Part 15 (AA) - Panik Dan Khawatir {Revisi}

1.2K 78 0
                                    

Angelo pov :*
Setelah pertunjukan ku, aku tak menemukan angela. Aku sudah mencarinya kemana mana dan aku sempat dihadang oleh segerombolan senior yang terlihat sangat menjijikan.

Make up tebal, rok pendek, kancing atas sengaja dibuka dan menampakkan dadanya.

Aku tak memperdulikannya dan terus mencari angela dan cila.
Kemana mereka,,, aku tak tenang dibuatnya, tak lama aku merasa sangat lemas pasti itu angela.

Pasti dia sedang tidak baik baik saja, aku semakin khawatir dibuatnya. Aku pun pun meminta bantuan teman temanku untuk mencari mereka.

Tak lama, gelang ku mengeluarkan sinar yang sangat silau dan itu membuat diriku semakin lemas.

Aku melihat dari jauh cahaya yang sama berasal dari arah gudang tua itu, aku pun langsung menghampirinya dan cahaya itu redup kembali.

"angela bangun, ayolah aku takut sendirian, kau kenapa angela jawab aku" itu suara lirihan cila yang berada didalam gudang.

Tanpa basa basi lagi aku langsung mendobrak pintu gudang itu dan terbuka.

Aku lihat adik ku pingsan dan cila dalam kondisi kurang baik. Aku langsung menggendong angela dan membawa mereka berdua keluar dari gudang terkutuk itu.

Aku langsung menyuruh sahabatku Kevin untuk pergi ke mansion ku dan mengabarkan kalau angela pingsan.

"ko, aku takut, angela tadi terluka karena tangannya tergores serpihan kaca yang ada dilantai.
Darahnya terus keluar dan dia semakin pucat, tetapi untung ada liontin nya yang menutup lukanya.
Tetapi ia tetap pingsan, apakah karena kekurangan banyak darah ya. Aku tak tau, aku sangat takut" ucap cila gemetaran

Cila sendiri merupakan sahabat adikku sedari mereka SD.
Cila sangat menyayangi angela begitu pun sebaliknya.

Aku sendiri sudah menganggap cila sebagai adikku bahkan sepertinya aku memiliki perasaan lebih padanya.

Aku pun memeluknya sembari menenangkan dirinya, teman teman sekelasnya panik saat melihat angela pingsan.

Aku memang sengaja meletakan angela di gor tempat kami pentas karena papa dan mama akan datang untuk mengeluarkan orang yang membuat hal ini terjadi.

"ada apa ini kenapa ribut ribut mengganggu acara saja"ucap salah satu senior perempuan yang mencegat ku tadi

"dia ko, senior yang udah masukin aku dan angela di gudang.
Sampai angela luka dan pingsan" adu cila padaku

"oh, pingsan toh, gitu aja pingsan dasar lemah" ucapnya meremehkan

Hampir saja aku menamparnya sampai suara bariton itu terdengar dan mengehentikan ku. Aura alpha dominan milik papa benar benar membuat semua orang disana terdiam, tak terkecuali diriku. 

"berhenti angelo, jangan pernah anak lelaki memukul wanita" ucap papa

"apakah papa tau apa yang sudah ia perbuat kepada adek? Dia mencelakai adek hingga pingsan seperti ini. Dia bahkan meremehkan hal ini" ucap ku emosi

Plakkkk...
Bunyi suara keras itu bergema dan berasal dari mama yang menampar senior itu. Mama tak pernah terlihat semarah itu sebelumnya.

"berani sekali nyonya menampar saya, jika saya laporkan hal ini ke ayah saya.
Saya pastikan anak nyonya keluar dari sekolah ini, ayah saya adalah kepala sekolah" ucapnya mengancam

"panggil saja ayahmu kesini, biarkan dia melihat kelakuan putrinya yang hampir membunuh anak saya" ucap mama emosi

"baikkkk,,, heh kamu, cepat panggilkan kepala sekolah kesini. Bilang padanya anaknya ditampar oleh nyonya yang sok ini" ucapnya kurang ajar

My Beauty Luna [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang