Yura tak bisa menyembunyikan rasa senang nya saat ini, bahkan ia dari tadi senyum terus, mungkin ini seperti mimpi pikirnya.
Sedari tadi candaan yura di dalam mobil membuat yugyeom tersenyum walau tipis, entah yura mengapa bisa seseneng ini, ia bisa membangun suasana agar tidak canggung.
Akhirnya mereka sampai di flower park, mereka pun turun dari mobil.
"woh... Bagus banget bunga-bunga nya" yura langsung berlari ke arah bunga-bunga tersebut seperti anak kecil
Yugyeom terkekeh melihat yura berlari seperti itu.
"gyeomie sini... Ayok kita kelilingin bunga-bunga ini" yura terlihat sangat antusias
Mereka berjalan mengelilingi taman bunga tersebut, sampai yura terduduk di bangku taman, ia merasa lelah setelah ia putari taman bunga dengan bunga yang beraneka ragam jenisnya.
"capek?" tanya yugyeom
"hehe capek juga ternyata" ujar yura sambil menyeka keringat yang ada di dahinya karna matahari sudah mulai terik di atas kepala
"ayok kita makan, udah siang juga" yura mengangguk
****
"kamu mau makan apa gyeom?" tanya yura melihat buku menu
"samain aja" yura mengangguk dan memesan makanan nya
"makasih ya gyeom udah mau nemenin aku jalan hari ini"
yura tersenyum melihat yugyeom di depannya sudah mulai bisa berbicara banyak, tidak irit terus, dan setiap pertanyaan yang yura lontarkan 90% dijawab sama dia walau sisanya hanya anggukan, tapi yura seneng yugyeom yang sekarang berbeda dengan yugyeom pertama ia temui.
"iya... " yugyeom tersenyum simpul
"eh aku mau nanya umur kamu berapa sekarang? Apa kita seumuran? Karna dari awal aku gak tau umur kamu, kamu udah semester berapa?" tanya yura penasaran
"20, semester 4" ujar yugyeom
"ooh kita beda satu tahun dong aku 19, semester 3, ternyata kamu kakak kelas aku hehe, jadi manggilnya kakak atau nama nih, eh jangan kakak deh, nanti dikira kakak adek lagi" yura mengerucutkan bibirnya
"kayak biasa aja" yugyeom terkekeh melihat tingkah yura
"hehe... " cengir yura
Mereka berbincang tentang kampus, bicara random yang yura lontarkan, seketika terlintas dipikiran yura, rasanya ingin menanyakan itu tapi takut privasi, ia urungkan niatnya buat bertanya. Sampai makanan mereka datang dan mereka makan dengan hening.
"abis ini pulang?" tanya yugyeom setelah ia selesai makan
Yura yang masih menghabiskan sendok terakhir nya pun mendongak, mulut yang masih mengunyah lalu mata yang agak melotot, pipi yang menggembung, membuat yugyeom yang melihat nya pun tertawa sambil memperlihatkan gigi rapi nya.
Yura menelan makanannya lalu meminum jus yang ia pesan.
"aku harap bisa ngeliat kamu ketawa tulus kayak tadi gyeom" ujar yura tersenyum, yugyeom yang masih tertawa pun langsung berhenti dan tersenyum simpul
"hari ini ada pembukaan pasar malem, kamu mau Kesana?" lanjut yura
"dimana?"
"ada di deket gedung A, kamu mau, kalo gak mau kita pulang aja sekarang"
Yugyeom sempat berpikir untuk menolak tapi ada saja bisik bisikan pro kontra ditelinganya.
'udah ke pasar malem aja'
'jangan pergi'
'kasian yura'
'pulang aja'
'lo pengen deket-deket yura kan, udah pergi aja bareng'
'gengsi pulang aja, tugas banyak dirumah'
Ya kira-kira seperti itu lah, Bisik-bisikan di telinga yugyeom, kalo dari hati kecil nya sendiri, pingin lebih lama bareng yura, pingin ngabisin waktu buat yura, gak tau kenapa yugyeom jadi gini, sedangkan ego nya pun gak mau kalah.
"ekhem boleh deh, lo udah selesai? Kita berangkat sekarang aja" ujar yugyeom sembari berdiri dari tempat duduk
"ekhh kamu beneran mau? Aku gak salah denger kan?" yura tersenyum
"iya ayok... " yugyeom hampir beranjak berjalan tapi tangannya di pegang sama yura
"ini yugyeom si dingin itu bukan sih, kok beda? kamu kembarannya ya kkk" kekeh yura masih memegang pergelangan tangan yugyeom
"ck.. Gak mau sudah, kita pulang aja"
"eh kok gtu ayok kita kesana, tapi.... " yura menggantungkan kalimatnya
Yugyeom menaikan sebelah alisnya
"hehe.. ini masih terlalu cepat buat ke pasar malem" cengir yura, yugyeom melihat jam tangannya
'akh bener juga, masih kesorean kalo mau kesana' batin yugyeom
"yaudh sekarang kita mau kemana?" tanya yugyeom kembali duduk, jangan lupakan tangan yugyeom masih dipegang yura
"kita duduk ditaman tadi aja, aku tadi belum foto, nanti fotoin aku ya ayok" yura langsung berdiri dan menarik tangan yugyeom yang di genggam nya
Yugyeom melirik tangannya, entah kenapa dia senang, ia rasa hari ini menyenangkan baginya. Perasaan nya sekarang diobrak-abrik sama gadis berumur 19 tahun, rasa apa yang sebenarnya dirasakan yugyeom? Ia sendiri tak mengerti, untuk pertama kalinya dia merasakan nyaman di sisi wanita selain mamah dan adiknya, apa ini bisa dikatakan yugyeom mulai jatuh cinta pada yura?
****
"gyeomie fotoin aku" ujar yura mendekatkan tubuh nya ke bunga cantik berwarna merah jambu itu.
Yura berpose tersenyum sambil memegang bunga yang ada di dekatnya, ia rasa hari ini tak akan pernah bisa dilupakan.
Yugyeom mengambil alih kamera handphone yura.
'cantik'
"gimana bagus gak?" tanya yura mendekat setelah dirasa yugyeom selesai memotretnya
Yugyeom hanya menganggukan kepalanya
"astaga ternyata gua cantik juga kkk" kekeh yura setelah ia melihat hasil foto yang yugyeom jepret
"ayok kita foto berdua" ujar yura sambil mengangkat hanphone nya
'cekrek'
"wah bagus hasilnya, boleh aku post ke instagram?" tanya yura
Yugyeom bingung antara memperbolehkan atau tidak, jika teman-teman nya melihat pasti ia akan jadi sasaran kongekan mereka.
"boleh tapi nanti dirumah postnya jangan sekarang" entah yugyeom sekarang gak bisa nolak yura
Sebenernya ada apa pada diri yugyeom?
Vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...