah melihat ibu tergeletak begini" ucap cila sambil menangis
"sabar ya cil, tabib akan segera datang" ucap adikku sembari memeluk cila
Tak lama tabib beserta prajurit yang kupanggil datang dan ia memeriksa ibu cila, kulihat raut wajah tabib itu berubah dan ia berkata.
"maaf tuan muda, ibu ini sudah meninggal akibat racun. Sepertinya ia memakan makanan yang telah diracuni" ucap tabib itu
Cila menangis dengan kencang dan angela juga ikut menangis, aku langsung memeluk mereka berdua dan menenangkan mereka.
"prajurit bilang kabar ini kepada alpha dan luna, dan persiapkan pemakaman ibu cila segera" ucapku
"baik tuan" ucapnya
Setelah prajurit mengabarkan kepada papa dan mama, mereka datang untuk menenangkan cila dan mengurus pemakaman ibu cila. Papa menyuruh penyihir kerajaan untuk menyelidiki kematian ibu cila.
Ternyata yang menaruh racun itu adalah ayah tiri cila yang sekarang sudah kabur entah kemana.
Cila yang kehilangan ibunya tentu saja merasa kehilangan sekali, rumah cila pun ternyata telah dijual oleh ayah tirinya yang jahat itu.
Cila sangat sedih dibuatnya, sudah cukup kehilangan ayah kandungnya saat ia smp, dan sekarang ia kehilangan ibunya.
Insting seorang anak sangatlah kuat, ia hanya wanita rapuh yang menutupi kesedihannya dengan senyuman.
Keesokan harinya
Hari ini adalah hari pemakaman ibu cila yang berlangsung di pemakaman umum, suasana haru memenuhi tempat itu. Cila yang terus dipeluk oleh adik ku sedari tadi menitikkan air mata, mama yang melihat cila juga ikut bersedih.
Tetapi kita tak boleh sedih terus bukan,,, setelah pemakaman mama menyuruh cila untuk tinggal dirumah kami, cila tentu tak memiliki pilihan karena rumah yang dulu ia tempati sudah dijual oleh ayah tirinya yang jahat.
"sayang, tinggal bersama kami ya, kamu tidur dengan angela, lagi pula kau juga sudah kami anggap seperti anak kami" ucap mama
"tak apa mi, aku bisa mencari tempat tinggal lain saja, aneh rasanya terus menyusahkan kaian" ucapnya sendu
"apa yang menyusahkan, jika kau tinggal dirumahku, aku bisa ada teman tidur dan kita bisa berangkat bersama ke sekolah, aku sudah sangat menyayangimu seperti keluarga ku cil" ucap adikku
"aku hanya tak enak, menumpang dirumahmu seperti itu saja" ucapnya lagi
"tak apa cil, anggap saja ini perintah luna" ucap papa
"baik alpha" ucap cila tak berani membantah
Setelah proses pemakaman selesai kami langsung menuju rumah cila untuk membereskan barang barang ia dan ibunya.
Hanya barang peninggalan ibunya yang berupa sebuah gelang dan baju cila serta bukunya.Cila memang bukan berasal dari keluarga kaya, cila hidup dengan sederhana. Tetapi dibalik kesederhanaannya dia memiliki hati nurani yang sangat kaya...
Setelah kami selesai mengemas barang milik cila kamipun langsung pulang ke mansion untuk beritirahat. Lagipula sebentar lagi akan memasuki waktu makan siang.
Sesampainya dimansion, angela langsung membawa cila kekamarnya dan membereskan barang cila.
Aku pun ikut memasuki kamarku dan bersiap untuk makan siang, tak lama suara mama menggema dimansion ini dan membuat semua anaknya lari turun.Begitulah mama, dibalik sifat lembutnya ada mama lexa juga yang tegas didalamnya. Semua penghuni kerajaan ini takut kepada mama tak terkecuali papa.
Saat kami selesai makan siang, seperti biasa keluarga kami akan berkumpul sebentar sampai akhirnya papa akan pergi mengurus kerjaannya kembali.
Berbincang seperti biasa tetapi sekarang ada cila yang semakin meramaikannya. Kulihat cila tidak sesedih tadi, sekarang ia mulai bisa tersenyum bahkan tertawa kembali. Tak baik juga bila seseorang terlalu larut didalam kesedihan bukan.
Jujur saja, aku memiliki ketertarikan terhadap cila, siapa yang bisa tahan akan pesona hati nuraninya itu, pesona kecantikan dan kelembutan hatinya itu, namun aku tak mau mendalami rasa itu karena takut jika cila bukanlah mateku.
Kami baru menginjak usia enam belas tahun dan itu masih butuh 2 tahun lagi (18thn) agar aku bisa memiliki wolf dan mate.
Aku hanya takut diriku kecewa, aku bahkan tau kalau cila menyukaiku sedari dulu sd hingga sekarang, tetapi ia juga tak ingin kecewa apabila aku bukan matenya.
Mate sama juga dengan jodoh lho,,, dan yang bisa aku harapkan sekarang hanyalah cila mateku dan kami berjodoh.
Angelo pov end :*
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Aku kembali huehehee,,
Typo merupakan kesalahan yang tidak disengaja ya gengs,,, jadi ku mohon maklumi hehehe.
Bahasanya juga kadang masih berantakan karena aku baru belajar.
vote ya gengs kalo kalian merasa cerita ini bagus,, itu cukup untuk membuatku tersenyum hihihi.
sampai bertemu di part berikutnya.
{jangan lupa tinggalkan vote dan komen ya, semoga enjoy kalian semua. Terima kasih}
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Luna [END]
Manusia SerigalaHidupku baik baik saja, sampai akhirnya umurku menginjak 20 tahun. Semuanya tampak aneh bagi diriku, banyak teka teki didalam hidupku mulai tersusun. Aku sangat penasaran akan apa yang menanti diriku dikemudian hari, apakah berakhir biasa saja atau...