Tak lama yugyeom datang, ia terkejut melihat yura yang sedang melambai-lambaikan tangan dengan senyum bodohnya itu.
Yugyeom segera menarik tangan yura beranjak dari duduknya dan berjalan kearah pintu.
"ehh ehh gyeom gua mau dibawa kemana, gua baru dateng loh" ucap yura yang masih diseret sama yugyeom ke arah pintu
"lo ngapain disini hah!"
"ya mainlah.... "
"gyeomie hey mau dibawa kemana temen kamu, mamah aja belum ngobrol sama dia" yugyeom menghentikan langkahnya karna suara mamahnya mengintruksi
"hehe ini mah temen gyeomie ada urusan katanya" cengir yugyeom
"oo gua udah jadi temen lu ya gyeom, okelah" bisik yura cekikikan di telinga yugyeom
"berisik! Gak usah macem-macem lo" ancam yugyeom
"ihh nanti dulu pulang nya nak, kamu baru aja nyampe, gyeomie lepasin dulu itu tangan kamu, ajak temennya kesini mamah mau ngobrol" ucap mamah nya yugyeom
"iya tante yura juga mau ngobrol sama tante" seru yura meledek yugyeom dengan menjulurkan lidahnya kearah yugyeom yang memasang muka kesalnya.
Sepertinya yura mempunyai hobi baru setelah bertemu yugyeom, hobi yang menyenangkan baginya ketika ia bisa membuat yugyeom kesal dengannya.
"nama kamu siapa nak?" tanya mamahnya yugyeom
"yura tante" sebisa mungkin yura tak gugup di depan mamahnya yugyeom
"kamu cewek pertama loh yg main kerumah gyeomie, dia gak pernah dari dulu sampe sekarang bawa cewek kerumah, yang selalu dateng itu teman-teman cowoknya terus, yang bikin tante pusing sendiri, gimana gyeomie mau punya pacar, bawaannya temen bobrok nya" cerita mamah nya yugyeom
"masa si tante, yugyeom kan ganteng tante, masa gak ada yang mau sama dia, saya aja mau hehe" yura cekikikan melihat muka yugyeom yang sudah melotot kearahnya
'seru juga nih mamah nya, gua jailin yugyeom boleh kali yak' batin yura
"iya bener, hayoo kamu ini temennya atau pacarnya gyeomie" goda mamah nya yugyeom
"temen kok tan, belum jadi pacar" kekeh yura
"wah kamu anaknya periang yaa"
"iya tan, tapi anak tante selalu nyuruh saya diem, katanya saya berisik, padahalkan saya cuman membangun suasana biar enjoy gitu tan ngobrolnya hehe" cengir yura
"kamu nih gyeomie, jarang-jarang loh cewek yang kayak yura, langka dia itu, biasanya kan cewek pada jaim-jaim gtu kan, ini mah enggak blak-blakkan" ujar mamahnya yugyeom
"aduh jujur banget tan, makasih loh tan atas pujiannya hehe" cengir yura
"sering-sering ya yura kesini, tante kadang kesepian kalo dirumah gak ada siapa-siapa, pingin ngobrol gtu"
"siapp tante"
"yaudh tante tinggal, kalian ngobrol dulu, nanti makan malam disini ya yura"
"akh gak usah tan"
"gak ada penolakan oke" yura mengangguk
Mamah nya yugyeom berlalu ke dapur dan sekarang tinggallah yura dan yugyeom di ruang tamu.
"pergi dari sini sekarang!" tegas yugyeom melirik tajam yura
"set dah ngeri amat tatapan lu gyeom" kekeh yura
"lo dapet dari mana sih alamat rumah gua"
"hayoo penasaran yaa" ledek yura
"ck.. Ini gua lagi serius, jangan becanda...." belum sempat yugyeom menyelesaikan katanya sudah dipotong yura
"akh jadi malu mau diajak serius sama kamu gyeom" seru yura berlagak malu-malu di depan yugyeom
"Astagaa.. " yugyeom mengacak-acak rambut nya frustasi harus ngadepin kelakuan yura yang begitu
"hehe... Lo tau gak sih kenapa gua kesini" ujar yura
"......" yugyeom hanya menoleh melihat yura di depannya
"karna gua mau kenalan sama camer" yugyeom memblablakan matanya
"pfttt ahaha gila muka lo lucu bener gyeom ahaha canda elah, serius bener lu bawaannya, liat muka lo tu ahaha" yura masih tertawa sambil memegang perutnya yang sakit karna ketawanya gak berenti-berenti
"aishh bener-bener lu ya" yugyeom mendekat ke yura, tangannya langsung menggelitik perut yura, agar ia tak bisa berhenti sekalian
"nih nih rasain, biar lo gak bisa berenti sekarang, heh rasainn tuh" yugyeom senang bisa menyiksa yura yang kesakitan? Tapi yura tertawa
"aduh duh ahaha gyeom gila udah capek gua, ahaha gyeom set dah, ahaha udah udah capek gua kkkkk"
"gak mau, lo sering buat gua kesel, dari awal ketemu, rasain tuh" yugyeom masih gencar menggelitik yura
Dengan sekuat tenaga yura mengambil alih tangan yugyeom dan sekarang ia yang menggelitik yugyeom di perutnya.
"haha dikira gua gak bisa bales dendam apa, rasain nih rasain ahaha" yura gencar menggelitik yugyeom
"eh udah gila anjir kkkk ahaha udah udah gak bisa napas gua" yugyeom masih protes dan akhirnya ia bisa menggenggam tangannya yura yang menggelitik nya tadi
Serasa dunia terhenti mereka saling memandang dengan jarak yang begitu dekat.
"aku pulang... " teriak seseorang setelah masuk rumah, tapi tak menginstruksi tatapan mereka putus
"akhhh caca gak liat caca gak liat" teriak adiknya yugyeom, seketika mereka sadar dan langsung berdiri tegak, seakan tak terjadi apa-apa? Emang gak ada apa-apa deng
Vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...