Part 12 - Selesai? {Revisi}

1.8K 99 4
                                    

Alin pov :*

Aku benar benar hilang arah untuk saat ini, hingga kaki ku otomatis mengantarkan ku ke rumah orang tua ku. 

Saat aku sampai, aku hanya terdiam ketika melihat mereka sedang berbicara berdua dengan raut wajah bahagia. 

"ma,," lirih ku kecil 

"alinn" aku bisa menangkap raut wajah kaget daru keduanya dengan kedatangan ku 

"apa kabar mu nak, sudah lama kau tidak berkunjung" ujar ayah ku 

"dimana suami dan anak mu" tanya ibu ku kemudian 

Aku terdiam....

"ada apa alin,," lirih ibu ku 

"al,, sibuk dengan perempuan nya" ujar ku kecil 

"perempuannya? apa maksut mu nak" tanya ibu ku 

"tadi ada seorang perempuan yang menghampiri pack, ia mengaku sedang hamil anak al" ujar ku kecil 

"kurang ajar sekali al! Sudah alin, kau pulang ke sini sekarang, besok kita ambil anak anak mu" ujar ayah ku dengan marah 

 "tapi alin dan alvero kan memiliki ikatan mate" lirih ibu ku 

"untuk sekarang aku tidak ingin menemui alvero" ucap ku 

Tak lama kehadiran prajurit membuat aku ingin segera masuk ke dalam kamar ku. Ia melaporkan bahwa saat ini alvero sedang berada didepan pack dan ingin masuk untuk menemui ku. 

Aku segera pergi ke kamar ku dan mengunci diri dikamar. Aku benar benar tidak ingin menemuinya untuk sementara waktu. 

Dari arah luar kamar ku, aku bisa mendengar suara alvero dan ayah ku yang sedikit berdebat. Aku bisa merasakan aura alpha milik alvero menyeruak dengan kencang. 

Aku terdiam hingga akhirnya aura alpha itu semakin dekat. 

Ketukan pintu terdengar dan aku yakin sekali itu alvero. 

"lin,,,, sayang,,, aku mohon dengarkan dulu penjelasan ku" ucapnya dari arah luar tetapi aku tak menyahut dan pura pura tak dengar

"ayo lah lin, kita selesaikan sekarang juga. Kau tidak kasihan dengan anak anak yang menunggumu pulang" ucapnya

Sialan,,,
Itu semua kan gara gara dia.

"nak, ayo buka pintunya. Alvero ingin menjelaskannya padamu nak, jangan ada salah paham nantinya" ucap ibuku

Dengan terpaksa aku membuka pintu dan membiarkan alvero masuk, mama menutup pintu kamarku dan menguncinya.

"ma, jangan dikunci dong" rengek ku

"selesaikan sebelum malam, gak akan mama buka kalau belum selesai bertengkar" ucap mamaku

Aku diam,,,,
(author cantik dan author diam hehe)
(plakk,,, next)
.
.
.
tak memperdulikan alvero yang sedang merengek padaku. Dia berjalan kearah ku dan memelukku dari belakang, kurasakan dia menangis dibelakang ku.

Aku tersentak saat mengetahui dia menangis.. dia tidak pernah menangis sebelumnya.

Dulu sewaktu aku SMA temanku bilang, jika seorang lelaki menangis dan itu gara gara perempuan, maka ia sangat mencintainya?

Aku pun membalik badanku dan mencoba memeluknya untuk menenangkannya, aku tak tega melihat seseorang menangis seperti itu.

Ku rasakan pelukannya semakin kencang dan aku susah bernafas. aku merasa sesak dan segera mencoba melepaskannya.

"al, se..sak al" ucapku terbata-bata
Aku bisa merasakan dia terkejut..

"kau tak apa? Apa ada yang sakit? Maaf aku memeluk mu terlalu kencang" ucapnya yang merasa menyesal

"ya tak apa, sekarang kau ingin menjelaskan apa" tanyaku tanpa melihat kearahnya 

"aku tak kenal dia, dia ternyata adalah anak buah kerajaan yang telah berhianat dia menyamar dan menuduhku yang aneh aneh, lagipun dia tidak hamil anakku.. dia hamil oleh salah satu prajurit kerajaan lain" ucap suamiku panjang lebar

"aku hanya mencintaimu lin, aku sayang padamu, kau mate ku. Bagaimana bisa aku berkhianat" lanjutnya

"kau yakin?" tanyaku memastikan

"tentu,,, aku sangat sayang dan cinta padamu. Kumohon pulang lah aku mengkhawatirkan dirimu, anak anak juga menunggu pun pulang.
Angela menangis saat melihat kau berlari keluar, angelo memarahi perempuan tadi dan gelang angelo yang menampakkan wujud asli perempuan licik itu, sekarang dia sudah dipenjara dan siap untuk menjadi santapan anjing peliharaan kita" ucap alvero

Aku hanya mengangguk untuk menanggapinya tak lama terdengar bunyi kunci pintu dibuka.

Aku dan alvero pun keluar lalu berpamitan dengan orang tuaku,, karena anak anak dirumah.

Mereka bilang padaku untuk tidak salah paham terlebih dahulu dan selesaikan dahulu.

Mereka juga bilang untung tidak ada kakakku, jika saja ada kakakku, mungkin saja alvero akan babak belur dan tak akan pernah bertemu dengan diriku lagi.

Ya,,, lagi lagi aku mengangguk dan berpamitan pulang.

Setelah sampai ke mansion kami, anak anak langsung berhamburan ke pelukan ku dan kulihat mata angela sangat sembab.

Aku merasa sangat terpukul, mata angela begitu gara gara diriku.

"anak mama, kenapa menangis, matanya sembab sekali" ucapku sembari menghapus air matanya yang masih tersisa

"aku takut mama pergi meninggalkan aku" ucapnya dan ia tambah menangis

"maafkan mama sayang" ucapku sembari memeluknya

"tak apa ma, semuanya bukan salah mama, yang penting mama sekarang sudah disini" ucap putraku

"mama tau,,,,, koko terus memelukku saat aku menangis" ucap putriku yang menunjukkan senyum manisnya

"aku hanya tak suka mendengar dede menangis, aku mencoba menenanginya.
Tetapi, tangisannya semakin kencang,, dan aku kewalahan menghadapinya" ucap putraku yang menahan kesal

"baiklah sekarang ayo kita makan malam, sudah jamnya ini" ucap al menengahi

Setelah kami makan malam kami pun berkumpul di ruang keluarga untuk bersantai dan membantu anak anak untuk belajar, karena mereka masih sekolah dasar otomatis masih harus diajari.

Tetapi mereka masuk kedalam kategori anak pintar apalagi angelo.

Dia bahkan tau pelajaran SMP yang belum diajarkan, pernah saat itu ia menemukan buku matematika al sewaktu SMP dan ia mengerjakan soal itu tanpa masalah.

Aku terkejut dibuatnya...

Setelah selesai mengerjakan pr dan belajar, anak anak pun kami suruh tidur dan istirahat, karena mereka akan sekolah besok....
.
.
.
.
Hari demi hari ku lewati bersama anak anakku dan suamiku, canda tawa selalu menghiasi keluarga kami.

Semenjak kedatangan anak kami, aku dan al sepakat mempunyai anak 2 saja. Lagi pula dua anak sudah cukup bukan??
dua anak lebih baik - author
Alin pov end :*
.
.
.
.
.
.
.
End??
Iya...
Tapi boong... Hehehe
Tapi,,, part berikutnya lebih  fokus ke cerita anak anaknya nih...
Maap kalau cerita ini semakin gaje dan berantakan...
Ini murni hasil imajinasi author yang gak jelas..
Makasih yang udah mau baca..
Babayy ❤️❤️





{hola, jangan lupakan jejak yahh dengan vote dan comment}
{Thank you} 

My Beauty Luna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang