"joy lo harus temenin gua ke peramal yang kemarin yayaya" rengek yura pada sahabat nya
"jangan percaya kenapa ra, sapa tau dia penipu" ucap joy
"ish enggak, kmren kurang puas nanya-nanya tentang jodoh guanya" seru yura
"yaudh nanti gua temenin"
"ululu sahabat gua yang paling pengertian nih"
Setelahnya mereka pergi untuk menemui seorang peramal sebut saja 'mak Lili' dia seorang peramal jodoh gadis-gadis yang ditolak cintanya, banyak gadis-gadis diramal olehnya, dan banyak juga yang menjadi saksi bahwa mak lili dapat mengabulkan keinginan siapa saja.
Suasana mencekam di gubuk yang ditinggali mak lili
"gua masuk dulu ya joy, lu tunggu sini"
"jangan lama-lama" hanya anggukan dibalas yura, setelahnya yura masuk
"permisi mak lili" ujar yura setelah bertemu mak lili diruangan yang bernuansa hitam dan merah
"hoho kamu mau apa disini" tanya mak lili
"saya mau tau tentang jodoh saya nanti mak" terus terang yura
"hohoho kamu datang ditempat yang benar, saya bisa nerawang jodoh kamu"
"wah gimana rupa nya mak, apa ciri-ciri nya, tinggi pendek atau gendut, berotot?"
"hoho apa zodiakmu sagitarius? "
"wah iya mak, kok bisa tau terus siapa jodoh saya mak" antusias yura
"hohoho kamu akan bertemu dia secepatnya, tunggu lah beberapa hari ini kamu akan sering bertemu dengannya, dia berzodiak scorpio"
"benarkah mak, apa saya bakal ketemu jodoh saya" yang diangguki mak lili
"hoho jangan lupa ada info ada hasil"
Yura yang mengerti pun menaruh amplop coklat di meja, amplop tersebut berisi uang bayaran mak lili atas informasinya"baiklah kalau begitu saya pamit dulu mak"
"hoho silakan"
****
Hari ini yura ke kampus dengan tas selempangnya, berjalan dengan riang senyum ramah jika bertemu teman-teman nya. Karna hari ini atau Hari-hari berikutnya ia akan bertemu dengan jodoh nya.
"hay ugi" ucap yura pada sahabat nya itu
"eoh dah makan?" tanya seulgi sahabatnya itu
"udah tadi, lagi gak ada kelas makanya kesini, joy juga bentar lagi nyampe" ujar yura
"temenin gua makan bentar ya" seru seulgi yang diangguki yura
Yura meneliti anak kampus yang pada mengantri makanan, sapa tau jodohnya ada diantara laki-laki yang mengantri itu, ia membayangkan gimana bentuk mukanya ganteng gak kayak oppa-oppa korea nya. Tepukan di pundaknya membuyarkan lamunannya.
'puk'
"bengong aja lo ra" seru wendy yang baru saja sampai di meja mereka
"eh gua denger-denger dari joy lo ke peramal itu lagi ya?" tanya wendy
"hehe iyaa"
"terus apa kata peramal itu?" seulgi ikutan bertanya
"jodoh gua zodiaknya scorpio, dan gua bakal ketemu dia secepatnya dalam beberapa hari ini" jelas yura
"pfftt" wendy nahan tawanya
"yura yura masih percaya aja lo sama tu peramal, dia itu penipu" kekeh seulgi
"ihh bukannya percaya sih, gambaran doang"
"ya ya ya basing lo lah" wendy hanya geleng-geleng saja melihat sahabatnya yang percaya akan ramalan konyol itu.
"gua ke perpus dulu deh bye" yura membalik badannya menuju ke perpustakaan kampus
Suasana perpustakaan yang sepi di jam segini memang pas untuk membaca buku.
Yura memasuki lorong-lorong buku melihat buku mana yang menarik untuk dibaca. Setelah menemukan bukunya yura mengambil dan membaca di kursi yang disediakan.
Tak berapa lama ia menemukan seorang laki-laki yang menarik kursi yang berada sampingnya, ia liat wajah laki-laki itu, hidung mancung, kulit bersih, tinggi, bibir seksi, dan dengan rambut poninya, perfect
'apa laki-laki ini jodohku? Perfect jika benar' batin yura
Yura memperhatikan laki-laki itu dengan melirik-lirik curi pandang pada laki-laki itu, rahang tegasnya yang menjadi pusat perhatian.
Laki-laki itu yang menyadari bahwa ada yang memperhatikan nya pun menoleh, yura yang memang tertangkap basah pun gelagapan lalu langsung buang muka.
"kenapa lo ngelirik gua mulu" tanya laki-laki itu dingin
"ahh enggak kok cuman gua boleh tanya?" ucap yura
"tanya apa"
"zodiak lo apa..?" tanya yura
"......" tak ada jawaban
"ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi
Vote and comen yaa jangan lupa :)
Yura
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...