39. berusaha?

58 13 0
                                    

Yugyeom sudah menceritakan semuanya pada mamah dan papahnya tentang masalah restu ayhnya yura.

"apa kamu yakin sama yura? Papah pikir kamu jangan terburu-buru untuk mengambil keputusan, belum tentu juga dia jodoh kamu" tanya papahnya yang tau sifat keras kepala ayahnya yura

"gyeomie yakin sama yura pah mah, tolong kali ini dukung aku lagi" yugyeom ingin meminta dukungan pada kedua orangtua nya

"sebenernya ada kesalah pahaman antara papah dan ayahnya yura, mungkin dari situ kamu tidak disetujui nak maafkan papah" papahnya yugyeom merasa bersalah karna mungkin emang masalah dikantor yang berkaitan dengan ayahnya yura yang membuat yugyeom dan yura terhalang restu

"sebenernya ada apa pah? Salah paham apa? Sapa tau Gyeomie bisa ngebalikin keadaan" tanya yugyeom penasaran

"em beberapa minggu yang lalu papah mendapatkan project besar dengan kerja sama perusahaan jepang, nah begitu papah sudah menyetujui kontrak, papah dapat telpon dari pak lino yaitu ayahnya yura, dia bilang kalau papah sudah mengambil project besar itu dari tangan nya, padahal papah bener-bener gak tau kalau pak lino juga menginginkan untuk bekerja sama dengan perusahaan jepang itu, mungkin dari situ pak lino menganggap papah merebut investasi besarnya, padahal papah gak tau"

"dari situ papah sama om lino renggang?" papah hanya mengangguk

"mungkin pak lino berinvestasi ke perusahaan nya pak jung, karna untuk mempelancar bisnis pak lino menjodohkan anaknya pada anknya pak jung yaitu jungkook" lanjut papahnya yugyeom

"akh gyeomie ngerti sekarang, bisa papah bujuk perusahaan jepang itu untuk menjalin kerja sama dengan perusahaan om lino?"

"mungkin bisa saja, jika pak lino bersedia berargumen di depan pimpinan jepang, karna papah cuman bisa menyarankan kepada pihak jepang"

"gyeomie punya rencana............ " yugyeom menjelaskan rencananya pada papahnya

"apa kamu yakin?" yugyeom mengangguk mantap atas rencananya

"baiklah kalau begitu, papah akan lakukan, demi melihatmu bahagia" yugyeom  Benar-benar beruntung memiliki papahnya yang tau tentang kebahagiaan anaknya

"gyeomie sayang sama papah" yugyeom memeluk papah nya, ia beruntung mempunyai kedua orangtua yang memprioritaskan kebahagiaan anak-anaknya.


****

Target yugyeom sekarang adalah cepet lulus dari kuliahnya, ia akan mengejar mata kuliah agar bisa lulus tahun depan.

Bahkan teman-teman yugyeom kagum padanya.

"gyeom apa harus lo kejer semua mata kuliah hah? masa lo mau lulus tahun depan bareng bang jaebum dkk, gua ditinggal dong sama lo" bambam mengadu pada yugyeom tentang ia yang bertekat lulus tahun depan

"ya gimana bam, gua gak mau kehilangan yura, atau lo bareng aja sama gua biar kita bertujuh lulus bareng tahun depan gimana? Seru juga tuh" yugyeom membayangkan jika mereka bertujuh lulus bersama

"eh iya ya, mereka kan udah pada skripsi semua ya, tapi lo bantuin gua dong skripsi itu segala macem, lo kan pinter ya gak gyeom ya, masa lo tega ninggalin gua terperangkap disini" bambam memasang wajah memelas

Yugyeom jengah melihat bambam dan ia hanya mengangguk saja.

"akh emang sahabat gua lo tu wkwk"
Bambam jingkrak-jingkrak kesenangan

"eh trus lo sama yura gimana gak boleh ketemu gitu kalian?" tanya bambam mengingat hubungan asmara temannya ini

"iya gak boleh sama ayahnya yura, selama yura gak dijodohin lagi gua bakal tahan buat ketemu dia, kita masih sering chatan kok walau gak ketemu buat nanya kabar masing-masing" bambam hanya mengangguk

"trus lo sekarang beneran kerja di perusahaan bokap lo?"

"iya, gua udah cerita ke papah, ya walau gua kerja juga sebagai asisten seketaris papah, yang jelas akan ada akhir bahagia setelah perjuangan yang gua lewati" ucap yugyeom bijak

"gua bangga jadi temen lo hehe" cengir bambam menepuk pundak nya yugyeom

"yaudh yuk gua mau ajuin laporan" ucap yugyeom menutup laptop nya

Yah beginilah keadaan nya yugyeom sama yura satu kampus tapi mereka sama-sama menahan diri untuk bertemu, hanya via chat yang menemani mereka melepas rindu.


****

Disini yura berada di gubuk tua yang dulu sering ia kunjungi hanya untuk konsultasi dan sekarang rencananya ia mau protes dan bagaimana jalan terbaiknya.

"mak ini kenapa jadi begini sih, giliran saya sudah dapat apa yang saya mau, kenapa banyak cobaannya" protes yura

"hohoho namanya hidup, kita hanya berperan di dunia ini, tidak ada yang bisa menolak takdir hidup, manusia hanya bisa berencana tapi tuhan tau segalanya yang terbaik buat umatnya"

"saya kasian sama yugyeom mak dia harus ngeburu-buru kelulusan agar dapat bekerja dan memenuhi syarat nya ayah hiks ayah keterlaluan"

"hohoho tenang saja nikmati perjuangan dia yang ingin memperjuangkan mu, kamu harus semangati dia, dia butuh dukungan kamu"

"saya gak bisa gini terus mak ihh coba bikin ayah saya luluh sama yugyeom sekarang!" yura mulai emosi

"hoho enak saja kamu, saya tidak bisa saya bukan dukun, kalo dia jodoh kamu juga pasti balik ke kamu, tunggu saja"

"ish loh gimana sih katanya peramal tapi kayak gitu aja gak bisa, saya harus nunggu sampai kapan mak! Astaga" yura mengacak rambutnya

"hohoho saya hanya meramal, sudahlah pergi sana, jalanin cobaannya pasti di akhir ada titik terang nya"

"ish gak bisa gituuuuu"

"hoho bawa dia pergi" perintak mak lili pada anak buahnya

"eh eh ihh lepasinn gak, jangan sentuh-sentuh saya" berontak yura pada suruhannya mak lili


Yura dibawa keluar dari gubuk itu
"huh nyebelin banget"



Ting!

Yura merogoh hanphone nya

Gyeomie 💚

Aku abis ketemu dosen
Katanya ada kemungkinan
Aku bisa wisuda tahun depan
Doain aku ya ra
Biar cepet selesai kuliahnya
Love you 😘

Yura tersenyum melihat pesan yugyeom, yah setidaknya ia ada harapan untuk bersama bareng yugyeom, semakin cepat yugyeom memenuhi keinginan ayah, semakin cepat juga ia bersama yugyeom, tapi yura tak mau mengekang yugyeom untuk lebih cepat lagi, kasian yugyeom butuh istirahat juga.

Iya sayang aku selalu doain kamu
Semangat! 💚
Love you to 😘






Vote and comen  🐥

[2] Ramalan Cinta? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang