"pulang jam berapa nanti? Biar sekalian gua anterin" ujar yugyeom, sekarang ia sudah bersama yura di dalam mobil menuju kampus
"emm kayaknya gak usah deh gyeom, nanti aku pulang sendiri aja, takut ngerepotin kamu"
"loh kenapa, lo lagi sakit ya?"
"akh enggak kok, takut ngerepotin kamu aja"
"lah tumben, biasanya juga bar-bar lo, ada apaan nih, curiga gua kalo sikap lo begini"
"Enggakk ada apa-apa, kamu mah curigaan"
"ya biasanya juga gak tau malu, sekarang tiba-tiba sok manis nolak gua anter hm, kenapa coba cerita"
"gak ada apa-apa" lesu bener yura jawabnya
"jadi gua gak usah nungguin lo nih nanti"
"iya kamu pulang duluan aja"
"yaudh"
Yugyeom bingung tiba-tiba yura nolak diajak pulang bareng, yura kenapa?
"makasih ya gyeom maaf ngerepotin" ujar yura sambil membuka pintu, tiba-tiba tangan yura di cekal oleh yugyeom, sehingga yura tak jadi membuka pintu
"ada apa gyeom" tanya yura menatap manik yugyeom yang tengah menatap nya juga
Yugyeom mendekatkan dirinya ke yura, menatap maniknya lalu tersenyum manis, jarak yang membuat yura menelan ludah nya sendiri, sangking grogi nya.
Yugyeom mendekatkan wajahnya, lalu berbisik tepat ditelinga yura.
"jangan coba-coba jauhin gua, setelah lo bisa bebas masuk dikehidupan gua, gua mulai coba untuk sayang sama lo, tolong bantu gua buat sayang sama lo, tolong yakinin gua tentang perasaan gua sendiri" yugyeom menjauhkan wajahnya lalu menatap yura yang sedang mematung itu
Yugyeom mengusak rambut panjang yura lembut
"udah sana masuk gih, ntar dimarahin dosen"
Yura menengok ke yugyeom dan menganguk-anggukan kepalanya seperti anak kecil, tanpa percakapan yura langsung keluar dari mobil.
Baru beberapa langkah meninggalkan mobil yura berbalik lagi dan masuk lagi ke dalam mobil lalu menangkup wajah yugyeom
'cup'
Kecupan singkat di pipi yugyeom, yugyeom melotot mematung.
"aku bakal ngeyakinin kamu, makasih kamu mau coba buka hati kamu buat aku" yura berbalik lagi menutup pintu mobilnya meninggalkan yugyeom yang sedang kaget mematung mencerna perkataan yura barusan.
"ini sumpah gila, jantung gua udah gak sehat lagi" gumam yugyeom di dalam mobil
Drttt drtt drtt
Yugyeom mengambil handphone nya, tertera nomor tak dikenal, lalu ia mengangkat telpon nya, sapa tau penting.
'halo?'
'......'
'hah?.... '
'......'
'salah sambung ya?'
'......'
'gak mungkin'
'......'
'ini kamu beneran'
'......'
'kamu baik-baik aja kan'
'.....'
'tunggu aku, selesai kuliah langsung ketempat kamu'
'......'
'see you'
****
"joy, yugyeom dah kek cenayang" ujar yura lesu
"maksudnya?"
"masa dia tau kalo gua mau ngejauhin dia huaaa"
"eh masa sih"
"iyaa joy gua harus apa ini, dia nyuruh gua buat jangan jauhin dia, kata dia juga mau nyoba untuk suka sama gua, gua lemah banget masalah ginian" seru yura frustasi
"jadi lo gak mau ngejalanin rencana gua?"
"ya gak kuat gua, dia udah mau ngomong gitu, berarti gua masih ada harapan kalo yugyeom bakal suka+sayang sama gua"
"tapi lo yakin gak mau nyoba rencana gua dulu, supaya bisa ngeyakinin lo"
"gua gak mau bikin yugyeom khawatir"
"cih dasar bucin" umpat joy
"nanti pulang nebeng yak"
"ogah gua bareng jackson, ya lu sama yugy lah"
"gua tadi nolak di ajak bareng, ya ya pliss gua nebeng sampe apartemen doang"
"iya iya deh"
"uhhh emang baik lo tu" yura pun memeluk joy
****
Yugyeom bergegas kearah parkiran setelah selesai kuliah, ia hiraukan panggilan bambam, ia tetep berjalan kearah parkiran, menaiki mobilnya dan langsung melesat ke tempat tujuan.
"weh yugy tunggu"
"mau kemana sih buru-buru amat" gumam bambam saat melihat mobil yugyeom melesat dengan cepat keluar dari kampus
"YURA.... " teriak bambam saat melihat yura bersama joy dan jackson di parkiran
Bambam menghampiri mereka ke parkiran
"mau kemana lu semua, kagak ngajak-ngajak" tanya bambam
"mau pulang bam, gua nebeng sama mereka hehe" cengir yura
"dih jadi nyamuk lo ra wkwk"
"tau nih si yura" canda jackson
"ihhh"
"udah lu sama gua aja sini" ujar bambam berjalan kearah motornya
"ehh gpp nih bam?"
"iya gercep"
"hehe syukur deh gua gak jadi nyamuk lorang wleee" joy dan jackson terkekeh melihat tingkah yura
Yura pun menghampiri bambam
"tumben gak bareng yugy"
"hm tadi sih mau dianterin, tapi gua udah keburu nolak" ujar yura lesu
"kenapa lo tolak ogeb"
"yah tadinya gua mau ngehindar dari dia"
"kenapa ngehindar, lo udah gak kuat sama dia?"
"ahh gak tau, udah yuk cus, langsung ke apartemen aja, capek gua"
"iya bawel lu"
bambam melesat keluar dari kampus
****
Yugyeom dengan tergesa-gesa mencari ruangan yang ia tuju.
"aish mana sih ruangannya" gumam yugyeom yang sedari tadi berkeliling mencari ruangan tersebut
"kenapa gak tanya suster aja, aish kenapa gak dari tadi aja coba"
Yugyeom menghampiri suster yang lalu lalang disitu.
"maaf sus, mau nanya, ruangan VIP mawar dimana ya?"
"ohh itu mas di ujung lorong sebelah kanan"
"makasih sus"
Yugyeom segera berlari kearah ruangan tersebut, tanpa mengetok pintu ia langsung membukanya. Dan melihat...........
Vote and comen
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Ramalan Cinta? ✔️
Teen Fiction[COMPLETED] "zodiak lo apa..?" tanya yura "......" tak ada jawaban "ihh gua nanya zodiak lo apa?" tanya yura lagi "...... " laki-laki itu pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan yura Hanya dasar Ramalan yang membuat mereka bisa dekat atau keyak...