40. waktu berdua?

53 14 1
                                    

Sudah 4 bulan yura dan yugyeom tidak bertemu, hanya via chat dan vid call kala yugyeom ada waktu, sekarang yugyeom sudah sibuk dengan kuliah di pagi hari, lalu malamnya ia akan belajar lebih mendalam tentang bisnis, dan sekarang yugyeom sudah menjadi asisten manager di perusahaan papahnya, karna kemajuan yugyeom pesat dalam memahami dunia bisnis.

Perjodohan yura pun sudah dibatalkan oleh papahnya jungkook. Jungkook tidak mau menikah dengan seseorang yang tidak mencintainya, ia lebih merelakan kebahagiaan nya pupus demi melihat kebahagiaan gadis yang dia sayang selama ini bersama pria lain.

Yura sendiri berusaha untuk membujuk ayahnya untuk menerima yugyeom, wonpil juga ikut mendukung, jalin kerjasama antara pihak jepang berjalan dengan lancar, hubungan ayahnya yura dan papahnya yugyeom sudah mulai membaik, tapi jika terhadap yugyeom masih saja sinis jika bertemu di kantor.




****




Malam ini berbeda dari malam sebelumnya, yugyeom dengan sembunyi-sembunyi mendatangi apartemen yura.

Malam ini ia free tidak ada urusan kantor maupun tugas kuliah. Yugyeom tidak memberitahu pada yura jika ia mau ke apartemennya.

Yugyeom memakai pakaian hitam, topi dan masker. Ia memencet bel apartemen yura, terlihatlah yura yang sedang mengucek-ngucek matanya lalu sesekali menguap.

Yura terkejut melihat yugyeom datang ke apartemennya.

"yughpmmtttt....." yugyeom sudah dulu membekap yura agar tak menyebut namanya, dan berlalu masuk kedalam

Yugyeom melepaskan tangannya, mulai melepas masker dan topinya, tersenyum manis di depan yura yang masih terkejut. Yura langsung menabrak yugyeom dengan pelukan, pelukan hangat yang selama ini ia rindukan, pelukan yang selama ini ia nantikan.

Yugyeom tersenyum memeluk yura tidak kalah eratnya dengan yura. Akhirnya rindu yang kemarin-kemarin sudah terbayar malam ini.

Yura melepaskan pelukannya menatap yugyeom dengan mata yang berkaca-kaca.

"aku kangen kamu" yura mengecup pipi yugyeom lalu memeluk yugyeom lebih erat lagi, menyalurkan rasa rindu berbulan-bulan lalu yang tak bisa bertemu.

Yugyeom mengecup pucuk kepala yura berkali-kali lalu menyembunyikan kepalanya di ceruk leher yura, wangi shampo yang menenangkan tercium oleh yugyeom.

Sudah beberapa menit mereka berpelukan, yura mengajak yugyeom duduk di sofa. Dengan posisi yugyeom bersender di sofa lalu yura kembali menyandarkan kepalanya di dada bidang yugyeom.

"aku kangen sama kamu, kenapa baru sekarang nemuin aku" yura mendongak ingin melihat wajah yugyeom yang sekarang jauh lebih tampan

Yugyeom menunduk dan tersenyum
"aku juga kangen sama kamu, maaf aku baru bisa ketemu kamu hari ini" yugyeom mengelus puncak kepala yura

"enggak kamu gak salah, seharusnya aku yang minta maaf ke kamu, gara-gara ayah kita jadi begini, kamu kehalang restu ayah, maafin aku" yura menunduk sambil menyelusupkan tangannya agar melingkar di pinggang yugyeom

"emang udah jalannya begini yura, mungkin memang betul kata ayah kamu, aku masih belum ada yang bisa di banggain, ak..... "

"jangan ngomong kayak gitu, aku sayang kamu, gak mau peduli apapun, aku tetep bangga punya pacar kayak kamu, mungkin kalo orang lain yang jadi pacar aku, mungkin mereka akan nyerah setelah mendengar persyaratan ayah, tapi kamu enggak gyeom kamu mau berjuang buat aku, aku mikir apa yang bisa kamu raih sama cewek bar-bar kayak aku, cerewet iya, suka marah, manja, moodyan gini, huhh maaf ya" ucap yura sembari mengusak-ngusak wajahnya di dada bidang yugyeom

"hehe kamu ngaku juga kalo terlalu bar-bar" kekeh yugyeom membuat yura mendongak

"iya emang bener kan, alesan kamu apa sampai bisa bertahan sampai sekarang sama aku?"

"gak ada alesan untuk seseorang mencintai, begitupun aku sama kamu, tidak ada alesan mengapa aku harus mencintai kamu, karna cinta tumbuh bukan karna sebuah alesan"

"aku sayang kamu apa adanya kamu, bukan dari fisik atau kelakuan, tapi hati baik kamu yang membuat aku bertahan sampai sekarang" lanjut yugyeom sembari mengecup pucuk kepala yura Berkali-kali

Yura tersenyum manis mendengar ucapan yugyeom yang menyakinkan

"aku makin sayang sama kamu"

"haha iya aku tau... " yugyeom mengacak rambut yura saat ia mulai melepaskan pelukannya

Yura tersenyum ia menyandarkan dagunya di sandaran sofa, mengamati yugyeom yang masih juga tersenyum menatap nya. 

"gyeom kita jadian udah 4 bulan lebih kan ya, dari awal kita pacaran aja banyak masalah gini, aku sampe gak bisa ketemu kamu, aku selalu dikekang sama ayah untuk gak ketemu kamu, tapi kan aku juga mau ngedate bareng, kencan bareng kamu, jalan-jalan, makan bareng kamu, aku mau yang kayak pasangan lainnya, bukan kayak gini cuman chatan, ini udah bukan jaman SMP yang kalo pacaran cuman chatan gak modal" rengek yura cemberut

Yugyeom tertawa mendengar rengekan yura yang mengeluh

"sabar ya sayang, kita bisa kok ngelewatin ini, kamu mau kan? Aku yakin setelah ini kita bisa kok kayak pasangan lainnya, sabar dulu ya" yugyeom mengelus pipi yura dengan ibu jarinya

Sebenernya yugyeom juga gak tega melihat yura seperti itu, tapi ya harus bagaimana lagi.

"huh kamu harus jaga hati buat aku disaat aku lagi gak sama kamu, oke"

"ya pasti dong, lagian juga aku gak punya waktu buat lirik yang lain aku sibuk, kamu tuh yang harus jaga hati, jangan luluh sama cowok lain, dempet dikit luluh" cibir yugyeom

"itu mah kamu" cubit yura pada pinggang yugyeom

"kamu"

"kamu ih"

"kamu anak ayam" yugyeom menutup wajah yura dengan telapak tangannya lalu menggoyang-goyangkan ke kanan ke kiri

"ihh reseh kamu bayiikkk" yura melepaskan tangan yugyeom

"kamu yang tebar pesona sama laki-laki, makanya banyak yang suka sama kamu"

"kamu itu yang tebar pesona, kalo aku mah jelas cantik, baik hati, dan tidak sombong makanya banyak yang suka"

"jelas-jelas kamu anak ayam"

"kamu bayikk"

Setelah nya mereka tertawa bersama, sudah lama mereka tidak tertawa bersama seperti ini.

"kocak kamu" seru yugyeom mengacak rambut yura

"huhu humor ku rendah ihh retceh bener hahaha" yura cekikikan

Yugyeom merasa bahagia bisa melihat yura tertawa lepas di depannya.

"udah ah berhenti nanti kamu capek, ketawa terus" seru yugyeom

"eh iya haha, aku kangen kayak gini sama kamu, makasih ya udah mau dateng buat nebus rasa kangen aku ke kamu" seru yura mengenggam tangan yugyeom

"iya sama-sama" yugyeom tersenyum

"em kamu nginep?" tanya yura karna ia melihat jam dinding menunjukkan pukul 10 malam

"kamu mau aku nginep atau enggak?"
Yura terdiam mendengar pertanyaan yugyeom, ia masih ingin bersama yugyeom, menghabiskan waktu berdua bersamanya, tapi....

"ngi-nep ka-mu mau?" yura merasa gugup








Vote and comen 🐥

[2] Ramalan Cinta? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang